Assalamu’alaikum Blogger…
Manusia di dunia ini tidak pernah luput dari
masalah. Mau tua, muda, besar, kecil, cakep atau jelek sekalipun pasti pernah
punya masalah. Tapi ada yang berbeda
yaitu, cara menghadapinya. Sebagian ada yang berlari menghindari
masalah, sebagian ada yang gagah berani menghadapinya. Hayoo.. Anda yang mana
Blogger?
Masalah, notabenenya sesuatu yang dapat
mendewasakan diri dan pikiran. Sayangnya ada beberapa orang yang justru setelah
ditimpa masalah yang begitu berat malah terpukul dan berlarut-larut dalam
kesedihan. Mengapa? Karena mereka belum dan tidak akan pernah siap untuk
menghadapinya. Ada orang yang masih belia, tapi begitu tegar saat dirundung
ribuan masalah. Ada juga orang yang sudah berumur, tapi sering kali depresi dan
stress saat ditimpa masalah, bahkan masalah yang kecil sekalipun. Kenapa bisa?
Maka cermatilah baik-baik postingan saya ini.
Apabila Anda ditimpa masalah, langkah pertama yang
harus Anda lakukan adalah bersyukur. Ya, bersyukur, karena itu artinya Allah
masih sayang pada Anda. Itu sebabnya
Anda masih diuji lewat hadirnya masalah dalam hidup Anda. Juga sebagai tanda
bahwa Anda masih dianggap sebagai ‘manusia’. Karena hanya batu-lah yang tidak
punya masalah. Ya kan? Hehe
Langkah kedua, berpikiran positif. Bila Anda
bersyukur karena hadirnya masalah tersebut, saya yakin Anda pasti bisa
mengatasinya. Dalam surah Al-Insyirah dijelaskan “… Sesungguhnya bersama
kesulitan itu ada kemudahan…” Dan bersama masalah itu, hadir pula jalan keluar
dan hikmah yang tersembunyi di dalamnya. Bukankah semua masalah PASTI ada jalan
keluarnya? Hiasilah pikiran Anda dengan hal-hal yang baik-baik. Kalau pikiran
Anda saja sudah negatif, bagaimana mau dapat jalan keluarnya?
Langkah ketiga, lapangkanlah hati. Mungkin
sebagian dari Anda pernah membaca sebuah artikel yang menceritakan analogi
garam. Jadi ceritanya, ada seorang pemuda yang berkeluh kesah pada seorang
kakek. Lantas sang kakek mengambil segenggam garam. Dituangkanlah garam itu ke
dalam segelas air dan genggaman lain ke dalam danau. Kemudian beliau meminta si
pemuda tadi untuk meminumnya. Mula-mula yang di dalam gelas. Pemuda tadi
mengeluhkan rasanya yang asin. Kemudian pemuda tersebut meminum air di dalam
danau yang diberi segenggam garam tadi. Ia mengaku tidak merasakan rasa
asinnya. Lantas sang kakek menjelaskan padanya, bahwa sebesar apapun atau
sekecil apapun masalah yang menimpa diri seseorang, yang terpenting adalah
hatinya. Walau masalah besar menerpa, tapi hatinya seluas danau tersebut,
pastilah ia akan kuat menghadapinya. Tapi bila masalahnya hanya sepele dan
hatinya hanya sebesar gelas, pasti tidak akan mampu.
Langkah terakhir, move on. Ya move on! Jangan
terlalu terpaku pada masalah Anda dan berlarut-larut di dalamnya. Ayolah ini sudah
tahun 2013. Bukan jaman batu lagi. Bahkan saat Anda sedang menangis-nangis
galau di kamar Anda dan menghabiskan ratusan tisu, masalah Anda tidak akan
pernah lenyap. Bangkit! Kutipan ini saya dapat dari beberapa motivator terkenal
“Jangan katakan, Ya Allah aku punya masalah besar. Tapi katakan, hai masalah
aku punya Allah Yang Maha Besar” Allahuakbar!!!!
Ah, ngomong-ngomong masalah, Anda kira saya
tidak punya? Saya punya-lah, saya kan manusia. Tapi, marilah kita sama-sama
bangkit dari semua keterpurukan yang ada. Masa depan kan masih panjang di depan
sana. Kalau Anda sedih terus, bagaimana mau menyongsong masa depan yang cerah?
Ayo Blogger, semangat semangat!!! Masa tidak malu sama rumput? Biar kehujanan
kepanasan atau diinjak sekalipun, bahkan rumput pun masih terus bergoyang di
luar sana.
You’re not alone, Allah always near with you :)
Semoga bermanfaat!!
Comments
Post a Comment