Langsung ke konten utama

Love Yourself

"Siapa sih yang nggak suka Mukti?"

Bismillahirrahmanirrahim... 
Assalamu'alaikum gengs~

First of all, let me say "Taqaballahu minna waminkum shiyamana wa shiyamakum. Happy eid mubarak everyone!. Semoga bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan semoga masih bisa ketemu ramadhan taun depan. Aamiin". Walaupun ini sudah hari keempat syawal, tapi masih ada bau-bau lebaran, jadi belum telat kan ngucapinnya?
Hihi

Berlian itu, kalau pun harus berada di tumpukan sampah, tetap namanya berlian. Tetap bernilai. Tetap akan berkilau. Tetap akan ada harganya. Bener nggak sih?
Sayangnya, kadang berlian bisa lupa bahwa dirinya seberharga itu, karena dia berada di lingkungan yang nggak baik. Kadang berlian mengira dirinya adalah bagian dari tumpukan sampah, karena bergaulnya sama sampah.
Berlian itu, kalau berada di dasar lautan dalam waktu yang lama, kadang pun mengira bahwa dirinya adalah bagian dari terumbu karang. Karena terlalu lama bersama terumbu karang, dan dirinya pun berselimut alga.

Sesuai judul postingan kali ini, aku akan membahas tentang 'mencintai diri sendiri'. Semoga kalian nggak ngira kalau isi postingan ini adalah lirik lagunya Justin Bieber ya :p

Jadi, Mukti Nirmala Sari ini orang biasa, dilahirkan dari keluarga yang biasa, dengan kehidupan yang biasa juga. Tipikal orang minderan sih sebenarnya. Baru setelah beranjak dewasa gini aku menyadari bahwa aku ini anaknya minderan. Ya, dengan latar belakang ini, wajar kalau pada akhirnya aku minder. Lingkungan yang luar biasa keras, kadang membuat aku melupakan jati diri aku sendiri. Mungkin beberapa orang di luar sana mengalami apa yang aku rasa.

Kalau ada yang bilang aku pintar, cantik, manis, baik, dan sebagainya. Kalau ada yang dengan berani memuji aku, sejujurnya aku pribadi merasa 'mereka nggak lagi membicarakan aku'. 
Pernah nggak sih kalian gitu? 
Terlepas dari apakah aku bahagia atau ngga, aku senyum atau ngga, hati kecil aku sering menolak pujian itu. Kayak mikir "masa iya sih?". Karena yang tau diri aku sendiri ya aku, jadi kurasa orang di luar sana hanya sedang bermanis muka dan menghibur. Walau mungkin kenyataannya mereka sungguh-sungguh memuji.

Tapi, hari ini untuk kesekian kalinya ada yang secara tersirat memuji dengan sebuah pertanyaan, "siapa sih yang nggak suka Mukti?". Diucapkan oleh teman SMA yang sudah tau jeleknya aku sejak SMA. Ya, walaupun maksudnya yang suka Mukti cuman sebagian kecil, at least ada yang suka Mukti. Dan untuk aku, pertanyaan itu seolah menyadarkan aku sekali lagi bahwa, 'Mukti, you are loved!'.

Itulah kenapa ku jelaskan di paragraf sebelum-sebelumnya, bahwa berlian kalau kelamaan main di sampah, bisa-bisa mikir kalau dia adalah sampah juga. Atau berlian yang keasikan main sama terumbu karang, bisa lupa bahwa dirinya bukanlah terumbu karang, tapi berlian! 
Akunya, kita, dan semua orang yang percaya dirinya ada di bawah rata-rata, sebenarnya adalah orang-orang luar biasa yang lagi lupa. Lupa kalau dia berharga lebih dari apapun. Kalau mengutip dari lagunya Cimorelli, "Baby, you're worth it. Don't have to do anything to earn it. Baby, you're perfect. You deserve it. When will you see what I see and realize you’re worth it?"

Kita itu sempurna. Cuma karena semua pikiran negatif kita, kita jadi nggak menyadari kesempurnaan itu. Entah mungkin karena kita keseringan mendengar hal-hal buruk, keseringan diejek, dihina, dibully, atau juga keseringan dimarahi, sehingga isi pikiran kita hanyalah hal-hal yang nggak baik. Sampai membuat kita menutup diri dan merasa diri kita sehina itu. Sampai ketika ada yang menceritakan hal baik tentang kita, kita merasa itu hanyalah sebuah kebohongan. Aku mengalaminya. Dan kurasa, sebagian orang di luar sana juga mengalami hal serupa.

