Hari ini kamu ulang tahun.
Keluargamu menjanjikan makan malam bersama dan membawakan hadiah yang sangat indah.
Bagaimana perasaanmu sejak kamu membuka mata di pagi hari?
Ah rasanya walau matahari masih malu malu dan bersembunyi di balik mendung, kamu bahaaaagiaaa sekali.
Bahkan dengan hujan yang mengguyur deras pun, hatimu tidak kelabu.
Sebab ada kebahagiaan di hari ini.
***
Hari ini gajian.
Bahkan disertai dengan bonus juga.
Sejak pagi, matamu berbinar binar.
Sarapan telur mata sapi yang agak gosong pun kau telan dengan suka cita.
Tak apa katamu, hari ini kamu bahagia.
Motor butut yang agak mogok dan terbatuk. Ah hal kecil.
Di kepalamu sudah menari nari barang yang akan kau beli setelah nanti menerima gajian dan bonus itu.
Rasanya hari ini langkah kaki kurusmu begitu ringan.
***
Hari ini orang tuamu yang sakit beberapa waktu lamanya, akhirnya dinyatakan pulih total dan boleh pulang dari rumah sakit.
Setelah kamu merawat beliau jatuh bangun, sampai badanmu ikut juga sempoyongan, kini semua lelah itu sirna.
Kamu bersyukur sekali.
Kamu salami dokter dan perawat, kamu berpamitan dengan pasien lain.
Kamu mendoakan kesembuhan dan kesehatan bagi mereka.
Bahkan kucing kecil yang kerap kamu jumpai di parkiran rumah sakit, hari ini kamu belikan dua bungkus makanan basah. Saking suka citanya hatimu.
Tukang parkir yang membantu merapikan motormu, kamu belikan juga es teh jumbo.
Uangmu begitu lancar keluar, seakan tak ada yang lebih berharga, yang penting orang tuamu sehat seperti sedia kala.
Hari ini gerimis tak menyurutkan langkahmu membonceng beliau pulang.
Senyum terus terukir di wajah kuyumu.
***
Hari ini kamu menikah dengan pasangan yang kamu cintai.
Sulit sekali memiliki hubungan seperti ini, tapi kamu berhasil menjajaki pelaminan juga.
Semua berjalan lancar.
Kamu bergandengan tangan dengannya memasuki gedung sederhana namun indah.
Keluargamu turut hadir, pun sahabatmu yang sejak awal tau hari harimu yang sendu begitu memimpikan hari ini
Akhirnya kamu menikah juga.
Walau melelahkan sekali hari ini, tapi senyummu mengembang, wajahmu berseri, kamu bahkan tak henti hentinya bersenandung kecil.
Tak ada yang bisa meruntuhkan bahagiamu, kamu merasa cukup.
***
Dan begitulah kebahagiaan manusia.
Aku yakin, kisah kisah mereka ini, hanyalah contoh bahwa kebahagiaan membuat hidup menjadi lebih ringan dan mudah.
Bahwa tak ada sedikitpun terbersit niat jelek di hati manusia manusia yang berbahagia.
Niat menyakiti, niat iri dengki, niat busuk apapun.
Hari harinya syahdu. Penuh syukur dan perasaan cukup.
Jangankan niat menyakiti, bahkan tak ada waktu bagi mereka melihat kehidupan orang lain, sebab mereka sudah melihat kehidupan mereka sendiri yang menyenangkan.
Lisan yang baik, lahir dari hati yang baik.
Pikiran yang baik, lahir dari hati yang baik pula.
Bisakah kita selalu bahagia?
Manusia pasti mengalami pasang surut kehidupan.
Begitulah hidup.
Ada bahagia, ada sedih.
Tapi manusia yang berprasangka baik pada Tuhannya, tak mendapatkan sedikit pun alasan untuk sedih berkepanjangan.
Dalam suka mereka bersyukur.
Dalam duka mereka bersabar.
Sedih pasti ada, tapi mereka bisa mengelola perasaan itu. Mereka tidak tenggelam di dalamnya.
Beruntunglah manusia yang demikian.
Semoga kita menjadi manusia sebaik itu💜
Komentar
Posting Komentar