Skip to main content

Masya Allah Tabarakallah Monday~

Darimana ya harus memulai?
Ya mulai dari bismillah ajalah.
Bismillahirrahmanirrahim❤

Untuk kesekian kali, akhirnya menyadari bahwa seringkali bikin salah paham dan bikin orang lain kecewa. Astaghfirullahal'adzim.
Maaf...

I am so thankful for your brave. Aku bersyukur untuk semua keberanianmu. Terima kasih karena sudah gentleman.
Aku suka bagaimana kamu memperlakukan perempuan dengan baik. That's so cool! Keren! Love it!

Kalau ditanya bahagia? Yaiya bahagia alhamdulillah, masya Allah.
Siapa yang nggak suka diperlakukan dengan baik dan spesial?
Suka pasti.

Dan ketahuilah, di dunia ini, tidak ada perempuan yang tidak tau bahwa dia sedang disukai oleh laki-laki. Tapi yang pura-pura tidak tau, ada banyak.

Namun... 
Tolong jangan terpaku padaku saja.
Aku tidak sebaik yang kamu kira.
Tidak sesempurna bayanganmu.
Aku mau kamu melihat dunia lebih luas lagi, bahwa banyak yang lebih baik daripada aku. Pergilah demi bahagiamu.
Bukankah merelakan adalah bab paling sulit dari mengagumi? Tapi cobalah, sulit bukan berarti mustahil dilakukan.

Karena masa depanmu masih luas dan panjang. Mimpimu masih banyak, asa mu masih tinggi. Ya?

***

Masya Allah, ternyata kamu banyak berubah. Entah suka, kagum, cinta, atau perasaan apalah itu yang kamu miliki untukku, bisa membuat kamu sedewasa ini. Perubahan positif. Sungguh baik menjadi seseorang yang berani mengutarakan keinginannya.

Banyak yang lebih berumur tapi pengecut, terlalu banyak ketakutan dan kekhawatiran membuat mereka penakut. Ternyata umur hanyalah masalah angka.

Terima kasih karena telah menjadi anak yang berani!

Hanya saja, dunia orang dewasa memang tidak sesepele kelihatannya. Mungkin itulah kenapa banyak orang dewasa yang ingin kembali menjadi anak-anak.

Silakan sukai aku semampumu, tapi siapkan juga penawarnya. Karena patah hati tidak pernah menyenangkan.
Silakan kagumi aku sehebat yang kamu bisa, tapi mengagumi manusia ada batasnya.
Silakan cintai aku dengan caramu.
Lakukan saja semaumu, tapi siapkan hatimu untuk kecewa.
Bukan karena aku jahat, tapi aku manusia, yang lagi-lagi ku katakan bahwa aku terbatas.

Terima kasih atas perasaan yang mungkin kamu miliki untukku, aku menerimanya dengan senang hati.

Ada banyak perbedaan yang terhampar di depan kita. Aku khawatir kita tidak mampu melaluinya.
Dunia ini terlalu luas, jangan jadikan aku duniamu, aku takut kamu terluka.
Kamu terlalu baik untuk terluka :)
Dan aku terlalu jahat untuk melukai kamu.
Hihi

Agar tidak sama-sama terluka dan melukai, mari jadikan perasaan ini sebagai hal yang menyenangkan untuk hari-hari kita.
Mari saling memberikan semangat, saling menguatkan, saling mendengarkan, saling mengingatkan, dan mari saling menjadi mood booster satu sama lain. Mari jadi teman berbagi cerita. Bukankah ini lebih baik?
Dan ketika sampai masanya kita bertemu dengan seseorang yang akan menjadi teman hidup kita, mari kita saling mengucapkan "terima kasih dan maaf" dengan cara yang keren.
^^



PS: Alhamdulillah masya Allah. Terima kasih untuk bahagia yang diberikan hari senin ini.
Allah Maha Baik sudah memudahkan langkahmu untuk hadir menggoreskan warna dalam hidupku. Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk kamu dan aku. Ah ya, dan terima kasih (lagi) karena jadi secret admire setia :p

❤❤❤

Comments

Popular posts from this blog

Semua Aku Dirayakan💜

Terkadang hal sepele untuk kita, bisa sangat berharga bagi yang lain. Ditulis di hari jumat, sehari sebelum hari guru. Hari yang ku takuti :') Hari guru menjadi sakral untukku setelah aku jadi guru, 7 tahun yang lalu. Sejak itu, tiap bait lagu hymne guru selalu bermakna. Merayakan hari guru seyogyanya bukanlah kewajiban siswaku, tapi entah kenapa aku terluka bila mereka tak merayakannya bersamaku. Aku benci perasaanku ini. Aku minta maaf telah membebani mereka. Dan teman sejawatku pun begitu. Mereka bilang, "anak anak tidak perlu kasih hadiah, eh tapi kalau tidak dikasih kok sedih juga. Lihat yang lain dikasih, kok aku tidak". Begitulah hati guru, fragile nan rapuh.  Sebenarnya bukan kadonya yang membuat hari guru spesial, tapi melihat usaha mereka merayakan hari guru, membuatku terkesan. Anak anak boleh mengatakan, "ibu maaf tidak membelikan kado, kami sayang ibu, selamat hari guru", itu pun tak apa. Aku menyukainya. Anak anak boleh hanya mengucapkan, boleh mem

Paska Ujian Kompre

Bismillah... telah menyelesaikan ujian komprehensif selama tiga puluh menit dengan baik. You are really doing fine! :) Setelah menerjang badai di akhir desember sampai pertengahan maret, yang ternyata masih menyisakan hujan lebat hingga bulan mei kemarin, aku sungguh basah kuyup dan kedinginan. Tapi aku bertahan, bahkan dengan kekuatanku yang tidak seberapa, aku memberanikan diri ikut PPG. Masya Allah. Kalau diingat-ingat, kuasa Allah sangat besar padaku :') Perjalanan yang sangat sangat tidak mudah. Hm...sekian intronya ya. Hihi.  *** Anyway, sebelum ujian komprehensif hari ini, selasa malamnya temen temen di grup kim A ada beberapa yang bermaaf-maafan. Disitulah aku mulai sedih juga. Karena aku baru pertama kali menjalani pendidikan ini (dan ku rasa semua orang juga menjalani yang pertama dan terakhir kalinya), aku clueless untuk tau setelah ini tahapannya apa, setelah ini bagaimana, dll. Tapi sepertinya setelah ini ya kami akan pe-pe-el dan bakal masuk di kelompok yang lebih kec

Tulisan oleh Ust. Salim A. Fillah

Tulisan ini keren dan heart warming. "Mainkan Saja Peranmu, Tugasmu Hanya TAAT kan?!" Oleh : Salim A. Fillah Ketika ijazah S1 sudah di tangan, teman temanmu yang lain sudah berpenghasilan, sedangkan kamu, dari pagi hingga malam sibuk membentuk karakter bagi makhluk yang akan menjadi jalan surga bagi masa depan. Mainkan saja peranmu, dan tak ada yang tak berguna dari pendidikan yang kau raih, dan bahwa rezeki Allah bukan hanya tentang penghasilan kan? Memiliki anak-anak penuh cinta pun adalah rezeki-Nya. Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?