Apa pemutus kenikmatan dunia paling ampuh sepanjang masa?
Sakit, apa lagi?
Ketika sakit, anganmu tentang dunia akan berhenti berputar. Stuck. Tidak bergeming. Kamu tidak lagi mencintai dunia sebegitu besarnya. Aku pun kerap mengalaminya.
Berkali-kali aku sakit, berkali-kali jua aku merasa dunia hanyalah sebuah fatamorgana. Aku yang begitu mencintai dunia, berusaha berlepas diri darinya. Penyesalan dan semua kesia-siaan menghantui pikiran. Berharap Allah memberiku satu kali lagi kesempatan untuk memperbaiki hidup.
Dan Allah selalu menjawab doa itu. Doa yang dipanjatkan ketika sedang putus asa dan kehilangan harapan. Doa yang dilantunkan dengan penuh keyakinan. Doa minta diberi "Kesempatan".
Hari keempat puasa.
Sebenarnya perutku sudah berontak sejak sebelum puasa. Tapi seperti yang sudah-sudah, aku meyakini sakitnya akan hilang sendiri. Sama seperti kamu yang suka tiba-tiba hilang sendiri. Ehem. Sederhana saja sih mikirnya, puasa kan perintah Allah, pasti Allah akan kasih kemudahan. Sayangnya, memang dari awal pola makan tidak teratur, berantakan, seberantakannya hubungan kita. Jadi aku drop di hari kelima puasa. Pagi itu batuk hebat, pokoknya sakit, sesak, dan kalau batuk tuh bawaannya trauma. Keingat beberapa tahun lalu pernah batuk sampai keluar darah, makanya kalau batuk ya gitu takut. Maka dengan beberapa pertimbangan, dan dengan sangat terpaksa membatalkan puasa. Membatalkan puasa juga cuman bisa minum air putih aja. Memang mau apa? Makan kolak?
-_-
Sempat parno saat googling, mikir bisa tidak ya sakit batuknya yang tahun-tahun dulu kambuh? Eh ternyata bisa. Makin parno jadinya. Batuk kali ini juga bawaannya mau muntah, mungkin karena asam lambungnya sudah sampai kerongkongan gitu, jadi tiap batuk muntah. Belum lagi rasanya sakit dimana-mana. Ketika itu, sudah tidak mikir macem-macem, mikir diskonan, mikir sepatu dsb, sudah blas, hilang ingatan. Saat itu prioritas sehat saja sudah cukup.
Masih sambil googling, dapat artikel yang menjelaskan tentang GERD. Setelah mikir-mikir, oh mungkin akunya GERD ini kali. Lega sih sedikit. Semoga memang iya.
Besok paginya diantar ibu berobat, subhanallah ya berobat tuh. Bagian paling bikin menderita itu menunggu dokternya. Lama, tapi tidak lebih lama dari menunggu mas-nya yang sampai bertahun-tahun sih. Alhamdulillah setelah menunggu selama sejam setengah, muncullah itu ibu dokternya, dan yang melegakan adalah aku menderita GERD. Setidaknya ini lebih baik daripada disuruh tes dahak atau rontgen kayak dulu lagi :'( walaupun ku lihat resep obatnya buanyak bener. Subhanallah.
Sampai hari ini, hari kedelapan puasa, masih belum bisa puasa. Sedih sih, tapi ya disyukuri. Alhamdulillah dikasih sakit, semoga Allah berkenan menghapus dosa-dosa sebagaimana pohon yang menggugurkan dedaunannya. Dan sakitnya itu semacam pengingat, mungkin saja aku kebanyakan lalai. :'(
Maaf ya Allah :')
Maaf sudah lalai dan silau karena dunia lagi, maaf. Dan terima kasih untuk kesempatannya lagi, semoga bisa lebih baik.
Sudah ya, jadwalnya aku minum obat nih.
Jangan lupa bahagia ya, Bloggers, dan jangan lupa dijaga kesehatannya.
Sekian. Semoga bermanfaat.
Salam sayang selalu❤❤❤
PS: Belakangan sudah kesulitan nelan obat, ini dapat obat banyak bener. Sedih aku tuh :"
Sedih juga, lama nggak liat mood boosternya aku, si kesayangan yang sering dipakai buat aku cuci mata :p pffftttt Padahal kalau liat, aku bisa sembuh cepet kayaknya.
Sedih juga, lama nggak liat mood boosternya aku, si kesayangan yang sering dipakai buat aku cuci mata :p pffftttt Padahal kalau liat, aku bisa sembuh cepet kayaknya.
Comments
Post a Comment