Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Beruntung

"Ibu bilang ke bapak, ke keluarga kita, kalau apa yang sudah kamu capai sampai saat ini semua atas usaha keras kamu. Karena kamu rajin belajar, karena kamu pinter, karena kamu berusaha sungguh sungguh" "Tapi kan bapak sama ibu sudah sekolahin aku, kuliahin aku" "Nggak, kami cuman bantu sedikit. Semua atas usahamu sendiri. Kamu yang dapat beasiswa, kamu yang nekat kuliah, kamu yang belajar sampai jadi pegawai sekarang ini" *** Another my deep talk with mom tonight. Aku cuman kaget mendengar itu, karena aku selama ini hanya merasa jadi beban. Pecundang dan benalu.  Aku merasa semua yang ku dapatkan berkat keberuntunganku. Berkat pertolongan banyak orang. Tapi... Semua kesungguhan ibu mengatakan fakta itu, membuatku ingin membalas perkataannya, namun demi mengingat darah, keringat, dan air mata yang ku pendam sendiri selama ini, aku akhirnya tidak berhasil menjawab apapun padanya. Dalam lubuk hatiku yang sangat dalam, aku hanya terkejut, lantas membenarkan. 

Negatif

Satu persatu temen baik, temen ngobrol, temen curhat, temen chat, udah pada pergi. Pergi karena harus ngejar mimpi di tempat lain atau pergi karena mencari pundak yang lebih kokoh untuk bersandar.  Semenjak lulus kuliah, kehilangan itu sebenarnya selalu terasa. Sekarang, walau sudah ribuan kali merasakan kehilangan, aku tetap tidak pernah bisa khatam dalam bab "berdamai". Sekarang semakin hilang teman teman yang menemani di kala sepi.  Apalagi kalau drama mingguan lagi tidak tayang, kerjaanku sebatas buka tutup sosmed.  Sad, but that's true.  :)  Pernah kadang berpikir, kapan, bagaimana, dimana, dan siapa teman hidupku nanti. Tapi jawabannya selalu tidak ada. Karena memang pertanyaan itu tidak pernah ku layangkan pada siapa siapa. Toh tidak ada yang bisa menjawab juga.  Circle semakin sempit. Semakin kecil. Bahkan nyaris tidak punya circle. Sekian.  Anw, aku sudah negatif.