Bismillah. Percaya rencana Allah. Siang ini selepas dzuhur, pakde dilarikan ke rumah sakit karena pingsan. Aku membayangkan mencari beliau di kamar inap, mencari tiap ruang, menelusuri nama nama ruangan dan tersesat seperti biasanya. Nyatanya, sesampainya di rumah sakit, beliau masih di ruang tindakan di IGD. Lagi lagi di bayanganku, pakdeku cuma sedang dipasangi infus dan gelang pengenal seperti biasa. Tapi tindakan dokter untuk beliau ternyata lebih serius dari dugaanku. Harus pakai kejut jantung. Masya Allah. Berkali kali ku dengar dari balik tirai, dokter dan perawatnya bergumam. Mungkin sekitar 20 menit, tak kunjung disingkap tirainya. Kami tak bisa melakukan apapun selain memanjatkan doa pada Allah. Aku pun menelpon keluarga besar, meminta mereka menghampiri kemari. Perawatnya sempat memberitahukan pada kami "jantungnya sudah lemah bu, kami sudah coba berkali kali. Doanya aja ya". Bude ku hanya diam kebingungan. Aku pun bingung harus melakukan apa. Nam
"Kalau engkau bukan anak raja, dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis" (Imam Al Ghazali)