Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2019

Memiliki Kehilangan

" Rasa kehilangan hanya akan ada, jika kau pernah merasa memilikinya " - Letto Sering banget nangis dalam sebulanan ini. Pemandangan mata sembap dan hidung yang memerah, kini bukanlah hal yang langka lagi. Mungkin aku yang terlalu egois karena merasa memiliki titipanMu. Mungkin hatiku terlalu mencintai harta, jiwa, dan perhiasan dunia yang Kau anugrahkan kepadaku. Hingga tiba masanya, Kau ambil kembali sebagai bentuk ujianMu...dan hatiku hancur ketika itu, ya Rabbi. Jiwaku saja tak bisa termiliki, lantas bagaimana aku menggenggam jiwa yang lain? Aku telah mencoba melakukan yang terbaik untuk mempertahankan ia di sisiku. Walau sepertinya sangat sulit. Lindungilah hatiku dari kesedihan. Berikanlah aku dada yang lapang, dan ijinkan aku bersabar menerima segala ketentuanMu. Aku begitu mencintainya dengan semua keterbatasan yang ku miliki. Semoga dia tau bahwa dia dicintai. Semoga dia tau bahwa dia istimewa di mataku. Semoga dia tau bahwa dia selalu menjadi prio

Bibik Penjual Kue

Bismillah... Pelajaran hari ini didapat dari bibik yang jualan kue di sekitar rumah. Pelajaran untuk lebih mensyukuri nikmat. Secapek capeknya kerja jadi guru, capek lagi kerja jadi bibik jual kue. Kalau lagi sakit atau ada acara keluarga, masih bisa ijin di kantor, dan alhamdulillahnya gaji tetap jalan. Tapi kalau jualan kue, misal hari ini sakit dan nggak mampu jualan, ya nggak dapat uang. Sepanas panasnya terik matahari di lapangan, cuman bakal aku rasain kalau kebetulan hari itu kelasku di seberang kantor. Dan sedingin dinginnya air hujan, cuman akan bikin kedinginan dan kebasahan sebentar, itu juga kalau misalnya aku harus ke kelas yang jauh dikit. Lain cerita kalau aku jualan kue, mau panas mau hujan, tetep bakal dijalanin sampai sore. Sampai kuenya abis. Kadang kalau harus ngajar ke kelas ujung, yang jujur lumayan capek, apalagi kondisi pake sepatu tinggi. Tapi masih bisa diakali dengan ngelepas sepatu dan pake sendal (jarang dilakukan karena melanggar SO

Morning, Class!

Karena masih newbie, nyapa anak anak pake bahasa inggris juga masih awkward rasanya. Jadi mesti pake latar belakang dulu. Kayak "hmm.... Karena ini pelajaran bahasa inggris, nyapanya terpaksa pake bahasa inggris juga ya..." baru anak anak nyaut "yesssss" Terus tarik napas bentar, baru bilang "morning class" "Morning, miss" "How is it going on?" "Ha? Hmmmmm........yes" Krik krik "Kalau ibu tanya 'how are you?' jawabnya?" "I am f-" "Don't say 'I am fine thank you and you' ya" Lalu anak anak diam dan senyum senyum. Baru kemudian aku mengambil spidol dan memulai kelas pagi ini. Begitulah drama newbie di penghujung minggu kedua mengajar. It's quite interesting, walau amat sangat capek. Karena full cuap cuap dan jelasin one by one, yang bener bener pelan pelan banget jelasinnya. Walau sebenernya ini lebih ke 'review', tapi ingatan anak anak kur

My Support System❤

"Setiap guru pasti memiliki tempat terbaik di hati beberapa siswanya" Semoga kalimat pembuka ini bisa membuat hati semua guru di belahan dunia manapun tenang. Mungkin rasa minderku akan selalu menghantui sampai kapanpun. Aku selalu minder ketika bertemu siswaku, karena mereka mungkin tidak menyukaiku. Itu sebabnya aku menjaga jarak pada mereka. Aku selalu mundur karena tidak ingin hatiku kecewa bila melihat tatapan tatapan tidak bersahabat dari siswaku. Kemudian di malam itu, sebuah nomor tidak dikenal mengirimi aku chat, menyalin salah satu link artikel di blogku yang diiringi komentar "I love ibu❤". Masya Allah. Allah telah menggerakkan hati gadis baik ini untuk menghibur gurunya yang sendu. "I am your number one fan" katanya. Hihi. Eh tapi bukan yang pertama, Nak. Ada lagi yang lebih dulu bilang dia fan ibu. Kadang ibu lupa, Nak. Saking banyaknya angin yang telah memporak porandakan hari hari ibu. Ibu lupa bahwa bag

Namanya Juga Anak Anak

Bismilllahirrahmanirrahim Assalamu'alaikum para (calon) bapak dan ibu. Sebelumnya tulisan dengan tema serupa udah pernah ada dan aku sharing di sosial media. Cuman aku lupa siapa yang pernah nulis ini. Jadi kali ini aku bikin tulisan versi aku, semoga bisa jadi bahan pertimbangan buat orang dewasa kayak kita. Walaupun aku belum jadi ibu, seenggaknya aku di usia 15 tahun udah ngurusin adekku yang masih 0 hari sampai sekarang. Dan aku sering ngajakin adekku jalan berdua aja, entah ke tempat rame atau sekadar ke rumah temen, yang artinya aku pun pernah ada di posisi ini. *** "Namanya juga anak anak" kata salah seorang ibu yang memaklumi tingkah anaknya yang telah menghambur hambur baju di toko pakaian terkemuka kota itu. Ibu tersebut menarik lengan anaknya dan tanpa merasa berdosa berlalu begitu saja. Meninggalkan baju baju yang berhamburan di lantai dan pramuniaga yang hanya bisa memandangi mereka dari kejauhan. Kemudian pramuniaga itu membungkuk melip