Langsung ke konten utama

Kim Nam Joon's Speech on PBB

Aku tersentuh mendengarkan pidatonya, terharu, dan berterima kasih atas kata kata baiknya.
Jadi di kesempatan kali ini, aku akan membagikan pidatonya buat kalian. Pidatonya sudah lama banget tapi mungkin beberapa dari kalian belum tau :')

Kurang lebih isinya, mengajak kita mencintai diri kita sendiri :] 
Btw, versi Indonesianya di bawah ya.

https://iwantantomi.com/2019/09/26/pidato-rm-bts-di-pbb-ajak-pemuda-berani-bersuara/
"Thank you, Mr. Secretary General, UNICEF Executive Director, Excellencies and distinguished guests from across the world. My name is Kim Nam Joon, also known as RM, the leader of the group BTS. It’s an incredible honour to be invited to an occasion with such significance for today’s young generation.

"Last November, BTS launched the “Love Myself” campaign with UNICEF, building on our belief that “true love first begins with loving myself.” We have been partnering with UNICEF’s #ENDviolence program to protect children and young people all over the world from violence. Our fans have become a major part of this campaign with their action and enthusiasm. We truly have the best fans in the world!

"I would like to begin by talking about myself. I was born in Ilsan, a city near Seoul, South Korea. It’s a beautiful place, with a lake, hills, and even an annual flower festival. I spent a happy childhood there, and I was just an ordinary boy. I would look up at the night sky in wonder and dream the dreams of a boy. I used to imagine that I was a superhero, saving the world.

"In an intro to one of our early albums, there is a line that says, “My heart stopped…I was maybe nine or ten." Looking back, that’s when I began to worry about what other people thought of me and started seeing myself through their eyes. I stopped looking up at the stars at night. I stopped daydreaming. I tried to jam myself into moulds that other people made. Soon, I began to shut out my own voice and started to listen to the voices of others. No one called out my name, and neither did I. My heart stopped and my eyes closed shut. So, like this, I, we, all lost our names. We became like ghosts.

"I had one sanctuary, and that was music. There was a small voice in me that said, ‘Wake up, man, and listen to yourself!” But it took me a long time to hear music calling my name.

"Even after making the decision to join BTS, there were hurdles. Most people thought we were hopeless. Sometimes, I just wanted to quit I think I was very lucky that I didn’t give it all up. I’m sure that I, and we, will keep stumbling and falling. We have become artists performing in huge stadiums and selling millions of albums.

"But I am still an ordinary, twenty-four-year-old guy. If there’s anything that I’ve achieved, it was only possible because I had my other BTS members by my side, and because of the love and support of our ARMY fans. Maybe I made a mistake yesterday, but yesterday’s me is still me. I am who I am today, with all my faults. Tomorrow I might be a tiny bit wiser, and that’s me, too. These faults and mistakes are what I am, making up the brightest stars in the constellation of my life. I have come to love myself for who I was, who I am, and who I hope to become.

"I would like to say one last thing. After releasing the “Love Yourself” albums and launching the “Love Myself” campaign, we started to hear remarkable stories from our fans all over the world, how our message helped them overcome their hardships in life and start loving themselves. These stories constantly remind us of our responsibility. So, let’s all take one more step. We have learned to love ourselves, so now I urge you to “speak yourself.”

"I would like to ask all of you. What is your name? What excites you and makes your heart beat?
Tell me your story. I want to hear your voice, and I want to hear your conviction. No matter who you are, where you’re from, your skin colour, gender identity: speak yourself. Find your name, find your voice by speaking yourself.

"I’m Kim Nam Joon, RM of BTS. I’m a hip-hop idol and an artist from a small town in Korea.

"Like most people, I made many mistakes in my life. I have many faults and I have many fears, but I am going to embrace myself as hard as I can, and I’m starting to love myself, little by little.
"What is your name? Speak Yourself!"

