Musim kemarau dan kabut asap bukanlah hal baru disini, di pulau Kalimantan. Kabut asap yang tebal bahkan sampai mengganggu jarak pandang.
Pernah hari jumat yang lalu saat berangkat ke sekolah, sekitar pukul 6.20. Harusnya matahari bersinar terik. Tapi tidak kala itu. Bahkan sinar matahari seolah menyerah tak mampu menembus tebalnya asap. Jarak pandang benar benar hanya 50 meter, bahkan di beberapa titik, jarak pandang mencapai 10 meter saja. Semua tertutup asap putih.
Aku membayangkan beberapa anak yang sudah di sekolah, bagaimana nasib mereka melewati kabut setebal ini.
Mungkin bagi kalian yang belum pernah menikmati udara parah seperti ini, kalian merasa ini bukan apa apa. Ah tapi cobalah main kemari dan nikmati suasananya.
Di jalan-jalan yang masih semak belukar kering, kadang kalian akan menjumpai semak itu sudah hangus. Kadang kalau beruntung, bisa juga menemukan api yang menyala nyala. Sedangkan kalau belum beruntung, mungkin kalian hanya akan melihat asapnya saja.
Bukan hanya kabut asap, di udara juga berterbangan abu abu pembakarannya. Mengotori gedung, lantai, bahkan pakaian yang kami kenakan. Sungguhan abu pembakaran. Ini gimana kalau terhirup? Kan bahaya ya.
Ya Allah, semoga Engkau berkenan menurunkan hujan dan menghidupkan tanaman yang kekeringan. Sangat merindukan udara bersih.
Buat kalian semua yang kebetulan tinggal di daerah yang sama denganku, atau di daerah kabut asap, semoga selalu kuat dan sehat ya. Jaga kesehatan. Makan yang teratur, minum air putih yang banyak, makan buah sayur, pakai masker, dan jangan keluar rumah deh dulu.
Oke? Love❤
Comments
Post a Comment