Langsung ke konten utama

Alasan Aku Blogging~

Bismillahirrahmanirrahim...

Ngetik malam ini pakai laptop, moodnya disponsori oleh sop tangkar buatan mama yang selalu luar biasa. Hihi

Apa ya yang mau ditulis?
Nggak ada topik khusus sih...

Ah ini aja, alasan Blogging?
Perlu nggak? Say "yes" aja :p

Ok, here we go~

Alasan kenapa aku suka blogging, bukan "buat menunjukkan ke semua teman teman SMA bahwa aku bisa, bahwa aku populer" whehehee (pasti banyak yang nggak ngerti nih), nggak lah becanda nih. Apa ya alasan pastinya, mungkin karena di blog, lebih sistematis aja kayaknya.

Aku memang suka nulis.

Berawal dari baca, jadi kalau lagi sesi introduction di depan kelas dan ada bagian "my hobby is..." kemudian ku bilang "my hobby is reading", ini bukan formalitas aja. Aku memang suka baca dari lahir. Hihi
Baca semua yang menarik. Mulai dari buku pelajaran, buku pelajaran Agama sama Bahasa Indonesia tentunya, karena banyak cerita-cerita seru. Kadang juga kalau di buku Bahasa Inggris ada dongengnya, aku baca juga. Kadang juga baca buku Sejarah, yang bagian perjuangan Indonesia melawan penjajah (oh ya, Happy Independence Day ya Indonesiaku!). Kalau bukunya udah abis dibaca, mulai coba nyari bacaan lain. Kebetulan dulu di rumah pernah nyewain komik sama novel, dari situ aku suka juga baca komik dan novel-novel. Ya pokoknya I love reading.

Kemudian di usia SD ku, aku mulai pengen nulis novel juga, karena aku pengen bikin cerita versi aku sendiri. Dari sini aku belajar nulis otodidak, bermodalkan komputer pentium 3 di rumah sama beberapa novel. Aku mulai belajar nulis yang baik dan benar, mulai dari hal sepele, seperti abis tanda titik tuh hurufnya mesti kapital, kalau nulis nama kudu huruf kapital juga, dan penulisan EYD seperti kebanyakan. That's interesting. Tapi kekuranganku adalah aku cepet bosen dan nggak terlalu suka nulis hal detail. Kalau novel kan harus detail ya, kayak menggambarkan keadaan sekeliling atau hal kecil yang dilakukan sama tokohnya. Mungkin kalau kalian suka baca novel, kalian ngerti maksudku. Ya hal-hal semacam itu, agak membosankan buat aku. Jadi aku nyerah nulis novel. Hehehehee

Kemudian aku SMP, dan udah nggak main komputer lagi, karena kesibukan anak SMP. Aku ikut drumband dong, hihi. Aku suka drumband, aku suka latihan, aku suka ikut karnaval, aku suka ikut display (aku nggak tau kenapa namanya display, tapi pada tau aja kan?), aku suka ijin belajar di kelas dan kabur buat latihan, aku suka bagian panas-panasannya sampe aku jadi item banget, aku suka semua hal di drumband. Passion lah, kalian pasti tau gimana rasanya menyelami sesuatu yang kalian suka. Biar capek, kalian menjalaninya tanpa beban, and it's okay!

Then, aku SMA. Udah jamannya Facebook tuh taun 2008. Aku punya akun Facebook dan hobi nulisku mulai tersalurkan lagi. Nulis status-status aja awalnya. Terus mulai nyobain fitur Catatan di Facebook. Ternyata lebih nyaman banget karena bisa nulis panjang lebar. Hehe

Aku masih nulis di Catatan Facebook itu sampai aku kuliah semester awal, kemudian ada sedikit masalah di Facebook-ku. Beberapa catatan hilang tanpa sebab. Entah dihapus pihak Facebook (tapi nggak penting juga mereka ngapus) atau dihapus sama seseorang yang tau passwordku, tapi nggak penting juga dia ngapus, karena isinya nggak ada mengandung pencemaran nama baik kok. Hehehe. Ya pokoknya beberapa masterpiece-ku ilang dan aku jadi males deh. Kemudian untuk beberapa alasan, Facebook lama aku tutup, aku pake akun baru, dan udah nggak minat nulis lagi. Karena trauma catatan ilang.

