Darimana ya harus memulai?
Ya mulai dari bismillah ajalah.
Untuk kesekian kali, akhirnya menyadari bahwa seringkali bikin salah paham dan bikin orang lain kecewa. Astaghfirullahal'adzim.
Maaf...
I am so thankful for your brave. Aku bersyukur untuk semua keberanianmu. Terima kasih karena sudah gentleman.
Aku suka bagaimana kamu memperlakukan perempuan dengan baik. That's so cool! Keren! Love it!
Aku suka bagaimana kamu memperlakukan perempuan dengan baik. That's so cool! Keren! Love it!
Kalau ditanya bahagia? Yaiya bahagia alhamdulillah, masya Allah.
Siapa yang nggak suka diperlakukan dengan baik dan spesial?
Suka pasti.
Dan ketahuilah, di dunia ini, tidak ada perempuan yang tidak tau bahwa dia sedang disukai oleh laki-laki. Tapi yang pura-pura tidak tau, ada banyak.
Namun...
Tolong jangan terpaku padaku saja.
Aku tidak sebaik yang kamu kira.
Tidak sesempurna bayanganmu.
Aku mau kamu melihat dunia lebih luas lagi, bahwa banyak yang lebih baik daripada aku. Pergilah demi bahagiamu.
Bukankah merelakan adalah bab paling sulit dari mengagumi? Tapi cobalah, sulit bukan berarti mustahil dilakukan.
Karena masa depanmu masih luas dan panjang. Mimpimu masih banyak, asa mu masih tinggi. Ya?
***
Masya Allah, ternyata kamu banyak berubah. Entah suka, kagum, cinta, atau perasaan apalah itu yang kamu miliki untukku, bisa membuat kamu sedewasa ini. Perubahan positif. Sungguh baik menjadi seseorang yang berani mengutarakan keinginannya.
Banyak yang lebih berumur tapi pengecut, terlalu banyak ketakutan dan kekhawatiran membuat mereka penakut. Ternyata umur hanyalah masalah angka.
Terima kasih karena telah menjadi anak yang berani!
Hanya saja, dunia orang dewasa memang tidak sesepele kelihatannya. Mungkin itulah kenapa banyak orang dewasa yang ingin kembali menjadi anak-anak.
Silakan sukai aku semampumu, tapi siapkan juga penawarnya. Karena patah hati tidak pernah menyenangkan.
Silakan kagumi aku sehebat yang kamu bisa, tapi mengagumi manusia ada batasnya.
Silakan cintai aku dengan caramu.
Lakukan saja semaumu, tapi siapkan hatimu untuk kecewa.
Bukan karena aku jahat, tapi aku manusia, yang lagi-lagi ku katakan bahwa aku terbatas.
Terima kasih atas perasaan yang mungkin kamu miliki untukku, aku menerimanya dengan senang hati.
Ada banyak perbedaan yang terhampar di depan kita. Aku khawatir kita tidak mampu melaluinya.
Dunia ini terlalu luas, jangan jadikan aku duniamu, aku takut kamu terluka.
Kamu terlalu baik untuk terluka :)
Dan aku terlalu jahat untuk melukai kamu.
Hihi
Agar tidak sama-sama terluka dan melukai, mari jadikan perasaan ini sebagai hal yang menyenangkan untuk hari-hari kita.
Mari saling memberikan semangat, saling menguatkan, saling mendengarkan, saling mengingatkan, dan mari saling menjadi mood booster satu sama lain. Mari jadi teman berbagi cerita. Bukankah ini lebih baik?
Dan ketika sampai masanya kita bertemu dengan seseorang yang akan menjadi teman hidup kita, mari kita saling mengucapkan "terima kasih dan maaf" dengan cara yang keren.
^^
PS: Alhamdulillah masya Allah. Terima kasih untuk bahagia yang diberikan hari senin ini.
Comments
Post a Comment