Assalamu'alaikum :)
Hari ini masih dengan mood yang sama ketika menuliskan mini seriesnya Natrium dan Klorida. Saya akui, mood ini didapat paska membaca novel-novel teenlitnya Esti Kinasih. Hehe :p
Ok lah. Here we go!
Ok lah. Here we go!
Ada yang masih ingat sama cerita Natrium Klorida part 1? Atau belum baca? Kebetulan saya kan baik hati dan tidak sombong, maka buat kalian yang mau baca lagi part 1-nya, bisa klik disini. Buat kalian yang sudah membaca, langsung lanjut ya~
Pertengahan 2015.
12:00.
12:00.
Satu panggilan tidak terjawab. Klorida!
Akhir 2015.
20:58.
20:58.
Layar handphone menyala. Disusul bunyi dering Line. Ada pesan lagi dari unsur bernomor atom 17.
Layar dengan background cherry blossom pink menampilkan pesannya, "Ada yang lagi suka sama kamu".
Natrium membalas, "Oh ya? Siapa?" tidak lupa kemudian ia sisipi stiker Sally biar kesannya warna warni.
"Masa kamu ngga tau? Pura-pura deh" bunyi pesan berikutnya.
Natrium berpikir sejenak, "ngga tau, siapa sih?". Natrium mulai melancarkan aksi-aksi interogasi, habis siapa suruh bikin penasaran! Setelah pesan-pesan yang isinya seolah mengalihkan pembicaraan, akhirnya Klorida mengalah, "Menurutku si Iodida suka sama kamu". Natrium tertegun.
Layar dengan background cherry blossom pink menampilkan pesannya, "Ada yang lagi suka sama kamu".
Natrium membalas, "Oh ya? Siapa?" tidak lupa kemudian ia sisipi stiker Sally biar kesannya warna warni.
"Masa kamu ngga tau? Pura-pura deh" bunyi pesan berikutnya.
Natrium berpikir sejenak, "ngga tau, siapa sih?". Natrium mulai melancarkan aksi-aksi interogasi, habis siapa suruh bikin penasaran! Setelah pesan-pesan yang isinya seolah mengalihkan pembicaraan, akhirnya Klorida mengalah, "Menurutku si Iodida suka sama kamu". Natrium tertegun.
Kamu ini kenapa sih, Klorida? rutuk Natrium dalam hati
Awal 2016.
16:03.
16:03.
Natrium duduk di boncengan Fluorida. Menghabiskan sore bersama sahabat memang lebih melegakan. Menyusuri kota kecil tempat mereka dibesarkan. "Kamu gimana sama si..siapa sih itu? Klorida ya?" Fluorida bertanya sambil membetulkan letak spion. Maklum, perbedaan tinggi keduanya membuat Fluorida harus menyesuaikan letak spion setiap kali ia pakai motor Natrium. "Entah." sahut Natrium asal. "Sudah jarang chat-an?". "Kemarin-kemarin aku ada chat-an sama dia, tapi ngga dibalas sih. Kayaknya memang bukan dia kali. Kalau dia serius, dia pasti balas" Natrium memandang sekeliling. Ia mengingat-ingat chat terakhir dengan Klorida. Fluorida terdiam. Bingung mau menjawab apa, atau bertanya apa lagi. "Lagian..." Natrium tertahan, ia menimbang-nimbang, cerita atau tidak. "Lagian?" tanya Fluorida. "Hmm.. Lagian aku sama dia cuma temenan di Line. Aku ganti pin BBM, dan aku ngga temenan di BBM". "Dia ngga invite kamu?". "Itulah. Ku rasa aku ngga sepenting itu harus diinvite. Padahal dia bisa aja invite aku kapanpun". Keduanya membisu di perjalanan. Sibuk dengan pikiran masing-masing.
18:25.
Kabar terbaru Klorida muncul di beranda Facebook. Natrium hanya melihat sekilas. Memang ada cowok begini? Tidak pernah jujur dengan perasaannya dan selalu meragu. Nanti kalau aku lelah, aku beneran pergi!
Pertengahan 2015.
13:47.
"Jadi ini gimana sekarang? Sudah selesai?"
"Iya sudah... Tinggal nunggu wisuda." Natrium menjawab sambil berberes. Memilah dokumen yang masih dipakai dan yang mau dibuang.
"Ini dimana?"
"Masih di kos sih. Belum balik. Sambil mulai packing nih" Natrium menutup kardus yang sudah kelebihan muatan dengan selotip besar.
"Masih betah disana?"
"Ngga juga lah... Ada yang belum selesai diurus"
Tidak lama kemudian Natrium melepaskan headsetnya. Melirik sekilas ke layar. Ringkasan panggilan terakhir 30 menit.
13:47.
"Jadi ini gimana sekarang? Sudah selesai?"
"Iya sudah... Tinggal nunggu wisuda." Natrium menjawab sambil berberes. Memilah dokumen yang masih dipakai dan yang mau dibuang.
"Ini dimana?"
"Masih di kos sih. Belum balik. Sambil mulai packing nih" Natrium menutup kardus yang sudah kelebihan muatan dengan selotip besar.
"Masih betah disana?"
"Ngga juga lah... Ada yang belum selesai diurus"
Tidak lama kemudian Natrium melepaskan headsetnya. Melirik sekilas ke layar. Ringkasan panggilan terakhir 30 menit.
Juli 2013.
16:57. "Wanita yang baik, jangan rebut bintangku ya" status Facebook terbaru dari Magnesium yang kebetulan muncul di beranda. Sungguh kebetulan yang menyebalkan! Siapa juga yang mau ngerebut? Pede banget sih?
Blokir pertemanan!
16:57. "Wanita yang baik, jangan rebut bintangku ya" status Facebook terbaru dari Magnesium yang kebetulan muncul di beranda. Sungguh kebetulan yang menyebalkan! Siapa juga yang mau ngerebut? Pede banget sih?
Blokir pertemanan!
Akhir 2014.
18:05.
18:05.
Pesan baru di Twitter. "Kaka lagi sakit? Cepet sembuh ya ka", Natrium mengerutkan kening, tau darimana ini anak kalau aku lagi sakit?
Februari 2016.
18:13. Natrium mencoret-coret bukunya. Saatnya pergi? Ku rasa belum, pikiran Natrium yang kalut membuatnya tak sadar kalau kertas yang dia coret nyaris robek.
Aku ingin bertahan. Tapi apa dia bahkan tau aku bertahan?
18:13. Natrium mencoret-coret bukunya. Saatnya pergi? Ku rasa belum, pikiran Natrium yang kalut membuatnya tak sadar kalau kertas yang dia coret nyaris robek.
Aku ingin bertahan. Tapi apa dia bahkan tau aku bertahan?

Maret 2016.
17:24. Aku sudah lelah! Saatnya beneran pergi! Perhaps its not you!
17:24. Aku sudah lelah! Saatnya beneran pergi! Perhaps its not you!
Komentar
Posting Komentar