Langsung ke konten utama

Kos Putri 165

 Assalamu'alaikum, Blogger... 

Tidak terasa sudah 3 tahun saya tinggal di kota cantik ini. Menjadi pendatang memang bukan hal yang mudah, karena selain kita harus bisa beradaptasi, kita juga harus bisa menemukan tempat tinggal yang cocok dan nyaman. Selama ini saya sudah 3 kali pindah kos-kosan. Mulai dari di daerah Yos Sudarso, Pangeran Samudera, dan yang terakhir di Borneo. Alhamdulillah, sekarang saya sudah menemukan kos yang sesuai dengan keinginan saya.

Nah, dengan segala kerendahan hati saya :D Hari ini saya akan berbagi pengalaman selama berada di kos saya ini, yaitu Kost Putri 165. Yuk disimak!

Kost Putri 165. Apa sih arti namanya? Dulu saya kira memang nomor rumahnya 165, eh ternyata bukan. Usut punya usut, angka 165 itu memiliki arti, 1 itu Tuhan Yang Maha Esa, 6 itu rukun iman, dan 5 itu rukun islam. Wah, islami banget ya, Blogger. Hehe. 

Sebelum saya menginjakan kaki ke kos ini, saya masih tinggal di daerah Pangeran Samudera. Saat itu, saya memang punya rencana untuk pindah kos, karena kos yang saya tinggali tidak aman alias habis kemalingan. Beberapa teman saya sering sekali cerita tentang kos putri di Borneo, katanya di dalamnya ada kapalnya, bagus, dan bla bla bla. Keesokan harinya karena penasaran, saya dan dua orang teman saya mencoba menyambangi tempat yang dimaksud. Saat itu sekitar akhir maret 2012, kondisi jalan di Borneo masih tidak nyaman, jalannya berlubang, belum banyak kos-kosan, dan penuh semak di kiri-kanan. Rasanya mau mencapai kos putri 165 ini lama sekali, buset ini jalan apa hutan, pikir saya dalam hati. Tapi alhamdulillah, sekarang daerah Borneo mulai ramai, jalannya juga lumayan enak. 

 Akhirnya setelah berjam-jam melewati jalan Borneo, berbeloklah kami ke sebuah bangunan mirip rumah di sebelah kanan jalan. Wah, rumah siapa ini? Saya bertanya-tanya dalam hati, bagus betul! Kemudian tanpa menunggu lama, masuklah kami ke dalam bangunan ini. Ada semacam ruang tamu yang dilengkapi dengan akuarium, tivi, dan meja kursi. Kemudian ruang tamu dan halaman di belakangnya dibatasi dengan kaca besar. Saya takjub dibuatnya, dan mungkin semua orang yang baru pertama kali ke bangunan ini pun akan mengalami hal yang sama. Ada banyak pintu-pintu berjejer di kiri kanan saya, ada pohon berbaris rapi, dan yap ada kapal! Saya terperangah, kagum. Rapi sekali tempatnya, ini hotel?

Kost Putri 165 Tampak Depan
Tempat Nonton Tivi

Ruang Tamu
Saya pun melihat sekeliling, eh kos putri ko ada cowoknya? Di ujung jalan ini ada seorang pria yang sedang bersih-bersih, mungkin penjaganya kali ya. Saya dan teman-teman pun menyapa beliau, menyampaikan maksud ingin melihat-lihat kos. Dengan senang hati beliau menunjukkan kamar-kamar yang ada disini. Nah perlu Anda tau, di kos ini punya 3 tipe kamar. Kamar yang pertama dengan dapur, kamar mandi + WC di luar, harganya 500.000/bln, kamar kedua dengan kamar + dapur + kamar mandi + WC di dalam, harganya 550.000/bln, dan kamar ketiga yang lengkap semuanya dan cukup lebar harganya 600.000/bln. Semua kamar dilengkapi fasilitas kasur, ranjang, rak piring, lemari, rak jemuran, meja, dan kamar mandinya pakai shower! Haha. Dan sekarang fasilitasnya tambah lengkap karena plus WiFi. 
Kapal Dilihat Dari Ruang Tamu

