Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum :)
Ditulis pada jam 9:45 pm huhu. Sejak maghrib tadi aku ngadep laptop, berarti sudah 4 jam duduk manis yang udah nggak manis lagi. Alhamdulillah lagi mood bikin bahan ajar. Harus rajin ya nggak? Hehe
Tulisan ini adalah bahan ajarku sebenernya, yang sengaja ku buatin buat ngisi kelas online besok. Mapel IPA. Materi IPA tu nggak sepadat materi pelajaran lain, jadi aslinya banyak kelas "free" dan nyantai.
Jadi daripada ku kasih tugas, mending ku buatin tulisan yang harapannya bisa mengubah perspektif mereka dan menjadikan mereka peduli.
Begini tulisannya:
Assalamu’alaikum. Bagaimana kabarnya?
Sudah melakukan hal baik apa hari ini?
Membicarakan masalah lingkungan pasti tidak bisa lepas dari masalah sampah.
Kalian pernah tidak membayangkan berapa banyak sampah di bumi kita saat ini?
Banyak sekali!
Dimana-mana ada sampah. Bahkan tidak perlu jauh-jauh ke TPA (tempat pembuangan akhir), di selokan sekitar rumah kita saja masih banyak sampah, dan bisa jadi di halaman rumah kita juga ada sampah yang berserakan.
Kira-kira apa yang akan terjadi kalau kondisi ini dibiarkan?
Assalamu'alaikum :)
Ditulis pada jam 9:45 pm huhu. Sejak maghrib tadi aku ngadep laptop, berarti sudah 4 jam duduk manis yang udah nggak manis lagi. Alhamdulillah lagi mood bikin bahan ajar. Harus rajin ya nggak? Hehe
Tulisan ini adalah bahan ajarku sebenernya, yang sengaja ku buatin buat ngisi kelas online besok. Mapel IPA. Materi IPA tu nggak sepadat materi pelajaran lain, jadi aslinya banyak kelas "free" dan nyantai.
Jadi daripada ku kasih tugas, mending ku buatin tulisan yang harapannya bisa mengubah perspektif mereka dan menjadikan mereka peduli.
Begini tulisannya:
Assalamu’alaikum. Bagaimana kabarnya?
Sudah melakukan hal baik apa hari ini?
Membicarakan masalah lingkungan pasti tidak bisa lepas dari masalah sampah.
Kalian pernah tidak membayangkan berapa banyak sampah di bumi kita saat ini?
Banyak sekali!
Dimana-mana ada sampah. Bahkan tidak perlu jauh-jauh ke TPA (tempat pembuangan akhir), di selokan sekitar rumah kita saja masih banyak sampah, dan bisa jadi di halaman rumah kita juga ada sampah yang berserakan.
Kira-kira apa yang akan terjadi kalau kondisi ini dibiarkan?
Ini contoh potret lingkungan kita saat ini |
Ya, itu tadi hanya satu dari ribuan foto lingkungan yang tercemar sampah.
Siapa yang bertanggung jawab menyebabkan kerusakan tersebut?
Jelas manusia.
Kemudian kalau hal ini terus menerus dibiarkan, maka yang terjadi adalah bencana alam dimana-mana!
Seperti banjir, mewabahnya penyakit, polusi, atau pemanasan global akan semakin mengintai kehidupan kita.
Apakah kalian mau membahayakan diri kalian?
“Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan (maksiat) manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS Ar Ruum:41).
Mungkin saat ini, kalian belum merasakan dampak nyata dari semua kerusakan yang terjadi di bumi ini, tapi tahukah kalian bahwa ada makhluk lain yang sudah merasakan akibat dari ulah manusia ini?
Ya, mereka adalah para binatang yang hidup di alam liar.
Sayangnya karena mereka binatang, mereka tidak tahu apa-apa, dan seringkali tejebak dalam bahaya. Dan lagi mereka tidak bisa menyelamatkan diri mereka sendiri, juga tidak banyak manusia yang bisa menolong mereka.
https://umma.id/article/share/id/1015/641735 |
Ratusan dari koala tidak bisa menyelamatkan diri dan mati.
Kanguru dan hewan lain di hutan itu juga banyak yang menjadi korban.
Di dalam negri sendiri juga terdapat ratusan orang utan yang juga menjadi korban dalam kebakaran hutan. Hanya ada sebagian kecil yang bisa diselamatkan. Bagaimana dengan binatang lain seperti burung, kelinci,atau kucing?
Tidak hanya kebakaran, bahkan tanpa kebakaran pun banyak binatang yang hidupnya tidak baik-baik saja dalam habitatnya.
Misalkan beberapa bintang di laut, ada yang terjebak dalam sampah plastik yang dibuang di laut dan hidup cacat. Ada juga yang mati karena menelan plastik yang disangka ubur-ubur. Ada pula yang mati karena tidak bisa membebaskan diri dan terperangkap.
Bagaimana perasaan kalian ketika mengetahui hal ini?
