Mulai deh bermunculan statement menormalisasi harga pangan yang naik.
***
Ingat juga dulu sewaktu harga cabe meroket, ada seorang petinggi yang dengan entengnya berucap "tanam sendiri di rumah". Tentunya hal ini hanya memperkeruh suasana.
Sekelas petinggi saja tidak mampu menawarkan solusi yang apik.
Hari ini juga, harga beras melambung tinggi.
Dan apa responnya?
Tidak ada.
Malahan seperti kataku di awal, banyak yang justru berlomba membuat konten untuk menekan protes massa, dengan mengatakan "harga beras berapapun, ya tetap aku beli. Lima belas ribu, ku beli. Tujuh belas ribu, ku beli. Dua puluh ribu ya ku beli. Daripada aku disuruh membibit sendiri, nanam sendiri ..."
Bagi masyarakat yang memang punya dananya, ya jelas bisa beli. Berapapun harganya.
Bagaimana dengan masyarakat miskin?
Harga sebelumnya saja mereka tidak mampu menjangkau, apalagi ketika harga justru semakin naik.
***
Semoga ke depannya, negara semakin bisa melindungi lapisan masyarakatnya. Memberikan ruang dan kebijakan yang baik, yang tidak memberatkan.
Bukan malah mengeluarkan komentar-komentar spontan yang menyakitkan, yang tidak ada solusi dan kebaikan di dalamnya.
Comments
Post a Comment