bahwa guru yang seringkali kamu caci dan kamu rayakan ketidakhadirannya sejatinya hanyalah manusia.
Mereka pun punya perasaan dan kerap terluka.
Bahkan atas semua kecewa dan lelah yang mereka terima darimu, tak satupun doa keburukan untukmu. Terbersit pun tidak.
Lantas kenapa kamu dengan mudahnya mendoakan sesuatu yang tak baik menimpa mereka?
Semoga hari ini bapak sakit, semoga hari ini ibu tidak masuk.
Tak jarang kamu pun melabeli mereka, memberikan mereka julukan, menyematkan gelar tak pantas untuk mereka.
Mungkin bagimu mereka tak lebih dari seseorang yang 'berprofesi' guru. Padahal, bekerja tanpa hati itu nihil.
Andai kamu mengetahui, Nak.
Ada lisan lisan mereka yang tak henti mengharap kebaikan bagimu.
Andai kamu mengetahui, Nak.
Ada hati yang mereka lapangkan demi nakalmu.
Dan andai kamu mengetahui, Nak.
Ada tangis yang mereka simpan rapat demi luka yang kamu gores dalam diri mereka.
Semoga, Nak. Kamu bisa lebih bijak dan dewasa menerima semua kekurangan mereka. Sebagaimana mereka yang menerimamu apa adanya.
Semoga kamu lebih bisa menghargai mereka, sebelum kamu menyesal esok lusa.
Dan semoga, kamu menggunakan hati dan pikiranmu menyikapi baik buruknya mereka, karena mereka pun melakukan hal yang sama padamu.
Kamu, tak perlu menjadi guru untuk tau luka dan duka yang tak mereka tampakkan.
Kamu hanya perlu menjadi manusia yang manusiawi.
Tak jarang kamu pun melabeli mereka, memberikan mereka julukan, menyematkan gelar tak pantas untuk mereka.
Mungkin bagimu mereka tak lebih dari seseorang yang 'berprofesi' guru. Padahal, bekerja tanpa hati itu nihil.
Andai kamu mengetahui, Nak.
Ada lisan lisan mereka yang tak henti mengharap kebaikan bagimu.
Andai kamu mengetahui, Nak.
Ada hati yang mereka lapangkan demi nakalmu.
Dan andai kamu mengetahui, Nak.
Ada tangis yang mereka simpan rapat demi luka yang kamu gores dalam diri mereka.
Semoga, Nak. Kamu bisa lebih bijak dan dewasa menerima semua kekurangan mereka. Sebagaimana mereka yang menerimamu apa adanya.
Semoga kamu lebih bisa menghargai mereka, sebelum kamu menyesal esok lusa.
Dan semoga, kamu menggunakan hati dan pikiranmu menyikapi baik buruknya mereka, karena mereka pun melakukan hal yang sama padamu.
Kamu, tak perlu menjadi guru untuk tau luka dan duka yang tak mereka tampakkan.
Kamu hanya perlu menjadi manusia yang manusiawi.
Comments
Post a Comment