Banyak hal yang tidak bisa dimengerti di dunia ini...
Es kopi kesukaanku dan kamu.
namun jatuh berserakan di kemudian hari.
Terpenjara dalam sebuah harga diri.
Terkungkung dalam ketakutan-ketakutan sendiri.
Sama halnya dengan es kopi dan satu sekop whipped cream-nya yang mengapung,
Kamu menjadi candu bagiku.
Manis, menyenangkan, namun menyakitiku perlahan...
Bertahan dalam keraguan,
tapi tidak rela untuk saling melepaskan.
Benar katamu, kamu egois.
Inilah bentuk keegoisanmu.
Keegoisan yang tidak berhasil aku leburkan.
Aku sungguh membenci semua ego yang membuat hati kita semakin menjauh,
dan menjadi semakin rapuh.
Aku pun membenci semua pilihanmu,
bahkan ketika kau memilih untuk tidak memilih.
Aku membenci semua keputusanmu,
bahkan keputusanmu untuk mempertahankanku.
Aku.
Seseorang yang enggan kau sapa di kala sepi,
Seseorang yang ratusan kali kau porak porandakan hatinya.
Seseorang yang bukanlah menjadi prioritasmu...
Dan kamu.
Kamu adalah manusia paling rumit yang membuat segala sesuatu menjadi sulit.
Melupakan semua janji dan semua permintaan yang sudah tinggi mengangkasa.
Kamu dan semua kekhawatiranmu yang tidak beralasan.
Kamu dan semua engganmu.
Sayang, ku katakan padamu,
berhentilah merasa kita sedang baik-baik saja.
Kita sedang sakit.
Aku, kamu, dan 'kita'.
Sayang, biarlah kita saling melepaskan.
Bila bertahan ternyata menjadi sebegini menyakitkan.
Bila bertahan ternyata membuat hati ini lebih meradang.
Bila bertahan ternyata hanya sebuah jaminan, mengira bahwa dengan begini kita jadi memiliki masa depan.
Bukan begitu.
Jatuh cinta tidak akan setragis ini.
Untuk apa kita bersama jika pada akhirnya kita hanya akan saling mengikhlaskan di kemudian hari.
Sayang, ijinkan aku berlepas diri.
Memutuskan segalanya sampai disini.
Biarlah impian, harapan, dan angan kita luruh bersama hujan dan lenyap ditelan bumi.
Sayang, aku pamit.
Comments
Post a Comment