Langsung ke konten utama

Prakerja Part 2

Bismillahirrahmanirrahim

Bikin tulisan prakerja bagian kedua. Hihi

Aku akhirnya pakai pembayaran via bank BNI, karena akun ewallet semacam linkaja sangat susah buat di upgrade full service. 
Sementara untuk bank BNI, tinggal ngisi eform dari web resminya, udah dapat rekening bank :') dan sekitar 5 menitan aja prosesnya. Makasih ya bank BNI! 

Setelah input nomor rekening, dana pelatihan satu juta bisa dipakai. 
Temenku menyarankan buat ikutan pelatihan yang murah, jadi aku scroll scroll dan dapat pelatihan dari mitra 'sekolahmu', aku ambil pelatihan Kelas Kilat Bahasa Inggris Job Interview, harga pelatihan 100ribu, durasi 2 jam, dan kurikulumnya lumayan mudah. Ada sekitar 20 tahapan kurikulum, yang tiap topiknya terdiri dari satu video dan kuis. Kuisnya cuman 5 soal, boleh diulang kalau hasilnya belum maksimal.

Aku selesaikan pelatihannya dalam waktu kurang lebih 2 jam, disambi ngapa ngapain. Videonya wajib ditonton sampai selesai, sampai videonya berhenti sendiri. Biar tahapan itu terceklis. 

Setelah beberapa kegiatan pelatihan ceklis hijau, langkah berikutnya adalah mantengin webinar melalui zoom. Sesuaikan jamnya aja, kalau mulainya jam 9, ya login jam 9 kurang 5 menit. Gak perlu kayak aku yang udah login dari jam 8. Hehe (saking takut telat). 

Webinarnya gampang aja, ada link website buat ngisi presensi, tinggal di klik dan diisi. Terus dengerin aja penjelasan dari pemateri di zoomnya, pas 20 menit terakhir sebelum zoom selesai, pemateri bakalan ngasih kisi kisi buat kuis berikutnya. Tergantung pelatihan sih, kalau di pelatihan yang aku ikutin gitu. 
Alhamdulillah sempet ku catat semua jawaban, dan langsung ikutan kuis, aman. 

Bagian terakhir ada kayak tes keseluruhan, jumlah soal ada 10. Baru setelah itu kita bisa ngisi ulasan dan ngasih rating buat pelatihannya. 

Over all, semua kegiatan pelatihannya manfaat dan mudah banget. Serius ini. Aku terbantu banget. Huhu

Aku nulis ini bukan bermaksud cari muka dsb (alhamdulillah udah punya aja muka), bahkan tanpa aku tulis ini pun, gak pengaruh apa apa buat prakerja atau masa depan pribadiku. Cuman aku sungguh merasa bersyukur, terbantu, dan apresiasi aja buat program ini. 

Semua pelatihan dimudahkan, kalau kuis, tes, webinar dan sebagainya, kita cuman perlu hadir dan nyelesain. Kalaupun nilai kuis atau tes jelek, boleh diulang sampe nilainya bagus.

***

Aku baru aja menyelesaikan satu pelatihan, udah dapat sertifikat, tinggal nunggu akun prakerjaku sinkron sama 'sekolahmu' biar sertifikatku masuk di akun prakerja. 
Insya Allah kalau udah sinkron, nanti bakal ada jadwal insentif buat dicairkan. 

Doain ya :) 

***

Saran dari aku buat temen temen yang lulus prakerja dan masih bingung sama tahapannya
1. Pakai via bank BNI aja, gak harus ke bank kok, bisa akses web BNI dari rumah. Cepet banget.
2. Pilih kegiatan pelatihan yang kalian kuasai, murah, dan cek kurikulumnya. Jangan sampai memberatkan dan menyulitkan kalian. 
3. Maksimal dan sungguh sungguh pelatihannya, sayang banget kalau ilmu dari pelatihan gak disimak :) 
4. Kalau udah selesai satu pelatihan dan sisa uang pelatihan masih banyak (punyaku sisa 900ribu), kalian sebaiknya pilih pelatihan lain yang memang kalian pengen ambil. Sekalipun harganya 500ribu. Kayak pelatihan buat dandan atau masak. Buat skill baru bagus banget. 
Dan sangat sayang kalau uang sisa pelatihan kalian gak kepake. 
Ilmu tu mahal dan sulit didapatkan, nah ini kesempatan kalian buat menambah ilmu gratis (dibayarin pemerintah). 

