Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Natrium dan Klorida Part 3 [Maybe End]

Assalamu'alaikum Blogger Akhirnya...akhirnya....Natrium dan Klorida part 3 finish. Ada part 4-nya? Entah, bahkan saya ngga ada bikin drafnya :D hahaha. Ini kayaknya postingan terakhir mini series NaCl. Karena yang bikinnya kehabisan ide dan sibuk, sibuk baca novel XP Oh ya, buat kalian yang ngga sengaja buka postingan ini karena nyasar dan mengira ini adalah postingan reaksi kimia antara Na dan Cl. Hmm... I am so sorry...  niatnya membuat mini series ini iseng saja sih sebenarnya. Karena lagi kecanduan novel, makanya ditulisin aja idenya, daripada numpuk di otak terus bikin lalu lintas di otak jadi padat merayap. Dan kalau ada yang nanya, kenapa penulisan nama tokoh di cerita ini menggunakan unsur kimia? Yaaayayayaya dilatarbelakangi karena pendidikan saya sih, hehee. Sama seperti Anggun C. Sasmi yang mempertahankan warna rambutnya, walau dia sudah pindah kewarganegaraan, saya pun begitu. Semacam membuat  khas . Paham kan maksudnya?

Natrium dan Klorida Part 2

Assalamu'alaikum :) Hari ini masih dengan mood yang sama ketika menuliskan mini seriesnya Natrium dan Klorida. Saya akui, mood ini didapat paska membaca novel-novel teenlit nya Esti Kinasih. Hehe :p Ok lah. Here we go ! Ada yang masih ingat sama cerita Natrium Klorida part 1? Atau belum baca? Kebetulan saya kan baik hati dan tidak sombong, maka buat kalian yang mau baca lagi part 1-nya, bisa klik disini . Buat kalian yang sudah membaca, langsung lanjut ya~

Saya Tidak Suka Matematika

"Kalian tau kan saya tidak suka matematika?" Seisi kelas hening. Hanya beberapa anak yang terlihat masih saling mencubit temannya. "Iya. Puluhan kali saya bilang itu di depan kalian." Kelas tetap hening.  "Tapi, ada satu hal yang luput dari perhatian kalian." "Saya tidak suka, bukan berarti saya menyerah untuk memahaminya. Saya tidak pernah berhenti berusaha. Memahami kenapa Log 1 = 0. Saya bisa sampai di posisi ini, bukan karena saya jenius, cerdas luar biasa, nilai di rapor 90. Bukan. Sejujurnya tidak ada hal membanggakan yang memang perlu dibanggakan. Seorang guru kimia yang tidak suka matematika. Kenapa justru bangga?"

Natrium dan Klorida Part 1

Assalamu'alaikum Blogger! Semenjak sudah bisa posting lewat smartphone. Saya mulai kecanduan menulis lagi. And now , saya menuliskan sepenggal mini series yang terinspirasi dari kisah yang terserak. Kalau ada kesamaan nama, tempat, kejadian, dan cerita, saya mohon maaf. Ini murni faktor kesengajaan . -___- :3 Awal tahun 2012. 21:30. Suasana rumah sudah sunyi sejak satu jam yang lalu. Tapi tidak halnya di kamar Natrium. Lampu kamar memang sudah padam, tapi nyala dari layar handphone mungilnya mengisyaratkan bahwa si empunya kamar belum terlelap. Bunyi ketikan layar handphone masih terdengar, sesekali bunyi lain muncul menandakan bahwa ada pesan masuk. Sambil masih menatap handphonenya, Natrium senyum-senyum sendiri. 22:15. Sunyi senyap. Kamar sudah gelap gulita. Akhir tahun 2013. 22:20. Natrium menatap layar handphonenya. Menarik napas dalam-dalam. Kemudian menekan tombol lock dan tidur. Awal tahun 2014. Bunyi pesan masuk. Namun, Natrium enggan membacan...

Apakah Kamu Takut Mati?

Assalamu'alaikum, Blogger :) Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga selalu sehat dan dalam lindungan Allah, aamiin :3 Anyway, postingan ini saya tulis melalui aplikasi di smartphone. Jadi kalau ternyata hasil tampilannya kurang keren, yah harap maklum :D baru pertama kali soalnya. Oh ya... Salam buat temen saya yang sudah rekomendasiin aplikasi beginian ya, (nih udah gue coba! Iya elu thanks! Simpel banget broh!) :D Ok, mari kita ngobrolin sesuatu yang sangat krusial dalam hidup kita. Sesuatu yang sangat dekat dan mungkin kita sering abaikan. Apa itu? Kematian. Terinspirasi dari film dan buku paling keren, karangan Sufyan Fuad Baswedan dengan judul "Andai Si Mati Bisa Bicara", saya akan mengupas sedikit tentang hakikat 'Kematian' (kenapa cuma sedikit? Karna capek ngetiknya ya, silakan baca saja bukunya :3 hehe).

Islam di Indonesia dan Islam di Negara Bukan Indonesia.

Assalamu’alaikum! ^-^ Malam ini blogging ditemani segelas susu dan sebungkus oreo. Oh iya! Ada yang pernah nonton film India “My Name is Khan?” Iya itu loh yang pemainnya si ganteng Sharukh Khan. Sudah? Pernah? Kalau sudah, alhamdulillah, langsung lanjutin bacanya. Tapi kalau belum, nonton dulu, biar paham ini isi postingannya ke arah mana. Oke, jadi postingan kali ini ada hubungannya dengan film tersebut. Tentang Islam, tentang ummat Islam di negara berpenduduk mayoritas nonmuslim. Ketika menonton film tersebut, kita diperlihatkan suatu kondisi, suatu keadaan dimana Islam menjadi semacam fobia. Melihat bagaimana ummat Islam bertahan disana. Jadi tokoh utama yang diperankan oleh si Raja Bollywood, Khan mencoba bertahan dalam status keagamaannya paska serangan WTC. Apakah memang se- trouble itu? Ya. Begitulah adanya.