Sebenarnya, semua orang di dunia ini hanya perlu mendengar hal-hal baik dan berkata hal baik pula. Demi sebuah sugesti positif dan ketentraman di dalam hati. Kalau ada yang punya 1000 keburukan, tapi punya satu kebaikan. Maka, kita cukup mengatakan satu hal baik itu dan melupakan 1000nya. Sederhana, tapi untuk mereka, itu sangat berharga. 
Misalkan hari ini kalian lihat satu teman kalian, memakai baju yang menurut kalian bagus, katakan pada dia "kamu cocok pakai baju ini" atau "kamu cakepan kalau pakai ini". Taruhan deh, pasti dia akan sering terlihat memakai baju itu. Kita juga begitu kan?
Tapi misal, kala itu kita bilang "Kok bajumu gini sih, aneh ah" atau "Kamu jelek banget pakai ini". Besok-besok, kamu nggak bakalan pernah liat dia pakai baju itu lagi. Coba aja kalau nggak percaya.
Aku pernah bilang sama temen laki-laki aku, "kamu bagus kalau pakai baju yang lengannya digulung gini". Jujur sih, nggak niat apa-apa, cuman ngasih penilaian iseng. Dan ternyata, sampai detik ini, dia kalau pakai baju yang itu lengannya selalu digulung. -_-

Itulah kenapa ada yang bilang bahwa, 'kalimat bisa merubah dunia seseorang'.
Aku sudah sering membuktikannya dan kenyataan memang berkata demikian.


Makanya, pesan buat semua yang punya lisan. Kita biasain aja deh ngomong hal baik. Boleh kasih penilaian jujur, tapi itupun kalau ditanya sama yang bersangkutan. Tolong kalau nggak ditanya, jangan pernah mengatakan hal-hal yang nggak penting, apalagi masalah penampilan. Kayak yang paling ngerti fashion aja., padahal pakai baju juga sering asal. Paham? 
Kita aja deh, paling males kalau ada yang tiba-tiba nyamperin cuman buat bilang warna baju kita nggak kece, kan? Who do you think you are? Kalian tuh siapa?
Mungkin gitu :p

Kita. Harus kasih kesempatan diri sendiri dan orang lain untuk bisa mencintai diri masing-masing. Kita itu lebih berharga dari apapun. Kita itu sempurna, dengan semua kurang dan lebihnya kita. Nothing to worry. Nggak ada yang perlu dikhawatirin.

Dan jangan sampai hati ini, dipenuhi sama semua omong kosong dari orang-orang yang nggak bermutu. Orang-orang yang bahkan nggak pernah ngurusin kita dari bayi, nggak ngasih makan kita, nggak ngasih nafas buat kita. Mereka itu cuman haters yang pengangguran. Jadi abaikan aja. Kita berharga, Sayang. Berbahagialah~
Confidence is not 'they will like me'. Condifence is 'I'll be fine if they don't'.
Cukup jadi versi terbaik diri kita aja.

Terakhir, ada sebuah lirik lagu yang aku suka. Lagunya Selena Gomez dengan judul Who Says.
Dipersembahkan untuk semua perempuan cantik di seluruh belahan bumi❤

I wouldn't wanna be anybody else.
You made me insecure
Told me I wasn't good enough
But who are you to judge
When you're a diamond in the rough
I'm sure you got some things
You'd like to change about yourself
But when it comes to me
I wouldn't want to be anybody else
I'm no beauty queen
I'm just beautiful me
You've got every right
To a beautiful life
C'mon
Who says
Who says you're not perfect
Who says you're not worth it
Who says you're the only one that's hurting
Trust me
That's the price of beauty
Who says you're not pretty
Who says you're not beautiful
Who says

It's such a funny thing
How nothing's funny when it's you
You tell 'em what you mean
But they keep whiting out the truth
It's like a work of art
That never gets to see the light
Keep you beneath the stars
Won't let you touch the sky
Who says

PS: Hampir jam 1 pagi. Aku masih ngutek ngutek google adsense ku yang agak ngadat :'(

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Bersyukur

Hari ini aku mengajar. Menjelaskan dengan suara lantang dan tangan yang ku masukkan di saku. Oh ayolah. Jangan kaku begitu. Jangan kamu bilang aku sombong karena gesture ini. Tangan yang dimasukkan ke saku...memang seenak itu! Rasanya letih sekali kalau harus kamu kritik hal itu. Di sela mengajar, Anak anak kelas lain lewat sambil menoleh ke kelasku, bergantian memberikan senyum untukku, atau melambai padaku. Pun ketika aku berjalan di koridor, sapaan, tawa, malu malunya mereka, hal remeh yang ternyata menyenangkan untuk dirasakan :) Semoga semua perlakuan itu tulus dari hati. Dengan begitu, hatiku juga bisa nyaman menerimanya. :) Terima kasih ya Allah. Aku bersyukur.