Sekian. Hihi

Aku berharap semua yang membutuhkan dan berniat baik, bisa dimudahkan Allah buat lulus seleksi prakerja ini. 
Gak ada tips yang berarti agar lulus dan dapat kartu pekerja, tapi kalau harus ngasih tipsnya mungkin... Lurusin niat, berserah sama Allah, dan bersungguh sungguh :) 

Bye
Sampai ketemu di prakerja part 3, setelah aku dapat pencairan insentif yaw! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Bersyukur

Hari ini aku mengajar. Menjelaskan dengan suara lantang dan tangan yang ku masukkan di saku. Oh ayolah. Jangan kaku begitu. Jangan kamu bilang aku sombong karena gesture ini. Tangan yang dimasukkan ke saku...memang seenak itu! Rasanya letih sekali kalau harus kamu kritik hal itu. Di sela mengajar, Anak anak kelas lain lewat sambil menoleh ke kelasku, bergantian memberikan senyum untukku, atau melambai padaku. Pun ketika aku berjalan di koridor, sapaan, tawa, malu malunya mereka, hal remeh yang ternyata menyenangkan untuk dirasakan :) Semoga semua perlakuan itu tulus dari hati. Dengan begitu, hatiku juga bisa nyaman menerimanya. :) Terima kasih ya Allah. Aku bersyukur.

Kapsul Waktu Part 1 (Teknologi)

Membicarakan masa lalu memang seseru itu. Anak anak kelahiran tahun 90an pasti sangat relate. Tapi tidak banyak yang bisa berlama-lama membicarakan masa lalu lagi saat ini, waktu semakin menghimpit, beban semakin berat di pundak, banyak pekerjaan yang mencapai tenggat. Padahal seandainya mau meluangkan waktu, aku yakin waktu yang dibutuhkan untuk mengupas masa lalu tak akan pernah sebentar. Mari kita bercakap-cakap masa lalu yang luar biasa itu disini saja, sebab kini kita sudah kehilangan banyak kesempatan. Kali ini temanya teknologi, tapi mungkin tidak runut ceritanya, aku minta maaf dulu :D Dan semoga ada kesempatan berikutnya untuk kita membicarakan tema lainnya. *** Aku punya sebuah kotak kardus kecil di lemari, isinya adalah beberapa kenangan di waktu sekolah dulu. Saat aku menyimpannya, aku tak punya maksud apa-apa selain terlalu sayang untuk membuang benda tersebut. Tapi kini aku bersyukur masih memiliki benda-benda itu, aku seperti sedang mengubur kapsul waktu. Benda-benda itu...

Menciptakan Keberanian

Tahapan dalam hidup kadang memang seunik itu. Dan sungguh hidup bukanlah sebuah perlombaan. Setiap manusia memiliki garis waktunya masing masing. Aku menemukan banyak sisi lain dari diriku di tiap garis usiaku, dan itu berbeda dari teman sebayaku. Misalnya aku hari ini, di usia 30 tahunku, aku banyak berani melakukan sesuatu yang dulunya aku merasa malu untuk melakukannya. Hari ini aku senam pramuka bersama teman kantorku, Sekadar informasi, aku dulu tidak suka senam. Karena malu melakukan gerakan senam di hadapan banyak pasang mata yang memandang. Tapi kini, aku suka senam (yang gerakan dan musiknya memang sopan ya). Aku bersemangat melakukannya. Setelah senam, aku merasa free untuk melakukan kegiatan lainnya, aku membawa tali keluar kantor. Ternyata banyak temanku tertarik dan ingin mencoba. Aku akhirnya bermain bersama sama. Aku suka memberanikan diri bermain tali dan mengakui ketidakmampuanku dalam bermain. Dan itu tak apa, kami bersenang senang! Setelah main tali, aku memainkan ru...

Win Some and Lose Some

"That's how it is. You win some you lose some. That's how the world works. I don't have any regrets at all" Suga BTS said after their concert. Sederhananya kurang lebih, untuk mendapatkan sesuatu kita harus siap kehilangan yang lain. Aku merenung sebentar. Maksudku, ku pikir aku yang tidak bisa mengatur waktuku disini. Atau...aku yang salah dalam melangkah. Nyatanya, ini semua hanyalah sebuah hukum alam yang sulit tertampik. Aku sering merasa bersalah meninggalkan rumah dari pagi sampai sore, kemudian di kamar sepanjang malam dan baru keluar kalau lapar. Rasa rasanya, aku tidak mampu kalau harus sekadar bercengkrama selepas maghrib di ruang tivi. Karena kantuk dan penat yang sangat rindu kasur. Apalagi kalau harus bekerja lagi  di rumah, seperti memasak, menyapu dan sebagainya. Di kantor semua energiku terkuras habis, tidak hanya di badan, di pikiran juga, pun di hati juga. Jadi pulang ke rumah, aku hanya ingin mengistirahatkan semua dan kemb...