Tampak Kiri

Dilihat Dari Kamar Saya

Dilihat Dari Atas

Nah singkat cerita saya pun pindah ke kos putri 165 ini tanggal 1 April 2012 atau tepatnya 2 tahun silam. Kamar saya nomor 14, letaknya di ujung dekat tangga. Alhamdulillah tempatnya memang nyaman, aman, dan yang penting penghuni disini ramah-ramah. Nyaman karena air, listrik, dan masalah pembayaran kos lancar. Kami tidak pernah ditagih untuk bayar kos tepat waktu, haha. Aman, karena kamar kami letaknya di dalam, dan wilayah dalam bersih dari orang luar terutama laki-laki, jadi tidak perlu khawatir akan kemalingan. Saking amannya, saya jarang menutup jendela dan pintu walau keluar rumah. Ramah, ya alhamdulillah semua tetangga ramah sekali, saling melempar senyum setiap bertemu.

Nah Kamar Saya Diujung Sana
O iya Blogger, ada satu hal yang perlu saya deskripsikan disini. Ingat pria yang pertama kali saya lihat di kos ini? Nah beliau itu Papi (Pak Pirdaus-pen.), beliau lah yang mengurus kos ini dan juga mengurus kami. Selain ramah, beliau juga suka membagikan makanan dengan kami (anak kos), seperti es pisang ijo, pisang coklat, kue, dan masih banyak lagi. Dulu saat saya mulai menempati kos ini, beliau masih belum beristri, selang beberapa bulan kemudian, beliau melangsungkan pernikahannya dan kami ketiban rejeki lagi (makan gratis). Dan sekarang istrinya (Mami Ana) sedang hamil ^^. Barakallah semoga jadi keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah.

Hal menarik lainnya dari kos ini adalah, setiap malam jum'at, penghuni disini biasanya melakukan pengajian dan arisan. Nah kebetulan tanggal 15 mei kemarin, pengajian dilakukan dengan Papi sebagai tuan rumahnya, kami dijamu dengan rawon handmade Mami Ana. Hmmm...enak loh, Blogger. :q

Apalagi ya yang ingin saya ceritakan lagi? Ya saya rasa cukup sampai disini ya, Blogger... Hehe
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di http://kostputri165.blogspot.com/
Semoga bermanfaat dan bisa menemani siang Anda hari ini...

Komentar

  1. Cie cie cie mukti punya blog. Horee....
    Btw potonya papi jeleg banar. Ga ada yg lbih hitam lagi kah...? Hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha...sudah lama Mukti punya blog kalii :P

      Hapus
  2. Balasan
    1. Hahaha....maap Pi.. itu kan juga nemu di blog piann :D ngga ada poto pian eh...wkwkwk

      Hapus
  3. kos putri 165 memang top banget,nyaman,aman..kalau saya boleh usul,gimana kalau kos putri 165 punya kantin juga,jual cemilan,makanan pokok,minuman,pasti lebih seru lagi hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kaka....kalau bisa mami aja buka kantin di atas kapal tuh... Jadi kalau kita lapar, kita bisa jajan ke atas :D
      Makasi kaka udah mampir ke blog ^^

      Hapus
  4. Kebetulan nih singgah disini, saya lagi cari kos Putri yg nyaman dan aman dekat kampus buat anak saya yg mau kuliah di unpar, krn kami ndak punya keluarga/kenalan disana jd searching di geogle, makasih ya semoga pas kesana masih ada kamar kosong

    BalasHapus
  5. kost campur atau khusus laki laki ada gak yang seperti ini di palangka????? help for info....urgen

