Skip to main content

Song Hwa - Ik Jun

Penggemar berat Hospital Playlist dari season 1. Sekarang season 2 yang anehnya tetap rame dan semakin rame. 

Hari ini cerita didominasi sama pasien yang sepuh yang menjalani pengobatan di rumah sakit. Termasuk ibunya Song Hwa yang ternyata baru ketauan sakit parkinson. 

Selama ini Song Hwa profesional banget, sampe mengutamakan kerjaan terus. Bahkan dia terganggu ketika ibunya terlalu mencampuri urusannya. Tapi terganggunya masih batas manusiawi ya, Song Hwa baik kok. 

Tiba tiba Song Hwa dapat kabar kalau ibunya sakit parkinson stadium 1, dia langsung down, nyesel dan sedih beberapa hari. 

Bagian menariknya adalah... Aku juga sering berada di posisi Song Hwa. Dan aku ngerti banget gimana ketika itu perasaan down dan kehilangan semangat hidup. 

Walau aku seringkali keganggu sama cerewetnya ibu aku, atau kepo-nya bapak, aku akhirnya selalu nangis ketika mereka sakit, meski cuman flu. Aku membatalkan semua janji, juga mengabaikan kerjaanku, dan ngurung diri di kamar. Cemas dan khawatir sendirian. 

Aslinya ini capek banget, karena mentalku terkuras. Aku bahkan nggak nafsu makan, nggak bisa fokus melakukan apa apa. 

***

Balik lagi ke cerita Song Hwa tadi, dia juga drop beberapa hari. Tiduran. Kepikiran. Murung. 
Sampai akhirnya dia ketawa happy hanya karena Ik Jun, temen baiknya, ngasih dia panggangan BBQ yang diincar di restoran saat makan malam bareng sebelumnya. 
Song Hwa itu suka camping, dan dia sempat naksir panggangan di resto, katanya cocok dibawa camping. Tapi Ik Jun bilang kalau terlalu memalukan sampe Song Hwa berani nanyain atau beli panggangan itu ke pemilik resto. 

Eh nggak taunya, Ik Jun beliin lewat olshop, dan ngasihin ke Song Hwa yang lagi murung. 
Song Hwa langsung ceria lagi. 


***

Aku itu suka tidur, suka nonton drama, suka kopi, suka kalau keluargaku baik baik aja, suka hidupku baik baik aja. 
Tapi ketika keluargaku nggak baik, hidupku juga jadi nggak baik. Aku nggak suka tidur, aku nggak suka nonton, aku nggak suka kopi. 

Suatu hari, bapak sakit. Beneran sakit yang sampe kayak orang udah mau pingsan. Aku udah kalut, hancur. Aku pusing, capek, dan sedih. 
Kemudian Allah kasih kantuk, dan ijinkan aku tidur siang nyenyak banget. 
Dan setelah aku bangun, ada sedikit perasaan lega yang terselip di hati. Perasaan campur aduk aku tadi kayak lenyap begitu aja, terganti sama kekuatan buat tangguh. Seperti ada yang bilang, kamu bisa menghadapinya, semua akan baik baik aja. 

Pelajaran yang bisa diambil adalah... Kita pasti hancur dan lemah, kita pasti khawatir dan takut ketika bapak atau ibu kita sakit. Kita seperti kehilangan masa depan dan semangat hidup. Seolah kita akan mempertanyakan tujuan dari menjalani hidup dengan baik, karena orang-orang yang seharusnya melihat pencapaian kita ternyata sedang terbaring tidak berdaya. 

Tapi... Kita juga perlu memberikan waktu dan ruang untuk memikirkan diri sendiri. Kita boleh istirahat, kita boleh makan dengan baik, kita boleh mengambil kesempatan untuk tertawa atau bahagia. Walau ketika orang tua kita sakit, tawa kita pun seperti telah dirampas. Tapi nyatanya, kita masih bisa mendapat sedikit bahagia dengan hal sepele yang kita senangi. Itu tak mengapa. Itu manusiawi. 

Jiwa dan raga kita harus kuat, agar bisa menjaga bapak ibu kita yang sedang lemah. 
Kita harus makan terlebih dahulu, baru bisa menyiapkan makan untuk mereka. 
Kita harus tidur dahulu, agar bisa terjaga untuk mereka. 

Itu bukan egois, itu logis. 