Kapsul Waktu Part 1 (Teknologi)

Membicarakan masa lalu memang seseru itu. Anak anak kelahiran tahun 90an pasti sangat relate. Tapi tidak banyak yang bisa berlama-lama membicarakan masa lalu lagi saat ini, waktu semakin menghimpit, beban semakin berat di pundak, banyak pekerjaan yang mencapai tenggat. Padahal seandainya mau meluangkan waktu, aku yakin waktu yang dibutuhkan untuk mengupas masa lalu tak akan pernah sebentar. Mari kita bercakap-cakap masa lalu yang luar biasa itu disini saja, sebab kini kita sudah kehilangan banyak kesempatan. Kali ini temanya teknologi, tapi mungkin tidak runut ceritanya, aku minta maaf dulu :D Dan semoga ada kesempatan berikutnya untuk kita membicarakan tema lainnya. *** Aku punya sebuah kotak kardus kecil di lemari, isinya adalah beberapa kenangan di waktu sekolah dulu. Saat aku menyimpannya, aku tak punya maksud apa-apa selain terlalu sayang untuk membuang benda tersebut. Tapi kini aku bersyukur masih memiliki benda-benda itu, aku seperti sedang mengubur kapsul waktu. Benda-benda itu...

Menciptakan Keberanian

Tahapan dalam hidup kadang memang seunik itu. Dan sungguh hidup bukanlah sebuah perlombaan. Setiap manusia memiliki garis waktunya masing masing. Aku menemukan banyak sisi lain dari diriku di tiap garis usiaku, dan itu berbeda dari teman sebayaku. Misalnya aku hari ini, di usia 30 tahunku, aku banyak berani melakukan sesuatu yang dulunya aku merasa malu untuk melakukannya. Hari ini aku senam pramuka bersama teman kantorku, Sekadar informasi, aku dulu tidak suka senam. Karena malu melakukan gerakan senam di hadapan banyak pasang mata yang memandang. Tapi kini, aku suka senam (yang gerakan dan musiknya memang sopan ya). Aku bersemangat melakukannya. Setelah senam, aku merasa free untuk melakukan kegiatan lainnya, aku membawa tali keluar kantor. Ternyata banyak temanku tertarik dan ingin mencoba. Aku akhirnya bermain bersama sama. Aku suka memberanikan diri bermain tali dan mengakui ketidakmampuanku dalam bermain. Dan itu tak apa, kami bersenang senang! Setelah main tali, aku memainkan ru...

Win Some and Lose Some

"That's how it is. You win some you lose some. That's how the world works. I don't have any regrets at all" Suga BTS said after their concert. Sederhananya kurang lebih, untuk mendapatkan sesuatu kita harus siap kehilangan yang lain. Aku merenung sebentar. Maksudku, ku pikir aku yang tidak bisa mengatur waktuku disini. Atau...aku yang salah dalam melangkah. Nyatanya, ini semua hanyalah sebuah hukum alam yang sulit tertampik. Aku sering merasa bersalah meninggalkan rumah dari pagi sampai sore, kemudian di kamar sepanjang malam dan baru keluar kalau lapar. Rasa rasanya, aku tidak mampu kalau harus sekadar bercengkrama selepas maghrib di ruang tivi. Karena kantuk dan penat yang sangat rindu kasur. Apalagi kalau harus bekerja lagi  di rumah, seperti memasak, menyapu dan sebagainya. Di kantor semua energiku terkuras habis, tidak hanya di badan, di pikiran juga, pun di hati juga. Jadi pulang ke rumah, aku hanya ingin mengistirahatkan semua dan kemb...