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasihat untuk Para Bapak

Pesan dari para ibu ibu kemarin pagi "Mukti nanti kalau cari suami harus yang berlebih ya (materi)" Ku jawab, "Yang kurang aja belum tentu dapat bu" hihi ❤❤❤ Nggak usah senegatif itu bacanya. Para ibu itu menceritakan tentang lelahnya jadi wanita karir. Mereka meninggalkan anak demi mendapatkan penghasilan. Bukan, sungguh bukan hanya karena mereka mengejar gengsi. Tapi karena penghasilan suaminya dirasa belum mencukupi. Mereka harus bekerja di luar, itu demi membantu perekonomian bersama. Wanita karir yang harus bekerja dan meninggalkan anak. Tidak sesederhana yang terlintas dibenak para bapak. :) Meninggalkan anak itu bukan perkara mudah. Apakah dengan menitipkannya ke pengasuh atau menitipkannya ke ibu mereka jadi solusi? Sejujurnya tidak. Tetap akan ada yang hilang di antara hubungan ibu-anak. Apa itu? Memori dan kedekatan emosional. Bukankah madrasah pertama itu jatuh ke tangan seorang ibu? Lantas bagaimana bisa ibunya mengaj

Surat Terbuka untuk Kelas XII 2018

Demi menulis apa yang sedang menyesaki kepala, sampai rela meninggalkan soal ulangan yang padahal dikejar deadline. Bismillahirrahmanirrahim... Jadi, malam ini, Nak. Postingan ini ditujukan untuk kalian anak-anak ibu yang lucu dan menggemaskan (pada akhirnya kalian menjadi lucu dan menggemaskan bagi ibu). To be honest , jarang sekali momen paska perpisahan itu baper ya, sampai-sampai tertuang di blog ini. Tapi mungkin dua tahun cukup lah sebagai pertimbangan kenapa kalian agak berkesan hingga akhirnya ibu rela menuliskan surat ini disini.

Jealous

I wished you the best of All this world could give And I told you when you left me There's nothing to forgive But I always thought you'd come back, tell me all you found was Heartbreak and misery It's hard for me to say, I'm jealous of the way You're happy without me

Pilihan Pilihan Asdfghjkl!

Semua orang membuatku merasa bersalah, di tiap pilihan hidup yang ku ambil. Sulit sekali mencari mereka yang mendukung. Misal aku memilih A, mereka akan bertanya kenapa aku tidak memilih B? Misal aku tidak memilih A, mereka akan mempermasalahkan aku yang tidak memilih. Misal aku salah dalam memilih, mereka akan menudingku sebagai orang yang paling salah di muka bumi ini. Hidup yang cuma sekali ini, tanpa ada simulasinya, tanpa ada try out nya, kenapa harus selalu saling menghakimi? Apakah kalian menjalani hidup ini sebelumnya? Aku baru sekali saja. Tolong jangan buat aku kelelahan. Aku tidak menerima pinangan A, aku menolak pinangan B, aku membatalkan mengenal C. Sudahlah. Tak perlu kau tanya alasannya hanya untuk mempermasalahkan keputusanku. Hanya untuk mencap aku sebagai seorang perempuan pemilih dan punya standar yang tinggi. Peluklah aku, hargai keputusanku, dan dengarkanlah aku. Aku lelah. Sangat lelah. Aku juga sulit mengenali diriku sendiri. Kenapa aku tidak suka A, tidak mau B

Sabtu yang Produktif (?)

Assalamualaikum! Apa kabar sabtunya? Apakah lagi malas-malasan? atau kerja? atau melakukan hal-hal yang bermanfaat? It's really great I can say hi to all of you in this amazing saturday :)) yeay Belakangan aku buntu banget, aku minggu lalu ikut tes PPPK yang dengan terpaksa ku ikuti... Karena I didn't have any choice, bahasa mudahnya adalah... mau nggak mau harus diikuti. Panjang banget kalau harus diceritakan disini, yang pastinya dengan berat hati ku ikuti. Tapi prinsipku adalah ALL IN or NOTHING. Jadi karena aku sudah ikut, aku harus maksimal, semaksimal yang aku mampu. Karena perasaan bersalah dan menyesal pada diri sendiri adalah sesuatu yang aku nggak bisa obatin dan atasin. Sehingga aku bener-bener mengerahkan semuanya disini. Mulai dari pemberkasan yang aku perhatiin baik-baik, formasi yang sempat bermasalah dan coba aku selesaikan dengan baik, menginput semua data di hari yang baik, sampai aku lolos di pemberkasan dan aku sangat lega ketika itu. Aku janji untuk sungguh

