Assalamu'alaikum Blogger..
Selamat berakhir pekan! Apa saja kegiatan yang sudah Blogger lakukan untuk mengisi waktu luang ini? Pasti banyak ya.. Nah pada kesempatan kali ini saya akan berbagi cerita selama saya KKN. Jadi KKN saya tidak dihabiskan di posko untuk bekerja saja, tapi saya sempatkan untuk jalan-jalan dan berwisata. Pada kesempatan kali ini saya wisatanya ke Batu Banama.
Hari itu hari proklamasi, independence day! Yap, tepatnya tanggal 17 Agustus 2014, saya dan keempat rekan saya berwisata ke Batu Banama. Mereka adalah Dendi, Jemmy, Revi, dan Yulieet. Kami berangkat pada pukul 10 pagi. Itulah kesalahan yang pertama. Kesalahan kedua, jalan-jalan ini mendadak alias tanpa perencanaan sebelumnya, jadi bekal yang kami bawa juga seadanya. Tapi apapun kesalahannya, kami tetap lanjut.. :D
Jarak wisata Batu Banama dengan posko kami mungkin sekitar 1 km, cukup dekat karena ditempuh dengan sepeda motor. Tiket masuk, cukup bayar 10.000 dan Anda bisa menghabiskan waktu sesuka hati Anda di bukit ini. Yap, bukit. Jadi Batu Banama adalah nama bukit yang letaknya tidak jauh dari bukit Tangkiling. Jadi jalan-jalannya hari ini tidak mendatar, tapi mendaki :p hehe
Kami memulai pendakian sekitar pukul 10.20 WIB. Ketika matahari sudah jauh dari sepenggal lahan. Awal pendakian ya masih semangat, jalan selangkah selfie, lihat jembatan selfie, lihat pendopo selfie, naik tangga selfie. Pokoknya selfie terus.
Selfie dimana mana |
Pendakian awal sih mudah, karena sudah ada fasilitas tangga dari beton dengan pengaman di kiri kanan. Jadi kami tinggal naik tangga. Pemandangannya subhanallah, kereeennn... Setidaknya, tidak perlu jauh-jauh untuk melihat betapa hebatnya penciptaan Allah. Kami beristirahat sejenak di anak tangga, sekedar melepas lelah.
Kemudian lanjut mendaki. Pendakian dengan menaiki anak tangga hijau ini tidak cukup berat. Tapi 600 meter kemudian, tangga mulai hilang. Kami mulai menyusuri tanah perbukitan tanpa pengaman di kiri kanan. Alhasil, kalau lengah sedikit ya tanggung resikonya. Dan coba tebak saat itu jam berapa? jam 12 siang. Pas matahari di puncaknya, pas panas lagi terik-teriknya. Jadilah kami berlima sambil bercucuran keringat mendaki. Mungkin untuk pengguna jeans dan sepatu kets, rute ini mudah saja. Tapi hei, saya pakai dress saat itu :D plus pakai sandal biru alay karena saya lupa bawa kets. Jadi setiap saya mendaki, saya benar-benar ekstra hati-hati. Nyaris saja saya terpleset, untung saya sempat berpegangan pada alang-alang.
Selama mendaki, saya harus pintar mengatur napas. Karena sulit sekali bernapas, seolah oksigen mulai langka. Alhamdulillah sekitar 100 meter di depan ada batu besar, sudah tidak sempat berpikir apakah batu itu berdebu atau apa, yang penting bisa bersandar dan istirahat. Di tengah lelah seperti itu, masih sempat saja selfie. Haha. Kalau sedang mendaki seperti ini, saya teringat film 5 cm, bedanya kami cuma berlima, dan kami cuma naik bukit yang cetek :D haha
Kemudian perjalanan dilanjutkan, sampai akhirnya kami tiba di gua yang banyak kelelawarnya. Kami pun beristirahat dan mengambil beberapa gambar. Perjalanan sisa 200 meter lagi, tapi saya rasa sudah tidak sanggup melanjutkan. Napas rasanya masih tertinggal di bawah. Saya sibuk mengatur napas dan minum. Ternyata Uyet alias Yulieet pun berpikir demikian. Jadilah saya dan Uyet menunggu di goa sementara yang lain melanjutkan perjalanan. Di goa, kami bertemu dengan ibu-ibu yang sedang beristirahat juga. Kami pun bergabung sambil ngobrol.
Sudah 30 menit berlalu, tapi teman kami tak kunjung kembali. Kami mulai bosan menunggu.
"Gimana Yet? kita susul kah? atau kita duluan ke bawah" tanya saya
"Kita susul aja yuk, bisa lama nih"
"Tapi gandengan tangan ya. dan pelan-pelan" sahut saya, soalnya capek banget
Akhirnya kami pun menyusul ketiga rekan kami yang lebih dulu ke puncak. Setelah tertatih, terengah-engah, jatuh bangun (alay), kami pun sampai di puncak, Yeay puncaaakkk. Kami tiba di puncak sekitar jam 1 siang. Subhanallah, capeknya luar biasa. Cukup sekali mendaki seperti ini. Hehe. Jiwa saya memang bukan jiwa pencinta alam. Serius, capeeekk :'( belum lagi turunnya. Andai ada helikopter.
Dari atas puncak, bisa melihat sekeliling. Bisa melihat jalan, bisa melihat sungai. Ah semuanya terasa kecil.. hehee
Di puncak, anginnya deras sekali. Banyak pendaki yang sibuk foto-foto. Kami cuma menghabiskan 20 menit di puncak dan berniat turun. Turun ternyata tidak membutuhkan waktu lama, mungkin sekitar 20-30 menit. Selagi menunggu yang lain turun, kami beristirahat dan lanjut foto lagi :D
dua kurcaci yang mau turun bukit :D |
Oke..cukup sekian laporan jalan-jalan edisi KKN-nya yah Blogger...
kalau mau coba mendaki bukit Batu Banama ini, silakan mampir ke Palangka Raya dan menempuh perjalanan sekitar 32 km dari kota. :)
Sekian.. semoga bermanfaat! Salam jalan-jalan ^^
kalau mau coba mendaki bukit Batu Banama ini, silakan mampir ke Palangka Raya dan menempuh perjalanan sekitar 32 km dari kota. :)
Sekian.. semoga bermanfaat! Salam jalan-jalan ^^
Comments
Post a Comment