Di tahun 2011 aku nyoba pakai Blog. Tapi nulis topik umum, dan sangat jarang nulis, karena susahnya jaringan internet. Aku mainnya Twitter waktu itu, dan kalau nggak salah ada tweet tentang lomba blog gitu kan, jadi aku mulai blogging, belajar nulis lagi dari nol. Aku nulis dulu di Ms. Word baru abis itu main ke warnet buat mindahin ke blog. Agak merepotkan tapi nggak apa. Pokoknya gitu lah cara ngakalin biar tetep nulis di blog. Jadi aku kalau lagi mood, nulis beberapa judul, aku simpen dulu di flashdisk, baru kalau main ke warnet, ku upload. Kalau mood nulis, sekali duduk aja, udah bisa jadi 3 judul. Namanya juga passion kan?

Tapi nggak pernah menang ih lomba blog, kesel deh. Ya aku coba iseng buka link blog yang menang, penasaran aja sebagus apa sih tulisan mereka? Eh pas baca, iya loh bagus. Hahaha
Maklum aku kan amateur.

Menjelang semester akhir, kosanku pasang Wifi dan sangat amat teramat membantu aku buat blogging. Aku mulai nyoba nulis opini, pengalaman, dan kesan-kesan. Aku share di Facebook. Dan lumayan pembacanya banyak. Pembacanya temen-temen aku sih, hihi. Mereka banyak kasih masukan postif, mereka bilang mereka suka bacanya. Apalagi kalau aku nulis kesan-kesan buat mereka, mereka bakal screenshot dan upload di sosial media mereka, kemudian mereka menyertakan caption seperti "thanks, Mukti". Dan of course itu membuat aku semangat.

Sampai akhirnya aku lulus, balik ke rumah yang nggak ada Wifi-nya, terus aku bingung lagi gimana mau nulis. Tapi beruntungnya android udah bisa tethering, jadi tetep bisa on kapanpun (selama ada kuota). Dikasih tau temenku juga bahwa Blogger udah ada aplikasinya, bisa nulis dari handphone juga. Eh tapi kurang oke menurutku, karena pas dibuka dari web, nggak ada enternya gitu. Yaudah aku uninstall aplikasinya dan balik nulis dari laptop.

Abis itu aku coba buka Blogger lewat Chrome, dan enak kok, sama aja kayak buka lewat laptop. Jadilah sampai sekarang aku lebih sering buka lewat Chrome di HP. Cuman ya kadang kalau lagi main laptop, bisa juga nulis disini kayak sekarang.

Eh ini lagi ngomongin apaan yaaaaa

Hahahahahah

Oh ya sori lupa, tadi mau cerita alasan Blogging kaaaan?
Wkwkwkwkwwk

Iya let's back to our topic!

Alasannya...karena aku suka nulis! Gitu aja hehe

Apa yang aku tulis, biasanya aku baca lagi. Sejalan dengan bacaan itu, memori dibalik tulisan itu hadir. Lebih kayak nostalgia sih. Aku kadang ketawa-ketawa ketika baca postingan-postinganku. Bukan pengalaman atau ceritanya yang bikin ketawa, tapi cara aku menyampaikan dan diksinya yang kadang menggelitik. Narsis ya? Hihii

Eh tapi beneran loh. Ku rasa semua orang punya cerita lucu atau mengalami hal-hal menarik di tiap harinya, tapi nggak semua bisa ceritain ulang dan bikin pendengarnya ketawa bareng. Ada juga yang punya cerita biasa aja, tapi dia bisa ceritain dengan sudut pandang yang berbeda dan diksi yang unik, sehingga orang-orang dengernya hepi. Aku gabungan diantara keduanya. Yang pasti, apapun kejadian yang terjadi di hari-hari aku, aku pengen share biar semua orang ngerasain apa yang aku rasa. Dan terpenting, buat memori aku aja, biar one day ketika aku baca lagi, aku jadi inget.

Aku juga pengen menginspirasi dan membuat orang-orang yang baca Blog-ku jadi hepi.

Itu aja sih~ heheehehe

Semoga temen-temen yang baca Blog aku mendapat banyak inspirasi dan manfaat ya dari Blog ini... Bye bye

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Bersyukur

Hari ini aku mengajar. Menjelaskan dengan suara lantang dan tangan yang ku masukkan di saku. Oh ayolah. Jangan kaku begitu. Jangan kamu bilang aku sombong karena gesture ini. Tangan yang dimasukkan ke saku...memang seenak itu! Rasanya letih sekali kalau harus kamu kritik hal itu. Di sela mengajar, Anak anak kelas lain lewat sambil menoleh ke kelasku, bergantian memberikan senyum untukku, atau melambai padaku. Pun ketika aku berjalan di koridor, sapaan, tawa, malu malunya mereka, hal remeh yang ternyata menyenangkan untuk dirasakan :) Semoga semua perlakuan itu tulus dari hati. Dengan begitu, hatiku juga bisa nyaman menerimanya. :) Terima kasih ya Allah. Aku bersyukur.

