Sedari kecil bapakku yang master catur (ceilah) sudah mengajariku bermain catur. Dari sekian banyak permainan catur, ada satu serangan yang sangat berkesan dan selalu ku coba untuk lakukan ke lawan mainku. Tapi selalu gagal karena 'kebetulan' mereka melakukan gerakan lain, sehingga serangan fajarnya gagal total. Fyi, serangan fajar yang dilakukan bapakku tadi, berhasil melumpuhkan aku dalam waktu sepersekian menit. Mungkin 2 sampai 5 menit. Sangat traumatis!
Anyway, aku suka bermain catur, kalau boleh dikatakan, tingkatanku di atas pemula lah.
Aku bisa menang kalau lawanku seimbang, tapi kalau lawanku sudah pro, aku akan K.O juga.
Sore ini aku main catur online saja, karena di rumah tidak ada yang bisa catur kecuali bapak. Dan bapak sangat repot.
Sore ini aku menang. Hehe
Di sekolah aku bolak balik bermain catur, tentu sama bapak bapaknya, karena ibu ibunya tidak ada yang bisa main. Satu satunya ibu ibu yang mau main denganku hanya bu Nia, itupun karena kasian denganku mungkin, sebab aku sangat gabut.
Dari semua permainan itu, aku temukan kesenangan saat bermain. Misalnya mengelabui lawan, melakukan hal hal unexpected, melumpuhkan lawan hanya dengan serangan para bocil (prajuritnya itu lo, yang gundul gundul), atau berhasil menghabisi lawan dan menyisakan rajanya saja. Wkwkkw
Lebih seru ketimbang sat set kemudian skakmat.
Karena selagi main, aku deep talk juga dengan lawanku. Memuji permainan mereka, berpikir keras, belajar strategi, seseru itu. Kayak "kalau keadaannya begini, kira kira langkah apa ya yang akan diambil?", dan ternyata lawanku berhasil melakukan sesuatu yang tidak ku duga, dan ku puji, "wah nice move!", "wah ternyata bisa gitu ya".
Seru.
Catur mengajarkanku ketenangan dan rendah hati. Berani mengakui kekalahan, belajar berkorban, dan berani maju. Asik.
Semoga kamu juga bisa bermain catur ya, biar one day kita deep talk sambil main catur.
Komentar
Posting Komentar