Assalamu'alaikum Blogger :D
Hari ini tanggal 26 September 2014. Tepat satu bulan yang lalu saya didiagnosa sakit pneumonia atau radang paru-paru. Menjalani serangkaian tes, mulai dari BHT, LED (laju endap darah), tes darah, sampai rontgen thorax. Dan hampir satu bulan juga saya sudah absen makan gorengan dan minum es. Bagian yang menyedihkan adalah 'absen minum es'. Baik, dengan harapan biar cepat sembuh, saya rela tidak minum es. Tiap ke rumah makan, pesan minumnya teh hangat, jeruk hangat, atau air putih biasa. Ihik :'( Saya sekarang lupa caranya pesan es teh.
Karena sakit, maka dari satu bulan yang lalu saya sudah mengonsumsi obat-obatan. Saya yang dari dulu paling menghindari minum obat, dengan berat hati merelakan liver dan ginjal saya bekerja ekstra berat. Harga obat-obatnya pun relatif mahal. Bahkan demi obat, rencana beli printer baru pun gagal. Sabar..sabar ....... --"
Dan hari ini, saya sudah menyelesaikan minum antibiotik rutin saya. Kembali ke rumah sakit untuk rontgen yang ketiga kalinya. Rekor baru hidup saya. Saya benar-benar sedang tidak bersahabat dengan tubuh saya. Saya membiarkan sinar X itu tiga kali melewati tubuh ini, hanya untuk mendapatkan foto hitam putih yang tidak jelas. Ah pasti tubuh saya sedang memusuhi saya saat ini.
Tau hasil rontgennya tadi? Taraaa... I am still sick :'(
Di ruang radiologi tadi, saya sempatkan melihat hasil rontgen sebelum pulang. Yah, lemas lagi. Sedih lagi. Mungkin seharusnya hasil rontgen jangan di tangan pasien, tapi di tangan dokter. Kemudian dokternya berbohong dan bilang, "ade udah sehat, tapi masih harus minum obat ya, nanti 10 hari kontrol lagi" terus dia nulisin sederet resep obat. At least, saya sebagai pasien akan tersugesti dan menganggap diri saya sehat :D semacam efek placebo, dimana obat utamanya adalah sugesti. Saya minum obat dengan semangat, karena di pikiran saya, saya sehat.
Tapi, beginilah kenyataanya...
Apa Anda pernah melakukan suatu usaha, kemudian gagal, Anda bangkit dan berusaha lagi, gagal lagi, begitu seterusnya. Apa pernah terpikir untuk menyerah? Lelah? Putus asa? Semuanya nonsense. Semacam sampai pada titik jenuh dalam hidup. Malas untuk bangkit. Nah, it is me now. Saya sampai pada titik ter'capek' pada penyakit ini. Capek, percuma minum obat, percuma kontrol, percuma absen minum es, percuma jaga pola makan, percuma beli obat. Lihat, saya masih tetap berkutat dengan penyakit ini. Malah sakitnya lebih parah. Alam pun seolah meng-iyakan sakit saya. Buktinya, oksigen untuk kesembuhan saya dicemari dengan asap tebal. Mungkin alam lagi malas mendukung kesembuhan saya. Kasihan paru-paru saya sedih nih. Hehe...
Bahkan, setelah dari rumah sakit tadi, saya mau beli es. Kan setelah satu bulan saya tidak minum es, kesehatan saya tetap saja tidak membaik. Jadi untuk apa absen minum es? Saya juga mau keluar malam terus. Menerpa angin malam yang tidak menyehatkan. Biarkan semua hal yang "tidak boleh" kini menjadi "boleh". Let it go~
Saya ingin menyerah dan lihat apa yang akan terjadi :'( hmmm.....take a deep breath...
Tapi dalam kamus islam, tidak ada kata menyerah, putus asa. Semua akan baik-baik saja. Allah tampaknya sayang sekali sama saya, saya masih dibiarkan sakit. Mungkin dosanya saya belum terhapus semua kali ya. Kan dosa saya buanyak. Bukankah Allah tidak akan menguji ummatnya di luar batas kemampuan mereka? Insya Allah, saya dipilih untuk sakit ini karena saya pasti bisa melewatinya. Saya pasti kuat kan? Dengan sakit ini, Allah akan memberikan saya kemudahan guna kesembuhan saya. Kedepannya saya akan menjadi muslim yang tangguh, kuat, dan tidak mudah sakit lagi.
Mungkin Allah ingin lihat kesungguhan saya untuk sembuh. Mungkin... ah mungkin.. Teruslah berprasangka baik pada Allah. Itulah satu-satunya hal baik yang harus saya lakukan, apalagi dalam kondisi saat ini.
Dalam surah Asy Syu'ara' "Dan apabila aku sakit, Dia lah yang menyembuhkan aku" Maka ya Rabb, bisakah Engkau menyembuhkan saya? Saya mulai lelah dengan semua ini.
Jujur, minum obat rutin itu melelahkan, sejak pagi minum obat, beranjak siang minum lagi, dan malam pun sama. Jadi kapan tubuh ini tidak minum bahan kimia? Lelah.
Maaf mengeluh nyaris sekian paragraf :( lebih baik begini kan? Daripada saya pendam, nanti malah komplikasi. Wkwk
Singkatnya, saya memang lelah dengan semua ini. Tapi saya tidak akan menyerah. Nanti malam kontrol lagi ke dokter dengan membawa hasil rontgen hari ini. Saya tau sakitnya apa. Mental saya sudah disiapkan :p ah tapi.... ya Allah :') menyakitkan ya? Berusaha tersenyum tapi hati ini berontak. I wanna cry ya Allah, may I?
T-T
Iya saya sakit, tapi jiwa saya tidak. Iya saya sakit, tapi Allah masih memberikan saya sedikit kekuatan untuk menjalankan aktivitas saya seperti biasa. Allah masih memberikan cahaya di wajah saya sehingga tidak nampak pucat layaknya orang sakit. Allah masih memberikan saya nafsu makan untuk mempertahankan imun saya. Allah masih memberikan saya kesempatan untuk terus mengingatNya dan memohon ampunanNya. Alhamdulillah, betapa baiknya Allah. Dia ingin menggugurkan dosa saya, namun masih memberikan saya banyak kemudahan.
Terima kasih ya Allah. Kepada siapa lagi diri ini harus bersyukur atas semua nikmat ini?
Ya Allah maaf untuk semuanya :'( saya tidak akan putus asa. Saya akan sehat kan? Maka saya harus terus berikhtiar untuk kesembuhan ini. Semangat!!!
Saya akan terus berdiri tegak, tersenyum, dan mengatakan pada dunia bahwa saya akan segera membaik.
Sekian. Semoga bermanfaat :)
PS: Bantu saya dengan doa terbaik Anda. Saya akan segera sehat secepatnya :)
Comments
Post a Comment