Berani

Bersemangat di satu pilihan, tidak lantas membuat hati ringan. Karena seringkali muncul tanda tanya, benarkah pilihan ini? Rasa takut, khawatir, dan cemas mulai berkerumun, seperti semut yang mengerumuni gula. Seperti tahun lalu, yang mestinya aku tidak perlu ikut karnaval agustusan, tapi tiba tiba aku ingin ikut. Rasanya aneh kalau tidak ikut. Beberapa teman baik tidak bisa ikut, aku mulai merasa takut, apakah ikut karnaval adalah pilihan yang benar? Perasaan khawatir, cemas, dan takut untuk memulai sesuatu, adalah hal yang wajar dirasakan. Tapi memberanikan diri untuk terus maju adalah hal yang mestinya dilakukan. Jadi tak apa merasa tidak nyaman di awal :) Walau takut, tapi tetap maju, adalah keberanian. Kita sudah hebat. :) Kita tidak membiarkan perasaan tidak nyaman itu menguasai kita, yang lantas membuat kita mundur. *** Seperti hari ini, rasa tidak nyaman itu muncul lagi. Ah. Tapi tak apa :) Bismillah

Happy Graduation Kelas XII 2019

Ditujukan untuk anak anak baik yang berhati lapang dan berpikiran terbuka. Bagi yang hatinya sempit, pikirannya tertutup, emosian, sebaiknya tidak perlu membaca❤ hihi Bismillahirrahmanirrahim... Assalamualaikum... Memenuhi janji nulis tadi. Let me say this first ya, "Selamat perpisahan anak-anak!" Alhamdulillah hari kemarin nggak ada yang nangis. Semuanya happy. Semuanya cantik cantik dan ganteng ganteng as always. Sebenarnya cuman mau nulis "sorry and thank you" aja sih ini. Hehe. Sebelumnya juga ibu minta maaf, karena tulisan ini ditujukan untuk anak anak seangkatan, ibu nggak bisa kalau harus menuliskan nama kalian satu satu dan mengulasnya. Gimana ibu bisa nulis ulasan buat 199 anak? Too much ya, Nak. Bisa nangis jari jari ibu. Anyway. Ya, akhirnya kita sampai di hari ini. Ibu bahagia untuk kesempatan yang sudah Allah berikan pada ibu. Ibu bisa mengantarkan kalian sampai disini. Selesai sudah tanggung jawab ibu. Untuk beberap

Perbandingan Duka

Dulu ketika daftar ulang kampus, aku ke Palangka sama bapak. Ternyata... Nggak mudah. Aku nangis sendirian di hotel. Merasa bersalah dan takut. Bersalah karena merepotkan bapak yang harus 4 jam perjalanan ke Palangka naik motor. Bersalah karena bapak harus capek kayak gitu. Bersalah karena ibu di rumah cemas.  Takut karena merasa asing dan takut karena sendirian.  Kemudian aku membandingkan. Susah mana sama temenku yang kuliah di Jerman? Dibanding aku yang jarak 4 jam aja. Sementara di Jerman sana, kalau mau balik, nggak mudah perjalanannya. Buktinya dia kuat? Mampu? Bisa?  Kenapa aku lemah? Setelah membandingkan itu, akhirnya aku... Berusaha menanggung semua pilihan yang ku tempuh dengan gagah berani.  *** Sama seperti malam ini.  Aku nangis karena rindu Mayam.  Satu satunya cara adalah membandingkan... Susah mana dengan selebriti Korea yang rela jauh dari keluarganya demi jadi trainee atau ikut audisi dimana mana? Kamu kira mereka nggak rindu keluarga mereka?  Beginilah hidup. Harus