Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2024

Kamis Sore :)

Hari kamis sore. Bangun tidur dari hari yang melelahkan. Aku bingung mau menulis tentang apa, pikiranku tiba tiba jadi sulit dituangkan dalam bait bait tulisan indah seperti biasanya. Padahal riuh di kepala daritadi menuntut ingin diurai. *** Banyak sekali pasang surut dalam hidup. Hari hariku pun terlalui dalam kehimpitan dan kelelahan yang selalu ku doakan agar bisa segera berlalu. Aku berdoa agar pagi segera menjadi siang dan agar siang segera menjadi malam. Hampir tidak ada kesan yang ku torehkan di tiap waktunya, aku hanya berharap hari segera berganti. Kesehatan yang ku apresiasi. Pekerjaan yang ku syukuri. Kehidupan mudah yang selalu ku amini. Aku hanya ingin melewati hariku dengan baik.

Pintu Surgaku

Banyak jalan menuju Surga, pintu-pintunya terbentang di hadapan. Pilih mana yang kamu mampu, yang kamu bisa. Kita bisa memilih lewat pintu mana saja, tapi terkadang kita pun tidak berdaya. Ada pintu sedekah, ada pintu tahajud, pintu puasa, dan... pintu birrul walidain . Ya, pintu berbakti kepada kedua orang tua, terutama ibu. *** Birrul walidain?  Pada masa kecilku, ku maknai sebagai tugas yang mudah. Tapi setelah dewasa seperti saat itu, aku baru menyadari tugas ini ternyata berat. Aku di masa lalu, bahkan dengan gagah beraninya meminta pada Allah, "Ya Allah jadikan aku tulang punggung keluarga! Aku tidak mau bapak ibuku kelelahan dan bekerja hingga di usia senja mereka." Ku pikir, aku tidak mungkin tega menelantarkan mereka, tidak apa aku bekerja banting tulang demi mereka. Tapi lagi lagi tidak semudah itu... *** Ujian kehidupan hadir, di momen yang paling getir. Aku bahkan mulai mengoreksi doaku, aku kira aku salah dalam meminta. Aku diuji dengan sebuah apresiasi. Aku suda

Apa yang Membuatmu Bahagia?

Sampai sekarang, aku bersyukur masih menyukai hal hal sepele seperti drama korea. Hari ini sendu sekali. Aku lagi lagi overthinking. Huh. Aku sibuk chat-an dengan teman temanku, demi mengurai luka batinku, dan memberikan ruang di hatiku. Alhamdulillah semua temanku sangat responsif. Aku bahagia memiliki mereka. Semoga Allah menjaga mereka. Dan siswaku juga, si anak kemarin sore, terima kasih telah menemani ibu sepanjang malam. Huhu Malam ini ditutup dengan sebuah tulisan ini. Si pelipur lara. Di saat aku sendu sepanjang siang, aku masih bisa tertawa karena drama korea yang ku tunggu akhirnya tayang. Tayang langsung dua episode!  Dan aku juga masih tersenyum kalau ingat hari ini boleh minum kopi, setelah beberapa hari berusaha tidak minum manis. Hihi Terima kasih ya Allah. Telah menyematkan bahagiaku pada hal hal kecil di sekitarku. Kalau kamu? Apa yang membuatmu bahagia? :)

Quote of The Day

"For the world, you just someone. But for someone, you are the world." Jadi hiduplah dengan baik, dan teruslah bertahan hidup. Dalam diamnya, banyak orang yang bersyukur kamu ada. Dalam riuhnya, banyak orang berterimakasih atas bantuan yang pernah kamu beri. Dalam heningnya malam, banyak pula yang mendoakan kamu. Dalam terangnya siang, banyak yang bergantung padamu. Entah siapa mereka. Tapi aku percaya, mereka ada. Bahkan sel sel tubuhmu, hanya memiliki kamu untuk hidup. :)

Masih Cinta

"Kamu, tak tau rasanya hatiku saat berhadapan kamu Kamu tak bisa bayangkan rasanya jadi diriku yang masih cinta Kamu, tak tau hancurnya hatiku saat berhadapan kamu" - Kotak Tiga lirik yang kalau dimaknai saat ini ternyata rasanya terlalu pahit. Padahal saat SMA dinyanyikan dengan hingar bingar bahagia. Masa SMA-ku yang biru, yang tersisa hanya kenangan dan separuh diriku yang tertinggal disana. Saat aku hidup di masa ini, aku menyadari bahwa aku sudah kehilangan banyak hal. Masa SMA-ku yang menyisakan banyak penyesalan. Seandainya waktu bisa diulang. Mendengarkan lagu lagu pop tahun 2000-an, kilasan balik masa remaja itu menyeruak. Keadaan rumahku saat itu, pertemananku saat itu, bahkan kehidupanku juga. Seakan baru terjadi kemarin. Entah sampai kapan aku harus kembali ke masa remajaku, aku seperti tidak punya kenangan baik yang bisa ku kunjungi kembali. Film yang diputar saat itu, aku seperti sedang menelusuri setiap inci masa mudaku, Diriku di masa itu, prestasinya, penampi