Kapsul Waktu Part 1 (Teknologi)

Membicarakan masa lalu memang seseru itu. Anak anak kelahiran tahun 90an pasti sangat relate. Tapi tidak banyak yang bisa berlama-lama membicarakan masa lalu lagi saat ini, waktu semakin menghimpit, beban semakin berat di pundak, banyak pekerjaan yang mencapai tenggat. Padahal seandainya mau meluangkan waktu, aku yakin waktu yang dibutuhkan untuk mengupas masa lalu tak akan pernah sebentar. Mari kita bercakap-cakap masa lalu yang luar biasa itu disini saja, sebab kini kita sudah kehilangan banyak kesempatan. Kali ini temanya teknologi, tapi mungkin tidak runut ceritanya, aku minta maaf dulu :D Dan semoga ada kesempatan berikutnya untuk kita membicarakan tema lainnya. *** Aku punya sebuah kotak kardus kecil di lemari, isinya adalah beberapa kenangan di waktu sekolah dulu. Saat aku menyimpannya, aku tak punya maksud apa-apa selain terlalu sayang untuk membuang benda tersebut. Tapi kini aku bersyukur masih memiliki benda-benda itu, aku seperti sedang mengubur kapsul waktu. Benda-benda itu...

Menciptakan Keberanian

Tahapan dalam hidup kadang memang seunik itu. Dan sungguh hidup bukanlah sebuah perlombaan. Setiap manusia memiliki garis waktunya masing masing. Aku menemukan banyak sisi lain dari diriku di tiap garis usiaku, dan itu berbeda dari teman sebayaku. Misalnya aku hari ini, di usia 30 tahunku, aku banyak berani melakukan sesuatu yang dulunya aku merasa malu untuk melakukannya. Hari ini aku senam pramuka bersama teman kantorku, Sekadar informasi, aku dulu tidak suka senam. Karena malu melakukan gerakan senam di hadapan banyak pasang mata yang memandang. Tapi kini, aku suka senam (yang gerakan dan musiknya memang sopan ya). Aku bersemangat melakukannya. Setelah senam, aku merasa free untuk melakukan kegiatan lainnya, aku membawa tali keluar kantor. Ternyata banyak temanku tertarik dan ingin mencoba. Aku akhirnya bermain bersama sama. Aku suka memberanikan diri bermain tali dan mengakui ketidakmampuanku dalam bermain. Dan itu tak apa, kami bersenang senang! Setelah main tali, aku memainkan ru...

Win Some and Lose Some

"That's how it is. You win some you lose some. That's how the world works. I don't have any regrets at all" Suga BTS said after their concert. Sederhananya kurang lebih, untuk mendapatkan sesuatu kita harus siap kehilangan yang lain. Aku merenung sebentar. Maksudku, ku pikir aku yang tidak bisa mengatur waktuku disini. Atau...aku yang salah dalam melangkah. Nyatanya, ini semua hanyalah sebuah hukum alam yang sulit tertampik. Aku sering merasa bersalah meninggalkan rumah dari pagi sampai sore, kemudian di kamar sepanjang malam dan baru keluar kalau lapar. Rasa rasanya, aku tidak mampu kalau harus sekadar bercengkrama selepas maghrib di ruang tivi. Karena kantuk dan penat yang sangat rindu kasur. Apalagi kalau harus bekerja lagi  di rumah, seperti memasak, menyapu dan sebagainya. Di kantor semua energiku terkuras habis, tidak hanya di badan, di pikiran juga, pun di hati juga. Jadi pulang ke rumah, aku hanya ingin mengistirahatkan semua dan kemb...

