Ada hari aku menikmati hidup. Seperti hari ini, saat ini.
Pukul 10:24. Aku duduk manis di meja guru di kelas X DPB. Anak anak sedang sibuk membuat mading bumi dan antariksanya, sedangkan aku berkutat di laptop mengerjakan materi untuk pertemuan-pertemuan berikutnya.
Aku memaafkan mereka yang terlambat masuk kelas karena sedang asyik mengamati getah pohon. Lalu berlarian karena melihat aku.
Iya iya, tak masalah.
Hatiku ringan, mood-ku ringan pula.
Ternyata hari hari seperti ini ada dan terasa menyenangkan.
***
Kalau kamu membaca tulisanku sebelumnya, kamu akan mendapati aku yang berusaha bangkit mati-matian dari burn out-ku. Tiap harinya sangat melelahkan. Aku bangun dalam keadaan letih dan badan yang sakit semua. Apakah memang fisikku yang sakit, atau jiwaku yang sedikit sakit. Keduanya hanya kombinasi yang memperburuk keadaan.
***
Hari hari seperti ini tentu tidak satu dua kali terjadi. Sering saja.
Sama lelahnya, tapi tak apa. Aku malah lebih produktif.
Aku malah enggan pulang ke rumah dan betah berlama-lama menghabiskan waktu di kantor, sebab ingin menyelesaikan semua pekerjaanku di sekolah, agar lebih fokus.
Tidak seperti hari sebelumnya yang ingin tidur saja dan sibuk menunda.
Ya, hari hari seperti ini, aku suka.
Tapi aku kerap lupa, di saat aku sedang burn out, aku lebih sibuk merutuki hari daripada mengingat kemudahannya.
Apapun itu, aku bersyukur telah melalui pasang surut hari hariku.
Aku harap hari ini terus hadir.
Agar aku bersemangat, agar aku bisa lebih maksimal.
Agar lelahku sepulang kerja lebih terasa nikmat dan bernilai pahala.
Iya, aku ternyata suka saja jadi guru dan mengajar, aku suka dengan anak anak.
Aku suka dengan anak anak yang sedikit ceroboh, atau tertidur di kelas, atau berlarian, atau melakukan kesalahan.
Aku ingin legowo dan memakluminya, aku ingin lapang hatiku dan memaafkan semuanya.
Komentar
Posting Komentar