Seandainya bisa dihitung berapa tetesan air mata yang mengalir akibat sesak dan lelahnya mengajar, sungguh tak terhitung butuh berapa lembar sapu tangan untuk menyekanya... Seandainya ribuan kuntum mawar merah disandingkan di hadapan Bapak Ibu, maka tidak akan bisa menggantikan wanginya peluh yang menetes saat hanya ada udara panas yang terperangkap di ruang kelas... Seandainya lelah dan penat karena harus berbicara seharian atau berdiri berjam-jam di depan pasang mata yang tak acuh, bisa dituliskan dalam sebuah bilangan, maka tak akan pernah ditemukan bilangan yang bisa mewakilinya... *** Tak ternilai, Begitulah harga Bapak Ibu yang sesungguhnya. *** Hari guru ini momentum yang membuat banyak orang mengingat jasa gurunya, namun tak banyak pula yang menyempatkan untuk mengapresiasinya. Tak diapresiasi bukan tak berarti, Tak diapresiasi bukan tak ada arti. Setangkai bunga palsu yang dibungkus rapi bertuliskan 'selamat hari guru' yang diberikan malu malu oleh seorang siswa,
"Kalau engkau bukan anak raja, dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis" (Imam Al Ghazali)