Nilai Oh Nilai~

Sedang mengerjakan erapor, rutinitas tiap akhir semester. Bagian paling berat adalah menuliskan nilai jujur ke anak anak. Sebenarnya bukan pelit nilai sih, tapi ya apa adanya aja ke anak, dan sebenarnya pun kalau harus apa adanya, nilainya gak akan sebagus itu hahaha Kayak 70 pun jauh kali, realnya gak sampe 70. Terus juga mikirin efek psikologisnya ke anak anak, kalau dikasih nilai segini, nanti gimana ya efeknya? Makin semangat atau gimana ya? Mikir juga, nilai ulangannya jujur atau curang ya? Gak bisa mentah-mentah ngambil nilai ulangannya, kudu ditelusuri juga kesehariannya gimana, aktif gak? Lengkap gak tugasnya? Sama guru lain gimana? Hehehe Jadi kalau ada yang bilang ibu pelit nilai, sini ku kasih lihat real-nya nilai, dan perhitungan matematis dan pertimbangan attitudenya juga. Maka  kamu akan tercengang dengan nilainya :P Dan fyi aja, nilai nilai itu sudah digodok dengan lama, dipikirin minimal tiga kali banget, kadang diubah karena kasihan, kadang diubah karena banyak hal...

Himdeureo

Jalan ini sulit, Apakah akan terasa mudah jika melaluinya bersamamu? Aku sekarang tidak mahir membuat tulisan panjang lebar lagi, mungkin karena aku tidak punya objek dalam tulisan ini. Tak ku tujukan pada siapapun, tak ku sematkan untuk siapapun. Tulisan tulisan tak bertuan. Miliki saja bila kau ingin. *** Aku ada disini. Dalam ratusan tulisan yang bisa kau baca tiap hari. Kau bisa mampir jika ingin. Kau bisa membacanya jika rindu. Seolah aku sedang bercakap di depanmu. Kau bisa membawaku dalam semua kegiatanmu. Saat kau menunggu antrian, saat kau sedang bosan, saat kau akan tidur. Aku selalu ada. Tapi bagiku, kau tidak ada dimanapun. Kau tidak bisa ku temukan dalam apapun. Kau tidak akan pernah hadir walau ku cari bertahun tahun. *** Aku membencimu, sebanyak aku ingin melupakanmu.

B E I N G G R A T E F U L

Aku begitu mencintai setiap fase hidupku. 30 desember 1993 kala itu. Aku terlahir bersama ribuan bayi mungil di luar sana.  Lahir sebagai bayi normal nan sehat. Menghirup udara yang lebih menyejukkan. Merasakan ruang yang lebih lapang. Aku menjadi jawaban yang ditunggu ibu selama sembilan bulan mengandungku. Diperdengarkan adzan sebagai tanda kepatuhan pada Rabb-ku. Diberi nama sebagai doa dan impian ayah ibu. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Setiap detik hidupku, aku dan semua manusia di belahan bumi manapun selalu dijaga malaikat. Di setiap malam kita terbaring pulas, ada doa ibu yang selalu menyelimuti. Dibesarkan dengan untaian doa doa terbaik. Dibahagiakan dengan kebesaran hati Tuhan yang Maha Baik. Diberi makan dan minum dari rejeki yang halal. Dianugerahi nikmat anggota tubuh yang sehat dan lengkap. Dilindungi dengan cinta dan harapan. Direngkuh dengan kasih dan sayang.

Takdir

Ada yang mengejarku selama ini, aku menghindar. Entah apa yang salah, mungkin aku membenci caranya mendekatiku. Setiap perhatiannya memuakkan. Aku juga kebingungan dengan diriku ini. Ternyata memaksakan diri jatuh cinta memang tidak mudah. Mungkin begitulah aku di matamu? Seketika itu aku bercermin. Melihat pantulan diriku yang begitu hebat masih mengejarmu. Mungkin kamu sangat terganggu dan kebingungan menghindariku. Dasar aku, kamu, dan takdir ini.
Mau produktif menulis, tapi makin kesini makin membuncah rasa malasku, Hati yang khawatir, cemas berkepanjangan, tiba tiba datang menyerang, Aku ingin produktif, tapi terlalu malas

Surat Terbuka untuk Kelas XII 2018

Demi menulis apa yang sedang menyesaki kepala, sampai rela meninggalkan soal ulangan yang padahal dikejar deadline. Bismillahirrahmanirrahim... Jadi, malam ini, Nak. Postingan ini ditujukan untuk kalian anak-anak ibu yang lucu dan menggemaskan (pada akhirnya kalian menjadi lucu dan menggemaskan bagi ibu). To be honest , jarang sekali momen paska perpisahan itu baper ya, sampai-sampai tertuang di blog ini. Tapi mungkin dua tahun cukup lah sebagai pertimbangan kenapa kalian agak berkesan hingga akhirnya ibu rela menuliskan surat ini disini.