Nilai Oh Nilai~

Sedang mengerjakan erapor, rutinitas tiap akhir semester. Bagian paling berat adalah menuliskan nilai jujur ke anak anak. Sebenarnya bukan pelit nilai sih, tapi ya apa adanya aja ke anak, dan sebenarnya pun kalau harus apa adanya, nilainya gak akan sebagus itu hahaha Kayak 70 pun jauh kali, realnya gak sampe 70. Terus juga mikirin efek psikologisnya ke anak anak, kalau dikasih nilai segini, nanti gimana ya efeknya? Makin semangat atau gimana ya? Mikir juga, nilai ulangannya jujur atau curang ya? Gak bisa mentah-mentah ngambil nilai ulangannya, kudu ditelusuri juga kesehariannya gimana, aktif gak? Lengkap gak tugasnya? Sama guru lain gimana? Hehehe Jadi kalau ada yang bilang ibu pelit nilai, sini ku kasih lihat real-nya nilai, dan perhitungan matematis dan pertimbangan attitudenya juga. Maka  kamu akan tercengang dengan nilainya :P Dan fyi aja, nilai nilai itu sudah digodok dengan lama, dipikirin minimal tiga kali banget, kadang diubah karena kasihan, kadang diubah karena banyak hal...

Himdeureo

Jalan ini sulit, Apakah akan terasa mudah jika melaluinya bersamamu? Aku sekarang tidak mahir membuat tulisan panjang lebar lagi, mungkin karena aku tidak punya objek dalam tulisan ini. Tak ku tujukan pada siapapun, tak ku sematkan untuk siapapun. Tulisan tulisan tak bertuan. Miliki saja bila kau ingin. *** Aku ada disini. Dalam ratusan tulisan yang bisa kau baca tiap hari. Kau bisa mampir jika ingin. Kau bisa membacanya jika rindu. Seolah aku sedang bercakap di depanmu. Kau bisa membawaku dalam semua kegiatanmu. Saat kau menunggu antrian, saat kau sedang bosan, saat kau akan tidur. Aku selalu ada. Tapi bagiku, kau tidak ada dimanapun. Kau tidak bisa ku temukan dalam apapun. Kau tidak akan pernah hadir walau ku cari bertahun tahun. *** Aku membencimu, sebanyak aku ingin melupakanmu.

B E I N G G R A T E F U L

Aku begitu mencintai setiap fase hidupku. 30 desember 1993 kala itu. Aku terlahir bersama ribuan bayi mungil di luar sana.  Lahir sebagai bayi normal nan sehat. Menghirup udara yang lebih menyejukkan. Merasakan ruang yang lebih lapang. Aku menjadi jawaban yang ditunggu ibu selama sembilan bulan mengandungku. Diperdengarkan adzan sebagai tanda kepatuhan pada Rabb-ku. Diberi nama sebagai doa dan impian ayah ibu. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Setiap detik hidupku, aku dan semua manusia di belahan bumi manapun selalu dijaga malaikat. Di setiap malam kita terbaring pulas, ada doa ibu yang selalu menyelimuti. Dibesarkan dengan untaian doa doa terbaik. Dibahagiakan dengan kebesaran hati Tuhan yang Maha Baik. Diberi makan dan minum dari rejeki yang halal. Dianugerahi nikmat anggota tubuh yang sehat dan lengkap. Dilindungi dengan cinta dan harapan. Direngkuh dengan kasih dan sayang.

Takdir

Ada yang mengejarku selama ini, aku menghindar. Entah apa yang salah, mungkin aku membenci caranya mendekatiku. Setiap perhatiannya memuakkan. Aku juga kebingungan dengan diriku ini. Ternyata memaksakan diri jatuh cinta memang tidak mudah. Mungkin begitulah aku di matamu? Seketika itu aku bercermin. Melihat pantulan diriku yang begitu hebat masih mengejarmu. Mungkin kamu sangat terganggu dan kebingungan menghindariku. Dasar aku, kamu, dan takdir ini.
Mau produktif menulis, tapi makin kesini makin membuncah rasa malasku, Hati yang khawatir, cemas berkepanjangan, tiba tiba datang menyerang, Aku ingin produktif, tapi terlalu malas

Surat Terbuka untuk Kelas XII 2018

Demi menulis apa yang sedang menyesaki kepala, sampai rela meninggalkan soal ulangan yang padahal dikejar deadline. Bismillahirrahmanirrahim... Jadi, malam ini, Nak. Postingan ini ditujukan untuk kalian anak-anak ibu yang lucu dan menggemaskan (pada akhirnya kalian menjadi lucu dan menggemaskan bagi ibu). To be honest , jarang sekali momen paska perpisahan itu baper ya, sampai-sampai tertuang di blog ini. Tapi mungkin dua tahun cukup lah sebagai pertimbangan kenapa kalian agak berkesan hingga akhirnya ibu rela menuliskan surat ini disini.