Langsung ke konten utama

Everything about "Sedekah"

Assalamu’alaikum Blogger...
Sebelum memulai postingannya by the way, Happy Ied Mubarak 1436H yah! Semoga Allah menerima amal kita semua, aamiin.

Dari Umamah Ra, katanya Rasulullah bersabda: “Hai, anak Adam! Sesungguhnya jikalau engkau sedekahkan kelebihan hartamu, akan lebih baik bagimu daripada jika engkau tahan-tahan (simpan) yang malah akan berbahaya bagimu. Dan engkau tidak akan dicela jika menyimpan sekadar untuk keperluan. Dahulukanlah memberi nafkah kepada orang yang menjadi tanggunganmu” (HR. Muslim)

“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh” (QS. Al Munafiqun: 10)

Sedekah..sedekah..sedekah... Sedekah itu apa sih?

Banyak sekali hadist dan ayat Al Quran yang menyinggung tentang sedekah. Nah hari ini untuk menjawab rasa penasaran kita akan sedekah, dan hitung-hitung nambah ilmu, saya akan membahas beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang sedekah. Insya Allah bermanfaat.

Kita mulai dari pengertian sedekah. Sedekah secara bahasa berasal dari kata shadaqa, artinya yakni suatu pemberian seorang muslim secara sukarela tanpa dibatasi jumlah dan waktu. Sedekah berbeda halnya dengan infak atau zakat. Infak berasal dari kata Nafaqa yang mempunyai arti kata ‘keluar’. Infak yakni mengeluarkan sesuatu (harta) untuk suatu kepentingan yang baik, maupun buruk. Hal ini disebabkan dalam Al Quran surat Al Anfal ayat 36 menyebutkan, “Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah, mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan, dan ke dalam jahanamlah orang–orang yang kafir itu dikumpulkan.” Itulah sebabnya infak tidak semata-mata hanya untuk kepentingan yang baik, karena orang kafir pun bisa berinfak, namun bukan untuk kebaikan.
Katakanlah, ‘Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.’ Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi Rezeki yang terbaik.” (QS. Saba: 39)
Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (QS. Al Baqarah: 274)

Sedangkan zakat, disebutkan dalam rukun islam yang ketiga setelah syahadat dan shalat, yang memiliki arti An-Nama (tumbuh dan berkembang), Ath-Thaharah (suci), dan Ash-Sholahu (baik). Artinya apabila kita mengeluarkan zakat, maka harta kita tidak akan berkurang, melainkan tumbuh dan berkembang lebih banyak. Zakat juga mensucikan harta kita dari sifat hasad, dengki, dan bakhil. Harta yang kita keluarkan zakatnya akan menjadi baik, dan zakat itu sendiri akan memperbaiki kualitas harta yang kita keluarkan dan amal pemiliknya.

Setelah mengetahui pengertian sedekah, lantas bagaimana caranya kita sedekah? Perlu kita ketahui perbedaan antara sedekah, infak, dan zakat yakni, ketika kita menyebutkan infak dan zakat, maka konotasinya adalah harta, namun berbeda dengan sedekah, karena sedekah tidak mesti harta.

Dari Abu Dzar Ra: Nabi bersabda: “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kamu sesuatu untuk bershadaqah? Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah shadaqah, tiap-tiap tahmid adalah shadaqah, tiap-tiap tahlil adalah shadaqah, menyuruh kepada kebaikan adalah shadaqah, mencegah kemungkaran adalah shadaqah ...” (HR. Muslim)

Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang muslim menabur benih atau menanam pohon, lalu dimakan oleh burung, hewan ternak atau pun manusia, melainkan menjadi nilai sedekah baginya.” (HR. Bukhari)

Masya Allah, banyak sekali hal-hal sederhana yang terhitung sebagai sedekah. Berdzikir, menyeru kebaikan, mencegah kemungkaran, bahkan menanam pohon pun ternilai sebagai sedekah. Artinya, kita bisa bersedekah kapanpun dimanapun dengan apapun. Asal jangan lupa, diniatkan untuk sedekah, semata-mata mencari keridhaan Allah Swt.