❤❤❤

Ini terjemahannya, aku ambil poin pentingnya aja,

“Aku lahir di Ilsan, sebuah kota di dekat Seoul, Korea Selatan. Ilsan adalah tempat yang sangat indah dengan danau, bukit dan festival bunga tahunan. Aku menghabiskan masa kanak-kanakku dengan bahagia di sana dan aku hanyalah seorang anak pada umumnya. Aku terbiasa untuk melihat langit malam dan aku terbiasa bermimpi, impian dari seorang anak laki-laki. Aku ingin menjadi superhero yang bisa menyelamatkan dunia,”

“hatiku berhenti ketika aku berusia 9 atau 10 tahun”

“Aku mulai membungkam suaraku sendiri dan mulai untuk mendengarkan suara dari orang lain. Tak ada seorang pun yang menyebut namaku, begitu juga aku. Hatiku berhenti dan mataku tertutup. Jadi, seperti inilah aku, kita, semua kehilangan nama kita. Kita menjadi seperti hantu,”

“Namun, aku punya satu sensori yakni musik. Ada suara kecil yang ada dalam diriku dan mengatakan ‘bangunlah, dengarkan dirimu sendiri’. Meskipun begitu, membutuhkan waktu yang cukup lama bagiku untuk mendengar musik memanggil namaku yang sebenarnya.”

“Meskipun setelah aku mengambil keputusan untuk bergabung dengan BTS, ada banyak rintangan. Beberapa mungkin tidak percaya, namun kebanyakan orang berfikir kami tidak punya harapan, dan kadang aku ingin berhenti saja. Namun, aku merasa beruntung karena aku tidak menyerah. Dan aku yakin bahwa aku dan kita akan tetap tersandung, jatuh seperti ini,”

“BTS telah menjadi artis yang tampil di stadion yang besar dan menjual jutaan album sekarang. Namun, aku masih tetap adalah laki-laki biasa berusia 24 tahun. Jika ada yang akhirnya bisa aku capai, itu hanya bisa terwujud karena aku punya anggota-anggota BTS lain yang ada di sampingku, dan karena cinta dan dukungan dari ARMY kami di seluruh dunia untuk kami,”

“Mungkin, aku membuat kesalahan kemarin. Namun aku yang kemarin adalah tetap aku. Hari ini, aku adalah aku dengan segala kesalahan dan kekeliruanku. Besok, aku mungkin menjadi sedikit lebih bijaksana, dan itu juga adalah aku. Kesalahan dan kekeliruan yang aku buat menciptakan bintang-bintang yang paling terang dalam konstalasi kehidupanku. Aku menjadi mencintai diriku sendiri seperti adanya diriku, untuk aku yang sekarang, yang dulu dan yang aku harapkan (di masa yang akan datang)."

“Setelah merilis album-album ‘Love Yourself’ dan meluncurkan kampanye ‘Love Myself’, kami mulai mendengarkan cerita-cerita yang luar biasa dari fans dari seluruh dunia, yakni bagaimana mereka bisa mengatasi kesulitan dalam hidupnya dan mulai untuk mencintai diri mereka sendiri dari pesan yang kami bawa (dalam karya kami). Cerita-cerita itu terus menerus mengingatkan kami pada tanggungjawab kami,”

“Jadi, aku ingin kita mengambil langkah baru. Kita telah belajar tentang mencintai diri sendiri, maka aku sekarang mendorong kalian untuk berbicara tentang diri kalian sendiri (speak yourself). Aku ingin bertanya pada kalian semua, ‘Siapa namamu? Apa yang membuatmu bersemangat dan membuat jantungmu berdetak? Katakan padaku apa ceritamu’. Aku ingin mendengarkan suara dan keyakinan kalian, entah siapapun kalian, dari mana asal kalian, warna kulit kalian, identitas gender kaliam, speak yourself! Temukan namamu dan temukan suaramu dengan berbicara tentang dirimu sendiri,” lanjutnya.

“Aku, Kim Nam Joon dan juga RM dari BTS. Aku adalah seorang idol dan artis dari kota kecil di
Korea Selatan. Seperti kebanyakan orang, aku telah membuat banyak kesalahan dalam hidupku. Aku punya kesalahan dan banyak ketakutan. Namun, aku akan memeluk diriku sekuat aku bisa dan mulai untuk mencintai diriku sendiri, secara berangsur-angsur, sedikit demi sedikit. Siapa namamu? Berbicaralah!”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Bersyukur

Hari ini aku mengajar. Menjelaskan dengan suara lantang dan tangan yang ku masukkan di saku. Oh ayolah. Jangan kaku begitu. Jangan kamu bilang aku sombong karena gesture ini. Tangan yang dimasukkan ke saku...memang seenak itu! Rasanya letih sekali kalau harus kamu kritik hal itu. Di sela mengajar, Anak anak kelas lain lewat sambil menoleh ke kelasku, bergantian memberikan senyum untukku, atau melambai padaku. Pun ketika aku berjalan di koridor, sapaan, tawa, malu malunya mereka, hal remeh yang ternyata menyenangkan untuk dirasakan :) Semoga semua perlakuan itu tulus dari hati. Dengan begitu, hatiku juga bisa nyaman menerimanya. :) Terima kasih ya Allah. Aku bersyukur.