Sejujurnya kalau kalian melihat semua foto tadi, termasuk foto kucing yang kepalanya tersangkut di kaleng ini dan kalian merasa baik-baik saja. Berarti ada yang salah dengan hati kalian.
Di dalam negri sendiri juga terdapat ratusan orang utan yang juga menjadi korban dalam kebakaran hutan. Hanya ada sebagian kecil yang bisa diselamatkan. Bagaimana dengan binatang lain seperti burung, kelinci,atau kucing?
https://news.detik.com/berita/d-4708513/viral-foto-evakuasi-orang-utan-ternyata-bukan-dari-karhutla-2019 |
Tidak hanya kebakaran, bahkan tanpa kebakaran pun banyak binatang yang hidupnya tidak baik-baik saja dalam habitatnya.
Misalkan beberapa bintang di laut, ada yang terjebak dalam sampah plastik yang dibuang di laut dan hidup cacat. Ada juga yang mati karena menelan plastik yang disangka ubur-ubur. Ada pula yang mati karena tidak bisa membebaskan diri dan terperangkap.
Bagaimana perasaan kalian ketika mengetahui hal ini?
Sejujurnya kalau kalian melihat semua foto tadi, termasuk foto kucing yang kepalanya tersangkut di kaleng ini dan kalian merasa baik-baik saja. Berarti ada yang salah dengan hati kalian.
Kenapa?
Karena sudah sepantasnya kita sebagai makhluk Allah memiliki hati yang lembut dan mudah berkasih sayang kepada semua makhlukNya.
Termasuk pada binatang ataupun tanaman.
Sejatinya semua mahkluk Allah itu hidup, beribadah, dan mengerti rasa empati kita pada mereka.
Apakah dengan melihat semua kerusakan ini kita hanya berdiam diri?
Tidak melakukan perubahan apa-apa? Tetap sibuk dengan dunia kita? Bermain handphone seharian? Jalan-jalan? Dan tetap membuang sampah sembarangan?
Mungkin kalian bertanya-tanya,
Karena sudah sepantasnya kita sebagai makhluk Allah memiliki hati yang lembut dan mudah berkasih sayang kepada semua makhlukNya.
Termasuk pada binatang ataupun tanaman.
Sejatinya semua mahkluk Allah itu hidup, beribadah, dan mengerti rasa empati kita pada mereka.
Apakah dengan melihat semua kerusakan ini kita hanya berdiam diri?
Tidak melakukan perubahan apa-apa? Tetap sibuk dengan dunia kita? Bermain handphone seharian? Jalan-jalan? Dan tetap membuang sampah sembarangan?
Mungkin kalian bertanya-tanya,
“memang apa hal yang bisa saya lakukan untuk bumi ini?”
“apakah dengan saya tidak membuang sampah dapat menyelematkan bumi?”
“bagaimana dengan orang lain di luar sana yang tetap membuang sampah sembarangan?”
“kenapa cuman saya yang berlelah-lelah menjaga bumi?”
“bagaimana dengan orang lain di luar sana yang tetap membuang sampah sembarangan?”
“kenapa cuman saya yang berlelah-lelah menjaga bumi?”
Tentu saja semua perbuatan baik kita sekecil apapun pasti membawa perubahan ke arah yang lebih baik!
“… Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah)
Mungkin memang saya akui bahwa perubahan baik yang kita lakukan tidak terlalu terlihat bagi bumi dan seisinya ini atau kadang justru terasa percuma. Karena di saat kita sedang mengubah kebiasaan kita demi menyelamatkan bumi, malah banyak orang di luar sana yang berbuat kerusakan tiada henti.
Tapi percayalah bahwa apapun perubahan yang kita lakukan pasti akan membawa manfaat.
Satu hal yang pasti dan harus kita yakini, bahwa semua perubahan baik itu nyatanya telah mengubah diri kita tanpa sadar menjadi pribadi yang lebih baik.
Ketika kalian tergerak untuk menyembuhkan bumi ini, sejatinya kalian telah menjadi orang baik!
Kalian menjadi manusia yang peduli pada sesama makhluk Allah, kalian peduli lingkungan, kalian dijauhkan dari sikap berlebihan dan mubadzir, kalian juga telah menyelamatkan tangan kalian dari melakukan perbuatan dosa.
Kalian tahu kan kalau membuang sampah sembarangan itu tidak hanya mengotori dan membahayakan lingkungan, tapi juga menambah dosa?
Mungkin satu bungkus permen atau botol air yang kalian buang di pinggir jalan kalian anggap sepele, namun itu jelas menambah berat timbangan keburukan bagi kalian!
Tanpa sadar kalian telah berlaku dzalim.
Bukankah kita tidak mau berlarut-larut dalam kubangan dosa dan perbuatan dzalim?
Sangat belum terlambat untuk memperbaiki semuanya.
Inilah saatnya untuk kita menebus semua kesalahan kita dengan banyak melakukan hal-hal baik.
“... Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Hud: 114).