Nilai Oh Nilai~

Sedang mengerjakan erapor, rutinitas tiap akhir semester. Bagian paling berat adalah menuliskan nilai jujur ke anak anak. Sebenarnya bukan pelit nilai sih, tapi ya apa adanya aja ke anak, dan sebenarnya pun kalau harus apa adanya, nilainya gak akan sebagus itu hahaha Kayak 70 pun jauh kali, realnya gak sampe 70. Terus juga mikirin efek psikologisnya ke anak anak, kalau dikasih nilai segini, nanti gimana ya efeknya? Makin semangat atau gimana ya? Mikir juga, nilai ulangannya jujur atau curang ya? Gak bisa mentah-mentah ngambil nilai ulangannya, kudu ditelusuri juga kesehariannya gimana, aktif gak? Lengkap gak tugasnya? Sama guru lain gimana? Hehehe Jadi kalau ada yang bilang ibu pelit nilai, sini ku kasih lihat real-nya nilai, dan perhitungan matematis dan pertimbangan attitudenya juga. Maka  kamu akan tercengang dengan nilainya :P Dan fyi aja, nilai nilai itu sudah digodok dengan lama, dipikirin minimal tiga kali banget, kadang diubah karena kasihan, kadang diubah karena banyak hal...

Himdeureo

Jalan ini sulit, Apakah akan terasa mudah jika melaluinya bersamamu? Aku sekarang tidak mahir membuat tulisan panjang lebar lagi, mungkin karena aku tidak punya objek dalam tulisan ini. Tak ku tujukan pada siapapun, tak ku sematkan untuk siapapun. Tulisan tulisan tak bertuan. Miliki saja bila kau ingin. *** Aku ada disini. Dalam ratusan tulisan yang bisa kau baca tiap hari. Kau bisa mampir jika ingin. Kau bisa membacanya jika rindu. Seolah aku sedang bercakap di depanmu. Kau bisa membawaku dalam semua kegiatanmu. Saat kau menunggu antrian, saat kau sedang bosan, saat kau akan tidur. Aku selalu ada. Tapi bagiku, kau tidak ada dimanapun. Kau tidak bisa ku temukan dalam apapun. Kau tidak akan pernah hadir walau ku cari bertahun tahun. *** Aku membencimu, sebanyak aku ingin melupakanmu.

B E I N G G R A T E F U L

Aku begitu mencintai setiap fase hidupku. 30 desember 1993 kala itu. Aku terlahir bersama ribuan bayi mungil di luar sana.  Lahir sebagai bayi normal nan sehat. Menghirup udara yang lebih menyejukkan. Merasakan ruang yang lebih lapang. Aku menjadi jawaban yang ditunggu ibu selama sembilan bulan mengandungku. Diperdengarkan adzan sebagai tanda kepatuhan pada Rabb-ku. Diberi nama sebagai doa dan impian ayah ibu. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Setiap detik hidupku, aku dan semua manusia di belahan bumi manapun selalu dijaga malaikat. Di setiap malam kita terbaring pulas, ada doa ibu yang selalu menyelimuti. Dibesarkan dengan untaian doa doa terbaik. Dibahagiakan dengan kebesaran hati Tuhan yang Maha Baik. Diberi makan dan minum dari rejeki yang halal. Dianugerahi nikmat anggota tubuh yang sehat dan lengkap. Dilindungi dengan cinta dan harapan. Direngkuh dengan kasih dan sayang.

Takdir

Ada yang mengejarku selama ini, aku menghindar. Entah apa yang salah, mungkin aku membenci caranya mendekatiku. Setiap perhatiannya memuakkan. Aku juga kebingungan dengan diriku ini. Ternyata memaksakan diri jatuh cinta memang tidak mudah. Mungkin begitulah aku di matamu? Seketika itu aku bercermin. Melihat pantulan diriku yang begitu hebat masih mengejarmu. Mungkin kamu sangat terganggu dan kebingungan menghindariku. Dasar aku, kamu, dan takdir ini.
Mau produktif menulis, tapi makin kesini makin membuncah rasa malasku, Hati yang khawatir, cemas berkepanjangan, tiba tiba datang menyerang, Aku ingin produktif, tapi terlalu malas

Surat Terbuka untuk Kelas XII 2018

Demi menulis apa yang sedang menyesaki kepala, sampai rela meninggalkan soal ulangan yang padahal dikejar deadline. Bismillahirrahmanirrahim... Jadi, malam ini, Nak. Postingan ini ditujukan untuk kalian anak-anak ibu yang lucu dan menggemaskan (pada akhirnya kalian menjadi lucu dan menggemaskan bagi ibu). To be honest , jarang sekali momen paska perpisahan itu baper ya, sampai-sampai tertuang di blog ini. Tapi mungkin dua tahun cukup lah sebagai pertimbangan kenapa kalian agak berkesan hingga akhirnya ibu rela menuliskan surat ini disini.