Kamu tau apa bagian memuakkan dari membaca novel yang bisa ditulis siapapun? Mereka seenaknya menulis, sesuai imajinasi mereka yang tak terbatas dan tak terbendung! Minim riset, minim ilmu, asal tulis.
Aku dulu suka membaca novel di aplikasi seperti ini, aku suka membaca bahkan sejak aku duduk di bangku sekolah dasar. Jadi, bisa membaca novel yang berlimpah dan beragam rasanya seperti menemukan another surga dunia! Aku sibuk menjelajahi semua novel gratis disini, seru sekali!
Tapi semakin banyak yang dibaca bukannya makin puas, rasanya justru semakin haus. Semakin sok tau dan mengkritisi penulis, bahkan mendikte jalan cerita novelnya, inginnya begini, inginnya begitu, huh dasar pembaca amatiran!
Kamu tau kan apa kelanjutannya?
Maka pembaca amatiran ini punya mimpi ingin menulis novel sesuai jalan ceritanya.
Novel pertama yang ku tulis, ada disana, judulnya Natrium Klorida. Lucu sekali. Tulisan kikuk dan kaku. Bahasa yang memaksa untuk puitis dan melankolis. Awalnya aku malu, bahkan aku tidak memberitahukan pada siapapun kalau aku menulis novel. Tapi lama kelamaan ternyata tak apa, aku mulai berani memeluk semua bagian diriku yang berani belajar menulis. Tulisan canggung dan cringe itu, tak apa, itu adalah fase aku belajar. Lagipula aku tak punya editor yang siap memperbaiki tulisanku. Semua orang juga tak lantas menjadi hebat di tulisan pertamanya, bukan?
Tulisan pertamaku, ku tulis di tahun 2016.
Tahun-tahun berikutnya aku mencoba lagi dengan ilmu dan pengalamanku yang tidak ada kemajuan, akhirnya aku stuck. Kehabisan ide, inspirasi, kehabisan diksi. Lalu rasa malas dan sibuk mendera. Begitulah kemudian aku hiatus. Belum lagi drama ide tulisan yang dijiplak. Semakin membuatku lelah.
Setelah 7 tahun berselang, aku kembali lagi, dengan ide yang tiba-tiba muncul. Ide yang lebih baru dan orisinil. Ide yang harus segera ku eksekusi sebelum aku buntu lagi.
Aku dulu suka membaca novel di aplikasi seperti ini, aku suka membaca bahkan sejak aku duduk di bangku sekolah dasar. Jadi, bisa membaca novel yang berlimpah dan beragam rasanya seperti menemukan another surga dunia! Aku sibuk menjelajahi semua novel gratis disini, seru sekali!
Tapi semakin banyak yang dibaca bukannya makin puas, rasanya justru semakin haus. Semakin sok tau dan mengkritisi penulis, bahkan mendikte jalan cerita novelnya, inginnya begini, inginnya begitu, huh dasar pembaca amatiran!
Kamu tau kan apa kelanjutannya?
Maka pembaca amatiran ini punya mimpi ingin menulis novel sesuai jalan ceritanya.
Novel pertama yang ku tulis, ada disana, judulnya Natrium Klorida. Lucu sekali. Tulisan kikuk dan kaku. Bahasa yang memaksa untuk puitis dan melankolis. Awalnya aku malu, bahkan aku tidak memberitahukan pada siapapun kalau aku menulis novel. Tapi lama kelamaan ternyata tak apa, aku mulai berani memeluk semua bagian diriku yang berani belajar menulis. Tulisan canggung dan cringe itu, tak apa, itu adalah fase aku belajar. Lagipula aku tak punya editor yang siap memperbaiki tulisanku. Semua orang juga tak lantas menjadi hebat di tulisan pertamanya, bukan?
Tulisan pertamaku, ku tulis di tahun 2016.
Tahun-tahun berikutnya aku mencoba lagi dengan ilmu dan pengalamanku yang tidak ada kemajuan, akhirnya aku stuck. Kehabisan ide, inspirasi, kehabisan diksi. Lalu rasa malas dan sibuk mendera. Begitulah kemudian aku hiatus. Belum lagi drama ide tulisan yang dijiplak. Semakin membuatku lelah.
Setelah 7 tahun berselang, aku kembali lagi, dengan ide yang tiba-tiba muncul. Ide yang lebih baru dan orisinil. Ide yang harus segera ku eksekusi sebelum aku buntu lagi.
Ah, aku senang memberitahukan kalian bahwa aku siap menulis novel picisan lagi. Hahahah
PS: Ternyata aku sangat suka menulis
Komentar
Posting Komentar