Skip to main content

Karena, kita manusia~

Bismillahirrahmanirrahim
Hanya sekelumit tulisan pengingat buat kita.

๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ

It's okay, not to be okay.

Karena kita manusia.
Adakalanya, kita merasa kehilangan arah dan kebingungan. "Hidup ini mau dibawa kemana?"
Walau secara teori, bab tentang tujuan hidup nyaris berulang kali kita khatamkan, namun ada masa dimana kita risau dan tersesat berkepanjangan.

Karena kita manusia.
Maka saat Allah berikan sedikit ketakutan, kekhawatiran, kesedihan, kelaparan, kekurangan harta atau bahkan jiwa, kita down.
Kita sungguh takut.
Meski kita tau, itu bukti kasih sayang Allah kepada kita, sehingga Allah uji kita. Meski kita tau, selepas badai ini akan ada hari yang cerah.
Nyata tidak jarang kita mendapati diri kita menjadi lemah dan...rapuh.

Karena kita manusia.
Kita terkadang bingung, kenapa doa kita belum Allah kabulkan?
Kenapa hajat kita belum terealisasikan?
Lagi-lagi kita mengerti, bisa jadi keinginan kita kurang baik untuk kita, hingga Allah tangguhkan doa itu. Bisa jadi, keinginan itu diganti Allah dengan yang lebih baik.

Namun, seringkali hati kecil kita ragu. Bukan ragu atas kuasa Allah. Tapi ragu, apakah cara kita berdoa sudah benar atau belum? Ragu, apakah jangan jangan diri ini melakukan banyak keburukan sehingga Allah murka.
Dan banyak keraguan yang hadir, sampai sampai membuat kita kadang mempertanyakan keimanan kita sendiri. Sudah berimankah diri ini?

Karena kita manusia.
Kita kadangkala silau dan membandingkan diri ini dengan orang lain. Merasa hidup mereka lebih nyaman daripada kita, merasa hidup mereka lebih baik, sementara kita selalu ditimpa kesusahan.

Padahal, dari lubuk hati yang paling dalam, kita menyadari sesadar-sadarnya bahwa tidak baik berpikir seperti ini. Kita hanya tidak melihat sisi buruk mereka, dan kita tau dibalik bahagianya mereka, pasti ada banyak sekali pengorbanan yang telah mereka lakukan.

Karena kita manusia.
Ketika ada yang menyakiti kita, berlaku dzalim terhadap kita. Kita paham bahwa telah terjadi transfer pahala antara kita dan mereka selama kita sabar. Kita tau bahwa orang yang kuat itu adalah orang yang bisa menahan amarah.
Tapi subhanallah, ada masa dimana kita marah, menangis dan mengeluh. Bahkan ada perasaan ingin membalas perlakuan buruk mereka pada kita.

๐Ÿ’”๐Ÿ’”๐Ÿ’”

Because we are a human.

Ya karena kita manusia.
Bahkan yang sekelas Nabi pun, mereka juga bersedih, mereka kadang kecewa, mereka marah, mereka cemburu, mereka berwajah masam, mereka juga kadang lalai.
Jadi, tak apa merasa demikian.

Tidak apa apa merasa terluka, takut, sedih, kecewa, tidak apa apa sesekali kufur nikmat.
Namun, pastikan bahwa perasaan itu hanya sesekali hadir dan bangkitlah untuk melawannya.

Kita boleh memandang hidup orang lain lebih baik, namun semoganya, perasaan itu dikalahkan oleh rasa syukur kita.

Kita boleh khawatir dan bersedih dengan ujian yang menimpa kita, tapi pastikan untuk terus memupuk kepercayaan bahwa selepas ini pelangi akan datang.

Jangan menjadikan 'manusia' sebagai pembenaran sifat jelek kita.
Justru karena kita manusia, kita harus membenahinya, kita harus melawan pikiran negatif itu, kita harus baik.

Memang sulit. Memang tidak mudah. Tapi berusahalah. Biasakanlah. Kalahkan semua keburukan itu dengan kebiasaan kebiasaan baik. Semoga kelak kebiasaan baik itu lah yang tinggal, dan keburukan itu lenyap.