Bila seorang lelaki menafkahi keluarganya dengan niat mencari pahala, maka itu sedekah baginya.” (Shahih, HR. Bukhari dan Muslim)

Subhanallah, berapa banyak pahala yang diperoleh ayah kita lantaran memberi nafkah kepada kita, ya? :D
Karena kita tidak hanya bisa bersedah melalui harta, maka tidak perlu menunggu kaya untuk bisa bersedekah, justru bersedekahlah agar menjadi kaya.

Dari Abu Huraihah Ra., Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa bersedekah biji kurma dari usahanya yang halal, Allah akan menerima sedekah itu dengan tangan kanan-Nya. Karena, sesungguhnya Allah Swt. hanya mau menerima sedekah dari usaha yang halal dan akan memberikan tambahan kepada pemiliknya seperti seseorang di antara kalian yang terus menambah tabungannya yang sedikit, sampai menjadi gunung.” (HR. Bukhari Muslim)
Hal paling sederhana yang juga bernilai sedekah yakni senyuman. Berikan senyuman terbaik kita kepada saudara kita, insya Allah sudah terhitung sebagai sedekah :) Mudah kan untuk bersedekah?

Selain itu, hal penting yang perlu kita ketahui yakni manfaat sedekah. Berikut beberapa hadist yang menjabarkan manfaat sedekah. 

Sedekah yang tersembunyi akan memadamkan amarah Allah” (HR. Ath Thabarani)

Sesungguhnya, sedekah seorang muslim itu akan memperpanjang umurnya dan mencegah dirinya dari kematian yang buruk, serta Allah Swt. akan menjadikan sedekahnya sebagai penghapus dosa, kesombongan, dan kecongkakan.” (HR. Thabrani)

Bayangkan, betapa baiknya Allah, sedekah ringan kita ternyata manfaatnya luar biasa kan?
Nah setelah mengetahui hal-hal tentang sedekah, semoga mulai saat ini kita jadi termotivasi untuk selalu sedekah ya, Blogger. Ayo mulai sekarang, kita niatkan dalam hati untuk sedekah, sedekah, dan sedekah. Mari jadi orang yang gemar bersedekah!

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah bersabda; “pengibaratan antara orang yang kikir dan orang yang gemar bersedekah adalah seperti dua orang laki-laki yang diikat dengan ikatan besi sehingga menghalangi langkahnya. Apabila orang yang dermawan ingin bersedekah, maka ikatan itu menjadi longgar sehingga dia bisa membebaskan dirinya dari ikatan itu. Sedangkan orang yang kikir ingin bersedekah, maka ikatan itu menjadi sempit, tangannya terhimpit di bawah leher dan setiap ruas menyatu dengan yang lainnya.” Abu Hurairah berkata, “saya mendengar Rasulullah bersabda “kemudian dia (orang yang kikir) berusaha sekuat tenaga untuk melonggarkan ikatannya tetapi tidak berhasil.” (HR. Muslim)

Oh iya jangan lupa, ada poin penting yang perlu kita ingat, agar pahala sedekah kita tidak hilang, jangan sampai kita mengungkit pemberian kita atau bahkan menyakiti perasaan si penerima sedekah. Seperti firman Allah berikut:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-menyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima.“ (QS. Al Baqarah: 264)

Baik, mata dan tangan saya mulai tidak sinkron ini, beberapa kali typo. Saya rasa cukup sekian secuil pembahasan tentang sedekah. Kalau mau tau lebih lanjut, disantap saja buku-buku yang berbau-bau sedekah, untuk referensi, bisa mengintip buku Ust. Yusuf Mansur ya. Keep shadaqah! :))

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Bersyukur

Hari ini aku mengajar. Menjelaskan dengan suara lantang dan tangan yang ku masukkan di saku. Oh ayolah. Jangan kaku begitu. Jangan kamu bilang aku sombong karena gesture ini. Tangan yang dimasukkan ke saku...memang seenak itu! Rasanya letih sekali kalau harus kamu kritik hal itu. Di sela mengajar, Anak anak kelas lain lewat sambil menoleh ke kelasku, bergantian memberikan senyum untukku, atau melambai padaku. Pun ketika aku berjalan di koridor, sapaan, tawa, malu malunya mereka, hal remeh yang ternyata menyenangkan untuk dirasakan :) Semoga semua perlakuan itu tulus dari hati. Dengan begitu, hatiku juga bisa nyaman menerimanya. :) Terima kasih ya Allah. Aku bersyukur.