Ps:

اِذْ يُغَشِّيْكُمُ النُّعَا سَ اَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ مِّنَ السَّمَآءِ مَآءً لِّيُطَهِّرَكُمْ بِهٖ وَيُذْهِبَ عَنْكُمْ رِجْزَ الشَّيْطٰنِ وَلِيَرْبِطَ عَلٰى قُلُوْبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الْاَ قْدَا مَ 
"(Ingatlah), ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk memberi ketenteraman dari-Nya, dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan (hujan) itu dan menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu (teguh pendirian)."
(QS. Al-Anfal 8: Ayat 11)

وَّجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَا تًا 
"dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat,"
(QS. An-Naba' 78: Ayat 9)


Comments

Popular posts from this blog

Semua Aku Dirayakan💜

Terkadang hal sepele untuk kita, bisa sangat berharga bagi yang lain. Ditulis di hari jumat, sehari sebelum hari guru. Hari yang ku takuti :') Hari guru menjadi sakral untukku setelah aku jadi guru, 7 tahun yang lalu. Sejak itu, tiap bait lagu hymne guru selalu bermakna. Merayakan hari guru seyogyanya bukanlah kewajiban siswaku, tapi entah kenapa aku terluka bila mereka tak merayakannya bersamaku. Aku benci perasaanku ini. Aku minta maaf telah membebani mereka. Dan teman sejawatku pun begitu. Mereka bilang, "anak anak tidak perlu kasih hadiah, eh tapi kalau tidak dikasih kok sedih juga. Lihat yang lain dikasih, kok aku tidak". Begitulah hati guru, fragile nan rapuh.  Sebenarnya bukan kadonya yang membuat hari guru spesial, tapi melihat usaha mereka merayakan hari guru, membuatku terkesan. Anak anak boleh mengatakan, "ibu maaf tidak membelikan kado, kami sayang ibu, selamat hari guru", itu pun tak apa. Aku menyukainya. Anak anak boleh hanya mengucapkan, boleh mem

Paska Ujian Kompre

Bismillah... telah menyelesaikan ujian komprehensif selama tiga puluh menit dengan baik. You are really doing fine! :) Setelah menerjang badai di akhir desember sampai pertengahan maret, yang ternyata masih menyisakan hujan lebat hingga bulan mei kemarin, aku sungguh basah kuyup dan kedinginan. Tapi aku bertahan, bahkan dengan kekuatanku yang tidak seberapa, aku memberanikan diri ikut PPG. Masya Allah. Kalau diingat-ingat, kuasa Allah sangat besar padaku :') Perjalanan yang sangat sangat tidak mudah. Hm...sekian intronya ya. Hihi.  *** Anyway, sebelum ujian komprehensif hari ini, selasa malamnya temen temen di grup kim A ada beberapa yang bermaaf-maafan. Disitulah aku mulai sedih juga. Karena aku baru pertama kali menjalani pendidikan ini (dan ku rasa semua orang juga menjalani yang pertama dan terakhir kalinya), aku clueless untuk tau setelah ini tahapannya apa, setelah ini bagaimana, dll. Tapi sepertinya setelah ini ya kami akan pe-pe-el dan bakal masuk di kelompok yang lebih kec

Happy Graduation Kelas XII 2019

Ditujukan untuk anak anak baik yang berhati lapang dan berpikiran terbuka. Bagi yang hatinya sempit, pikirannya tertutup, emosian, sebaiknya tidak perlu membaca❤ hihi Bismillahirrahmanirrahim... Assalamualaikum... Memenuhi janji nulis tadi. Let me say this first ya, "Selamat perpisahan anak-anak!" Alhamdulillah hari kemarin nggak ada yang nangis. Semuanya happy. Semuanya cantik cantik dan ganteng ganteng as always. Sebenarnya cuman mau nulis "sorry and thank you" aja sih ini. Hehe. Sebelumnya juga ibu minta maaf, karena tulisan ini ditujukan untuk anak anak seangkatan, ibu nggak bisa kalau harus menuliskan nama kalian satu satu dan mengulasnya. Gimana ibu bisa nulis ulasan buat 199 anak? Too much ya, Nak. Bisa nangis jari jari ibu. Anyway. Ya, akhirnya kita sampai di hari ini. Ibu bahagia untuk kesempatan yang sudah Allah berikan pada ibu. Ibu bisa mengantarkan kalian sampai disini. Selesai sudah tanggung jawab ibu. Untuk beberap