Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2024

Kalimat Baik Dariku, Untukku

You did very well you took full responsibillity without running away, you did your best. in case no one told you, I’m so proud of you. I’m proud of your efforts that you put in everything you do. I'm proud that you found that light of hope in your darkest moments. you know what’s something more beautiful about you? that’s smile :) But you know what, rather than a stranger being proud of you, how will it be if you’re proud of your own self? Embracing yourself, thanking yourself, loving yourself :) You have worked very hard, no matters what others say sometimes it’s okay to cry at night. believe in yourself more, laugh or cry as you like for yourself. You know, not everyone in this world will understand our true intentions. They are not that interested in us. So, there is no need to explain how hard we lived or how hard we tried. You did your best so far :) I’m so proud of you and everything you have endured and achieved. I hope you know how worthy you are and how much you bring to t...

Gamang

Aku kehabisan kata, merayumu pada Tuhanku. Gamang. Dalam khayalku kamu begitu sempurna, tapi aku pun tak cukup berani memaksa Tuhanku. Karena aku tau kita sangat berbeda. Kamu tidak cukup berusaha, hanya menjadi dirimu tampil apa adanya di hadapanku. Tidak beruntungnya, justru aku jatuh suka. Aku takut berusaha. Tampil sekuat tenaga menjadi wanita kuat di depanmu, dan membiarkanmu pergi berlalu. Kamu bukan sederet nama yang singgah di kepalaku. Kamu masih menetap. Aku enggan mengakui itu. Semoga perasaanku segera sirna padamu.

Aku Takut

Ya Allah, Ku tuliskan apa yang sedang bergumul di dalam dada. Rasa bersalah, takut, khawatir, sedih, marah, lelah- Ya Allah... Aku tidak mampu lagi untuk melangitkan harapku. Aku pernah berdoa, ingin melakukan perjalanan dinas. Setelah 9 tahun aku berkarir, minggu lalu akhirnya aku melakukan perjalanan dinas keluar kota. Dalam perjalanan yang ku awali dengan ridho orang tua dan perasaan bahagia, ternyata ku iringi dengan tangisan sesak dan ketakutan. Ku akhiri perjalanan dinas itu dengan sisa air mata. Ada banyak pengalaman yang ku dapat. Ada pelajaran dan hikmah. Serta ada pula ujian di dalamnya. Tapi, Kini aku takut pada doa doaku. Aku takut itu tak baik untukku. Apa yang baik untukku? Bukankah aku pun tak mengerti ya Rabbi? Atas tiap doa yang ku rapal penuh harap dan tangis itu, apakah banyak yang tak baik bagiku? Tapi aku pun tak tau. Pada tiap potongan teka teki kehidupanku. Potongan puzzle yang perlahan tersusun dalam hidupku, Engkau yang paling paham bahwa aku ini hanya hambaMu ...

Pukul Tujuh Pagi

Rasanya aku dulu pernah memikirkan ide ini dan ku tulis. Entah kenapa dicari cari kok tidak ketemu. Anyway, akhirnya dengan segala kemurahan hatiku, ku tuliskan saja kembali. Ide tulisan ini muncul ketika aku sedang mengantre di klinik dokter, beberapa tahun silam. Sambil duduk dengan gelisah, aku memperhatikan orang orang yang sakit. Beberapa tampak mengobrol. Ada juga yang menenangkan anaknya dalam gendongan. Ada juga yang terpekur memandangi telepon pintarnya. Banyak juga yang diam tidak melakukan apa apa. Aku mengalihkan pandangan. Tidak banyak juga yang bisa diperhatikan di sini. Hanya jendela tinggi dan dinding klinik yang dicat putih membentang di hadapan, dimana salah satu sudutnya terpasang poster diare. Ada tangga menuju ke klinik atas. Sepertinya klinik anak dan gigi.  Juga pintu pintu ruangan klinik lain yang kosong. Ah. Begitulah jiwa penulis. Dimanapun kapanpun, ide selalu hadir tanpa permisi. Di saat orang lain bengong, otakku justru sibuk memaknai tiap peristiwa yan...