Kapsul Waktu Part 1 (Teknologi)

Membicarakan masa lalu memang seseru itu. Anak anak kelahiran tahun 90an pasti sangat relate. Tapi tidak banyak yang bisa berlama-lama membicarakan masa lalu lagi saat ini, waktu semakin menghimpit, beban semakin berat di pundak, banyak pekerjaan yang mencapai tenggat. Padahal seandainya mau meluangkan waktu, aku yakin waktu yang dibutuhkan untuk mengupas masa lalu tak akan pernah sebentar. Mari kita bercakap-cakap masa lalu yang luar biasa itu disini saja, sebab kini kita sudah kehilangan banyak kesempatan. Kali ini temanya teknologi, tapi mungkin tidak runut ceritanya, aku minta maaf dulu :D Dan semoga ada kesempatan berikutnya untuk kita membicarakan tema lainnya. *** Aku punya sebuah kotak kardus kecil di lemari, isinya adalah beberapa kenangan di waktu sekolah dulu. Saat aku menyimpannya, aku tak punya maksud apa-apa selain terlalu sayang untuk membuang benda tersebut. Tapi kini aku bersyukur masih memiliki benda-benda itu, aku seperti sedang mengubur kapsul waktu. Benda-benda itu...

Menciptakan Keberanian

Tahapan dalam hidup kadang memang seunik itu. Dan sungguh hidup bukanlah sebuah perlombaan. Setiap manusia memiliki garis waktunya masing masing. Aku menemukan banyak sisi lain dari diriku di tiap garis usiaku, dan itu berbeda dari teman sebayaku. Misalnya aku hari ini, di usia 30 tahunku, aku banyak berani melakukan sesuatu yang dulunya aku merasa malu untuk melakukannya. Hari ini aku senam pramuka bersama teman kantorku, Sekadar informasi, aku dulu tidak suka senam. Karena malu melakukan gerakan senam di hadapan banyak pasang mata yang memandang. Tapi kini, aku suka senam (yang gerakan dan musiknya memang sopan ya). Aku bersemangat melakukannya. Setelah senam, aku merasa free untuk melakukan kegiatan lainnya, aku membawa tali keluar kantor. Ternyata banyak temanku tertarik dan ingin mencoba. Aku akhirnya bermain bersama sama. Aku suka memberanikan diri bermain tali dan mengakui ketidakmampuanku dalam bermain. Dan itu tak apa, kami bersenang senang! Setelah main tali, aku memainkan ru...

Win Some and Lose Some

"That's how it is. You win some you lose some. That's how the world works. I don't have any regrets at all" Suga BTS said after their concert. Sederhananya kurang lebih, untuk mendapatkan sesuatu kita harus siap kehilangan yang lain. Aku merenung sebentar. Maksudku, ku pikir aku yang tidak bisa mengatur waktuku disini. Atau...aku yang salah dalam melangkah. Nyatanya, ini semua hanyalah sebuah hukum alam yang sulit tertampik. Aku sering merasa bersalah meninggalkan rumah dari pagi sampai sore, kemudian di kamar sepanjang malam dan baru keluar kalau lapar. Rasa rasanya, aku tidak mampu kalau harus sekadar bercengkrama selepas maghrib di ruang tivi. Karena kantuk dan penat yang sangat rindu kasur. Apalagi kalau harus bekerja lagi  di rumah, seperti memasak, menyapu dan sebagainya. Di kantor semua energiku terkuras habis, tidak hanya di badan, di pikiran juga, pun di hati juga. Jadi pulang ke rumah, aku hanya ingin mengistirahatkan semua dan kemb...

Nilai Oh Nilai~

Sedang mengerjakan erapor, rutinitas tiap akhir semester. Bagian paling berat adalah menuliskan nilai jujur ke anak anak. Sebenarnya bukan pelit nilai sih, tapi ya apa adanya aja ke anak, dan sebenarnya pun kalau harus apa adanya, nilainya gak akan sebagus itu hahaha Kayak 70 pun jauh kali, realnya gak sampe 70. Terus juga mikirin efek psikologisnya ke anak anak, kalau dikasih nilai segini, nanti gimana ya efeknya? Makin semangat atau gimana ya? Mikir juga, nilai ulangannya jujur atau curang ya? Gak bisa mentah-mentah ngambil nilai ulangannya, kudu ditelusuri juga kesehariannya gimana, aktif gak? Lengkap gak tugasnya? Sama guru lain gimana? Hehehe Jadi kalau ada yang bilang ibu pelit nilai, sini ku kasih lihat real-nya nilai, dan perhitungan matematis dan pertimbangan attitudenya juga. Maka  kamu akan tercengang dengan nilainya :P Dan fyi aja, nilai nilai itu sudah digodok dengan lama, dipikirin minimal tiga kali banget, kadang diubah karena kasihan, kadang diubah karena banyak hal...

