Langsung ke konten utama

Postingan

Featured post

Mood Booster❤

Bismillahirrahmanirrahim Sebaik-baik mood booster, adalah kalimat Allah. Buat kalian yang sedang bersedih. Semoga membantu. Terjemahan Al Quran, surah Fushilat. 30. Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: " Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu " 31. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. From me, with a lot of love❤❤❤
Postingan terbaru

Buku

Aku cuma mau memposting foto ini. Kemarin saat ke pameran buku, ku temukan dua judul buku ini berdampingan. Aneh sekali. Btw itu kenapa tanganku kayak kuli gitu ya😭

Tulus

Lagu Tulus, Interaksi dan Jatuh Suka. Dua lagu yang menemani saat mengingatmu. Lagu ini sempurna menjadi milikmu dan memorinya. Semua lagu ada orangnya. Semua orang, ada lagunya. Seperti QTPI yang memiliki lagu BTS Boy with Love dan Lebih Indah-nya Adera. Ah. Sekarang kamu pun pergi. Tiap kali lagu itu diputar, rasanya memori melihatmu terkenang. Bagaimana aku jungkir balik salah tingkah. Kepergianmu menyisakan banyak hal, salah satunya aku yang masih belum lapang. Tapi kalaupun kamu tak pergi, mungkin aku jua yang harus pergi. Sebab kita memang tak baik bersama beriringan. Takdir yang memilukan di antara kita. Seperti takdir yang memisahkan Na Hee Do dan Back Yijin. Hidup memang semengejutkan ini ya!

Jadi Guru Itu...

Jadi guru dulu ku kira pekerjaan yang gampang sekali. Ternyata sulitnya minta ampun! *** Cita cita pertamaku jadi guru. Sebab jadi dokter atau perawat terlalu berisiko. Sejak aku kecil aku sudah menyadari diriku tidak mampu mengemban tanggung jawab seberat itu. Maka ku putuskan aku akan menjadi guru. Entah kenapa rasanya menyenangkan, melihat bapak ibu guruku dulu di depan kelas. Maka disinilah aku, sedang menikmati sarapanku di ruang kantor yang sepi di hari senin pagi, dalam balutan pakaian seragam dinas.  Ternyata setelah satu dekade aku mengajar, aku tak hanya mengajar. Aku juga jadi detektif, jadi hakim, perawat, psikolog, jadi apa saja semua ku kerjakan demi melindungi anak anak. Melindungi yang diartikan secara luas ya, melindungi yang tidak bisa diartikan secara gamblang oleh pemikiran anak anak. Hari ini aku menemui lagi, kasus anak anak yang menderita stres berat, sampai panic anxiety . Mungkin karena aku pernah mengalaminya, aku tau bagaimana mengatasinya. Tapi banyak p...

Berhasil Berani (Lagi)

Belajar sendirian di kafe. Tema hari ini :) Ruang persegi panjang yang tidak terlalu lebar, tidak ramai, tidak gelap, dan tidak terlalu terang. Kafe yang tepat untuk orang introvert seperti aku. Playlist lagunya indah, tapi tertabrak dengan volume tv pegawainya yang lebih nyaring. Hm. Baru hari ini dari 32 tahun hidupku, aku sendirian di kafe. Duduk manis cukup lama. Ambiencenya sempurna untuk beristirahat dari panasnya dunia luar. Dingin, dan udaranya cukup bersih daripada asap knalpot yang membumbung di jalanan. Ah. Aku berhasil berani hari ini :) Anyway, aku juga tadi berani mengutarakan keresahanku pada rekan kerjaku perihal anak anak. Aku padahal sudah lama memendam... Karena ku pikir semua akan baik baik saja. Tapi terlalu lama untuk denial, bahwa sebenarnya keadaan memang tidak baik. Hm Tak apa, akui itu, dan beranilah :)

Kejujuran itu Terlampau Mahal

Hari ini aku berdiri di hadapan banyak pasang mata siswaku, sambil menggenggam puluhan lembar kertas soal.  Minggu lalu kami mengadakan PTS menggunakan aplikasi yang diakses dengan HP. Jaman semakin canggih, bahkan menjawab soal seperti ini saja diharuskan menggunakan teknologi. Ku akui memang lebih mudah menggunakan teknologi ini, tak payah kami mengoreksi jawaban satu satu dengan sebelumnya melubangi LJK pakai obat nyamuk. Walau katanya Lembar Jawaban Komputer, tetap saja mengoreksinya manual. Tapi begitulah~ Itu beberapa tahun silam. Meski kami tak bau asap obat nyamuk lagi, nyatanya teknologi selalu punya celah untuk dikeluhkan. Anak anak lebih suka berlelah lelah mempelajari tips dan trik untuk curang, ketimbang tips dan trik menjawab soal dengan mudah. Kalau guru punya 1001 cara untuk meminimalisir kecurangan, siswa juga punya 1001 cara menyiasati agar bisa curang. Apakah kecurangan senikmat itu? Hingga mereka lebih suka berkubang di dalamnya? Hari ini aku mengulang PTS itu. ...