Perlahan tapi pasti.

Tidak akan sia-sia, sekecil apapun perubahan baik yang kita lakukan.

Kelak, kita akan menemukan diri kita ternyata telah menjadi pribadi yang luar biasa. Semua berkat perubahan hari ini.

Ps: Terima kasih Dewen untuk waktu dan masukannya❤

Comments

Popular posts from this blog

Semua Aku Dirayakan๐Ÿ’œ

Terkadang hal sepele untuk kita, bisa sangat berharga bagi yang lain. Ditulis di hari jumat, sehari sebelum hari guru. Hari yang ku takuti :') Hari guru menjadi sakral untukku setelah aku jadi guru, 7 tahun yang lalu. Sejak itu, tiap bait lagu hymne guru selalu bermakna. Merayakan hari guru seyogyanya bukanlah kewajiban siswaku, tapi entah kenapa aku terluka bila mereka tak merayakannya bersamaku. Aku benci perasaanku ini. Aku minta maaf telah membebani mereka. Dan teman sejawatku pun begitu. Mereka bilang, "anak anak tidak perlu kasih hadiah, eh tapi kalau tidak dikasih kok sedih juga. Lihat yang lain dikasih, kok aku tidak". Begitulah hati guru, fragile nan rapuh.  Sebenarnya bukan kadonya yang membuat hari guru spesial, tapi melihat usaha mereka merayakan hari guru, membuatku terkesan. Anak anak boleh mengatakan, "ibu maaf tidak membelikan kado, kami sayang ibu, selamat hari guru", itu pun tak apa. Aku menyukainya. Anak anak boleh hanya mengucapkan, boleh mem

Paska Ujian Kompre

Bismillah... telah menyelesaikan ujian komprehensif selama tiga puluh menit dengan baik. You are really doing fine! :) Setelah menerjang badai di akhir desember sampai pertengahan maret, yang ternyata masih menyisakan hujan lebat hingga bulan mei kemarin, aku sungguh basah kuyup dan kedinginan. Tapi aku bertahan, bahkan dengan kekuatanku yang tidak seberapa, aku memberanikan diri ikut PPG. Masya Allah. Kalau diingat-ingat, kuasa Allah sangat besar padaku :') Perjalanan yang sangat sangat tidak mudah. Hm...sekian intronya ya. Hihi.  *** Anyway, sebelum ujian komprehensif hari ini, selasa malamnya temen temen di grup kim A ada beberapa yang bermaaf-maafan. Disitulah aku mulai sedih juga. Karena aku baru pertama kali menjalani pendidikan ini (dan ku rasa semua orang juga menjalani yang pertama dan terakhir kalinya), aku clueless untuk tau setelah ini tahapannya apa, setelah ini bagaimana, dll. Tapi sepertinya setelah ini ya kami akan pe-pe-el dan bakal masuk di kelompok yang lebih kec

Happy Graduation Kelas XII 2019

Ditujukan untuk anak anak baik yang berhati lapang dan berpikiran terbuka. Bagi yang hatinya sempit, pikirannya tertutup, emosian, sebaiknya tidak perlu membaca❤ hihi Bismillahirrahmanirrahim... Assalamualaikum... Memenuhi janji nulis tadi. Let me say this first ya, "Selamat perpisahan anak-anak!" Alhamdulillah hari kemarin nggak ada yang nangis. Semuanya happy. Semuanya cantik cantik dan ganteng ganteng as always. Sebenarnya cuman mau nulis "sorry and thank you" aja sih ini. Hehe. Sebelumnya juga ibu minta maaf, karena tulisan ini ditujukan untuk anak anak seangkatan, ibu nggak bisa kalau harus menuliskan nama kalian satu satu dan mengulasnya. Gimana ibu bisa nulis ulasan buat 199 anak? Too much ya, Nak. Bisa nangis jari jari ibu. Anyway. Ya, akhirnya kita sampai di hari ini. Ibu bahagia untuk kesempatan yang sudah Allah berikan pada ibu. Ibu bisa mengantarkan kalian sampai disini. Selesai sudah tanggung jawab ibu. Untuk beberap