Dear Aku

Dear aku, Semoga semua keberuntungan dan ketenangan dalam hidup ini merengkuhmu dengan sempurna. Semoga hal hal pahit dalam hidupmu, mereda dan menemukan sabarnya. Semoga keluargamu, temanmu, lingkunganmu, menjadi tempat ternyaman dan teramanmu, yang bisa dijadikan rumah, tempatmu pulang dari hiruk pikuk. Dear aku, Dear aku... Dear aku, kuatlah, hebatlah, Semoga badaimu segera bertemu pelangiNya.

Bahagia?

Bukankah seharusnya orang tua baru bisa bahagia ketika melihat anaknya bahagia? Kalau perihal menjodohkan paksa dengan penuh rahasia dan hal hal yang ditutupi, berujung pada tanda tanya. Lantas buat apa? Menyerahkan tanggung jawab pada anak. Abai pada tugas sebagai orang tua. Memaksakan dengan bayang bayang usia yang terlambat. Apakah anak akan bahagia? Kalau anak menjalani dengan terpaksa, di bawah ancaman, di bawah rasa bersalah dan ketakutan, apakah orang tuanya bisa bahagia dan berbangga dengan pencapaian yang mereka buat? Bukankah anak berhak punya rasa aman? Apalagi dengan orang tuanya. Ini bukan teman, bukan tetangga, ini orang tua. Tapi, belum menikah kan bukan aib? Kenapa aku seperti melakukan dosa besar karena masih belum menikah?

Anonim (2)

No one talks about the angry daughter. She's the daughter that no one has ever worried about, because she was always hyper-independent.  She's the one who used to be so patient, empathetic, loving, caring and understanding. Until it got to the point where she was drained, emptied out, and crying from everyone leaning on her.  She got worn out from all the responsibilities, from people-pleasing, to constantly adjusting to everyone else's needs and being everything to everyone all at once.  Now, she's always tired, frustrated, angry, irritated, and depressed but she still shows up, still provides, still stands tall, but she's at her breaking point. She doesn't know how much more she can take living this way. She just wishes someone would show up for her the way she does for everyone else.

Anonim (1)

I came across a quote that said: "You'll always be brave in someone's mind and coward in another's, strong to one and fragile to another, good to one and terrible to another. You will be seen as annoying to one and comforting to another. Some will feel anxious around you and some will find peace in your company. Some will see you as 'too much' while others will see you as a gift. The world will look at you from their subjective point of view. The world is never going to agree on a definition of who you are. So you might as well live the way that feels true to your heart. " - Tulisan anonim

Pilihan Pilihan Asdfghjkl!

Semua orang membuatku merasa bersalah, di tiap pilihan hidup yang ku ambil. Sulit sekali mencari mereka yang mendukung. Misal aku memilih A, mereka akan bertanya kenapa aku tidak memilih B? Misal aku tidak memilih A, mereka akan mempermasalahkan aku yang tidak memilih. Misal aku salah dalam memilih, mereka akan menudingku sebagai orang yang paling salah di muka bumi ini. Hidup yang cuma sekali ini, tanpa ada simulasinya, tanpa ada try out nya, kenapa harus selalu saling menghakimi? Apakah kalian menjalani hidup ini sebelumnya? Aku baru sekali saja. Tolong jangan buat aku kelelahan. Aku tidak menerima pinangan A, aku menolak pinangan B, aku membatalkan mengenal C. Sudahlah. Tak perlu kau tanya alasannya hanya untuk mempermasalahkan keputusanku. Hanya untuk mencap aku sebagai seorang perempuan pemilih dan punya standar yang tinggi. Peluklah aku, hargai keputusanku, dan dengarkanlah aku. Aku lelah. Sangat lelah. Aku juga sulit mengenali diriku sendiri. Kenapa aku tidak suka A, tidak mau B...
Ba'da ashar ini... Ku panjatkan doa, untukku semoga bahagia dan tenang. Banyak nama yang harus ku ikhlaskan kepergiannya. Salah paham, beda visi misi, tidak sefrekuensi, tidak mendapatkan restu, dan lain lain. Aku benci semua ini. Aku hanya ingin hidup yang baik.