Himdeureo

Jalan ini sulit, Apakah akan terasa mudah jika melaluinya bersamamu? Aku sekarang tidak mahir membuat tulisan panjang lebar lagi, mungkin karena aku tidak punya objek dalam tulisan ini. Tak ku tujukan pada siapapun, tak ku sematkan untuk siapapun. Tulisan tulisan tak bertuan. Miliki saja bila kau ingin. *** Aku ada disini. Dalam ratusan tulisan yang bisa kau baca tiap hari. Kau bisa mampir jika ingin. Kau bisa membacanya jika rindu. Seolah aku sedang bercakap di depanmu. Kau bisa membawaku dalam semua kegiatanmu. Saat kau menunggu antrian, saat kau sedang bosan, saat kau akan tidur. Aku selalu ada. Tapi bagiku, kau tidak ada dimanapun. Kau tidak bisa ku temukan dalam apapun. Kau tidak akan pernah hadir walau ku cari bertahun tahun. *** Aku membencimu, sebanyak aku ingin melupakanmu.

B E I N G G R A T E F U L

Aku begitu mencintai setiap fase hidupku. 30 desember 1993 kala itu. Aku terlahir bersama ribuan bayi mungil di luar sana.  Lahir sebagai bayi normal nan sehat. Menghirup udara yang lebih menyejukkan. Merasakan ruang yang lebih lapang. Aku menjadi jawaban yang ditunggu ibu selama sembilan bulan mengandungku. Diperdengarkan adzan sebagai tanda kepatuhan pada Rabb-ku. Diberi nama sebagai doa dan impian ayah ibu. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Setiap detik hidupku, aku dan semua manusia di belahan bumi manapun selalu dijaga malaikat. Di setiap malam kita terbaring pulas, ada doa ibu yang selalu menyelimuti. Dibesarkan dengan untaian doa doa terbaik. Dibahagiakan dengan kebesaran hati Tuhan yang Maha Baik. Diberi makan dan minum dari rejeki yang halal. Dianugerahi nikmat anggota tubuh yang sehat dan lengkap. Dilindungi dengan cinta dan harapan. Direngkuh dengan kasih dan sayang.

Takdir

Ada yang mengejarku selama ini, aku menghindar. Entah apa yang salah, mungkin aku membenci caranya mendekatiku. Setiap perhatiannya memuakkan. Aku juga kebingungan dengan diriku ini. Ternyata memaksakan diri jatuh cinta memang tidak mudah. Mungkin begitulah aku di matamu? Seketika itu aku bercermin. Melihat pantulan diriku yang begitu hebat masih mengejarmu. Mungkin kamu sangat terganggu dan kebingungan menghindariku. Dasar aku, kamu, dan takdir ini.
Mau produktif menulis, tapi makin kesini makin membuncah rasa malasku, Hati yang khawatir, cemas berkepanjangan, tiba tiba datang menyerang, Aku ingin produktif, tapi terlalu malas

Surat Terbuka untuk Kelas XII 2018

Demi menulis apa yang sedang menyesaki kepala, sampai rela meninggalkan soal ulangan yang padahal dikejar deadline. Bismillahirrahmanirrahim... Jadi, malam ini, Nak. Postingan ini ditujukan untuk kalian anak-anak ibu yang lucu dan menggemaskan (pada akhirnya kalian menjadi lucu dan menggemaskan bagi ibu). To be honest , jarang sekali momen paska perpisahan itu baper ya, sampai-sampai tertuang di blog ini. Tapi mungkin dua tahun cukup lah sebagai pertimbangan kenapa kalian agak berkesan hingga akhirnya ibu rela menuliskan surat ini disini.