Kapsul Waktu Part 1 (Teknologi)

Membicarakan masa lalu memang seseru itu. Anak anak kelahiran tahun 90an pasti sangat relate. Tapi tidak banyak yang bisa berlama-lama membicarakan masa lalu lagi saat ini, waktu semakin menghimpit, beban semakin berat di pundak, banyak pekerjaan yang mencapai tenggat. Padahal seandainya mau meluangkan waktu, aku yakin waktu yang dibutuhkan untuk mengupas masa lalu tak akan pernah sebentar. Mari kita bercakap-cakap masa lalu yang luar biasa itu disini saja, sebab kini kita sudah kehilangan banyak kesempatan. Kali ini temanya teknologi, tapi mungkin tidak runut ceritanya, aku minta maaf dulu :D Dan semoga ada kesempatan berikutnya untuk kita membicarakan tema lainnya. *** Aku punya sebuah kotak kardus kecil di lemari, isinya adalah beberapa kenangan di waktu sekolah dulu. Saat aku menyimpannya, aku tak punya maksud apa-apa selain terlalu sayang untuk membuang benda tersebut. Tapi kini aku bersyukur masih memiliki benda-benda itu, aku seperti sedang mengubur kapsul waktu. Benda-benda itu...

Menciptakan Keberanian

Tahapan dalam hidup kadang memang seunik itu. Dan sungguh hidup bukanlah sebuah perlombaan. Setiap manusia memiliki garis waktunya masing masing. Aku menemukan banyak sisi lain dari diriku di tiap garis usiaku, dan itu berbeda dari teman sebayaku. Misalnya aku hari ini, di usia 30 tahunku, aku banyak berani melakukan sesuatu yang dulunya aku merasa malu untuk melakukannya. Hari ini aku senam pramuka bersama teman kantorku, Sekadar informasi, aku dulu tidak suka senam. Karena malu melakukan gerakan senam di hadapan banyak pasang mata yang memandang. Tapi kini, aku suka senam (yang gerakan dan musiknya memang sopan ya). Aku bersemangat melakukannya. Setelah senam, aku merasa free untuk melakukan kegiatan lainnya, aku membawa tali keluar kantor. Ternyata banyak temanku tertarik dan ingin mencoba. Aku akhirnya bermain bersama sama. Aku suka memberanikan diri bermain tali dan mengakui ketidakmampuanku dalam bermain. Dan itu tak apa, kami bersenang senang! Setelah main tali, aku memainkan ru...

Win Some and Lose Some

"That's how it is. You win some you lose some. That's how the world works. I don't have any regrets at all" Suga BTS said after their concert. Sederhananya kurang lebih, untuk mendapatkan sesuatu kita harus siap kehilangan yang lain. Aku merenung sebentar. Maksudku, ku pikir aku yang tidak bisa mengatur waktuku disini. Atau...aku yang salah dalam melangkah. Nyatanya, ini semua hanyalah sebuah hukum alam yang sulit tertampik. Aku sering merasa bersalah meninggalkan rumah dari pagi sampai sore, kemudian di kamar sepanjang malam dan baru keluar kalau lapar. Rasa rasanya, aku tidak mampu kalau harus sekadar bercengkrama selepas maghrib di ruang tivi. Karena kantuk dan penat yang sangat rindu kasur. Apalagi kalau harus bekerja lagi  di rumah, seperti memasak, menyapu dan sebagainya. Di kantor semua energiku terkuras habis, tidak hanya di badan, di pikiran juga, pun di hati juga. Jadi pulang ke rumah, aku hanya ingin mengistirahatkan semua dan kemb...

Nilai Oh Nilai~

Sedang mengerjakan erapor, rutinitas tiap akhir semester. Bagian paling berat adalah menuliskan nilai jujur ke anak anak. Sebenarnya bukan pelit nilai sih, tapi ya apa adanya aja ke anak, dan sebenarnya pun kalau harus apa adanya, nilainya gak akan sebagus itu hahaha Kayak 70 pun jauh kali, realnya gak sampe 70. Terus juga mikirin efek psikologisnya ke anak anak, kalau dikasih nilai segini, nanti gimana ya efeknya? Makin semangat atau gimana ya? Mikir juga, nilai ulangannya jujur atau curang ya? Gak bisa mentah-mentah ngambil nilai ulangannya, kudu ditelusuri juga kesehariannya gimana, aktif gak? Lengkap gak tugasnya? Sama guru lain gimana? Hehehe Jadi kalau ada yang bilang ibu pelit nilai, sini ku kasih lihat real-nya nilai, dan perhitungan matematis dan pertimbangan attitudenya juga. Maka  kamu akan tercengang dengan nilainya :P Dan fyi aja, nilai nilai itu sudah digodok dengan lama, dipikirin minimal tiga kali banget, kadang diubah karena kasihan, kadang diubah karena banyak hal...

Himdeureo

Jalan ini sulit, Apakah akan terasa mudah jika melaluinya bersamamu? Aku sekarang tidak mahir membuat tulisan panjang lebar lagi, mungkin karena aku tidak punya objek dalam tulisan ini. Tak ku tujukan pada siapapun, tak ku sematkan untuk siapapun. Tulisan tulisan tak bertuan. Miliki saja bila kau ingin. *** Aku ada disini. Dalam ratusan tulisan yang bisa kau baca tiap hari. Kau bisa mampir jika ingin. Kau bisa membacanya jika rindu. Seolah aku sedang bercakap di depanmu. Kau bisa membawaku dalam semua kegiatanmu. Saat kau menunggu antrian, saat kau sedang bosan, saat kau akan tidur. Aku selalu ada. Tapi bagiku, kau tidak ada dimanapun. Kau tidak bisa ku temukan dalam apapun. Kau tidak akan pernah hadir walau ku cari bertahun tahun. *** Aku membencimu, sebanyak aku ingin melupakanmu.

B E I N G G R A T E F U L

Aku begitu mencintai setiap fase hidupku. 30 desember 1993 kala itu. Aku terlahir bersama ribuan bayi mungil di luar sana.  Lahir sebagai bayi normal nan sehat. Menghirup udara yang lebih menyejukkan. Merasakan ruang yang lebih lapang. Aku menjadi jawaban yang ditunggu ibu selama sembilan bulan mengandungku. Diperdengarkan adzan sebagai tanda kepatuhan pada Rabb-ku. Diberi nama sebagai doa dan impian ayah ibu. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Setiap detik hidupku, aku dan semua manusia di belahan bumi manapun selalu dijaga malaikat. Di setiap malam kita terbaring pulas, ada doa ibu yang selalu menyelimuti. Dibesarkan dengan untaian doa doa terbaik. Dibahagiakan dengan kebesaran hati Tuhan yang Maha Baik. Diberi makan dan minum dari rejeki yang halal. Dianugerahi nikmat anggota tubuh yang sehat dan lengkap. Dilindungi dengan cinta dan harapan. Direngkuh dengan kasih dan sayang.

Takdir

Ada yang mengejarku selama ini, aku menghindar. Entah apa yang salah, mungkin aku membenci caranya mendekatiku. Setiap perhatiannya memuakkan. Aku juga kebingungan dengan diriku ini. Ternyata memaksakan diri jatuh cinta memang tidak mudah. Mungkin begitulah aku di matamu? Seketika itu aku bercermin. Melihat pantulan diriku yang begitu hebat masih mengejarmu. Mungkin kamu sangat terganggu dan kebingungan menghindariku. Dasar aku, kamu, dan takdir ini.
Mau produktif menulis, tapi makin kesini makin membuncah rasa malasku, Hati yang khawatir, cemas berkepanjangan, tiba tiba datang menyerang, Aku ingin produktif, tapi terlalu malas

Surat Terbuka untuk Kelas XII 2018

Demi menulis apa yang sedang menyesaki kepala, sampai rela meninggalkan soal ulangan yang padahal dikejar deadline. Bismillahirrahmanirrahim... Jadi, malam ini, Nak. Postingan ini ditujukan untuk kalian anak-anak ibu yang lucu dan menggemaskan (pada akhirnya kalian menjadi lucu dan menggemaskan bagi ibu). To be honest , jarang sekali momen paska perpisahan itu baper ya, sampai-sampai tertuang di blog ini. Tapi mungkin dua tahun cukup lah sebagai pertimbangan kenapa kalian agak berkesan hingga akhirnya ibu rela menuliskan surat ini disini.