Apakah kalian siap untuk melakukan perubahan dan menyelamatkan bumi?
Hal pertama adalah niat. Luruskan niat dan kuatkan tekad kalian.
Mengubah kebiasaan memang bukan hal mudah. Tapi kita pasti bisa melaluinya!
Hal kedua.
Mulailah berhenti membuang sampah di sembarang tempat, dan buanglah sampah di tempat sampah.
Apabila kalian sedang dalam perjalanan dan tidak menemukan tempat sampah, kalian hanya perlu membawa sampah itu pulang ke rumah kalian untuk dibuang di tempat sampah di rumah.
Ini bukan hal yang mustahil ya.
Karena saya telah menerapkannya sejak lama, dan itu mudah saja :)
Hal ketiga. Mengurangi penggunaan kantong plastik sebisa mungkin.
Misalkan kalian ke mini market atau belanja ke beberapa tempat, pastikan untuk membawa tas sendiri. Atau kalaupun kalian tidak membawa tas, kalian bisa menggunakan satu plastik besar untuk membawa semua barang tersebut.
Jadi bukan seperti kalian belanja satu indomi diskonan dari Alfa*rt, lalu minta plastik, kemudian ketika kalian ke apotek membeli sebotol minyak kayu putih, kalian juga minta diplastikin, kemudian ketika kalian ke toko serba murah membeli masker kain, kalian juga minta masker itu diplastikin lagi. Sehingga total kalian sudah meminta tiga kantong plastik dari tiga tempat berbeda.
Bukankah semua barang tadi bisa dimasukan saja dalam tas atau satu kantong plastik?
Tapi bukan berarti kalau kalian mau membeli mi ayam take away, lalu kalian menolak diplastikin ya?
“Bang mi ayamnya tidak usah dibungkus plastik, sini tuang di tas saya saja”
Tidak begitu ya!
Kalau mau membeli makanan atau minuman, bukan dituang ke tas, tapi cobalah bawa tempat makanan/minuman dari rumah :)
Hal keempat. Memisahkan sampah.
Daur ulang bukan hal mudah, dan perlu biaya tambahan. Kalian boleh mendaur ulang dengan catatan hasil daur ulangnya bernilai ekonomis (bisa dijual). Jangan daur ulang sembarangan karena bisa menimbulkan sampah baru!
Coba mulailah memisahkan sampah. Terutama sampah botol, seperti botol sampo, botol kecap, atau air mineral.
Di rumah kalian, coba sediakan dua tempat sampah. Satu untuk limbah rumah tangga, satu lagi untuk barang yang masih bisa didaur ulang (botol, kaleng, baju bekas, dsb)
Bukan untuk kita yang daur ulang, tapi ketika nantinya kita buang di depo sampah, kita telah memudahkan pekerjaan pemulung dan memungkinan sampah botol kita untuk mereka jual/daur ulang :)
“… Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah)
Mungkin memang saya akui bahwa perubahan baik yang kita lakukan tidak terlalu terlihat bagi bumi dan seisinya ini atau kadang justru terasa percuma. Karena di saat kita sedang mengubah kebiasaan kita demi menyelamatkan bumi, malah banyak orang di luar sana yang berbuat kerusakan tiada henti.
Tapi percayalah bahwa apapun perubahan yang kita lakukan pasti akan membawa manfaat.
Satu hal yang pasti dan harus kita yakini, bahwa semua perubahan baik itu nyatanya telah mengubah diri kita tanpa sadar menjadi pribadi yang lebih baik.
Ketika kalian tergerak untuk menyembuhkan bumi ini, sejatinya kalian telah menjadi orang baik!
Kalian menjadi manusia yang peduli pada sesama makhluk Allah, kalian peduli lingkungan, kalian dijauhkan dari sikap berlebihan dan mubadzir, kalian juga telah menyelamatkan tangan kalian dari melakukan perbuatan dosa.
Kalian tahu kan kalau membuang sampah sembarangan itu tidak hanya mengotori dan membahayakan lingkungan, tapi juga menambah dosa?
Mungkin satu bungkus permen atau botol air yang kalian buang di pinggir jalan kalian anggap sepele, namun itu jelas menambah berat timbangan keburukan bagi kalian!
Tanpa sadar kalian telah berlaku dzalim.
Bukankah kita tidak mau berlarut-larut dalam kubangan dosa dan perbuatan dzalim?
Sangat belum terlambat untuk memperbaiki semuanya.
Inilah saatnya untuk kita menebus semua kesalahan kita dengan banyak melakukan hal-hal baik.
“... Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Hud: 114).
Apakah kalian siap untuk melakukan perubahan dan menyelamatkan bumi?
Hal pertama adalah niat. Luruskan niat dan kuatkan tekad kalian.
Mengubah kebiasaan memang bukan hal mudah. Tapi kita pasti bisa melaluinya!
Hal kedua.
Mulailah berhenti membuang sampah di sembarang tempat, dan buanglah sampah di tempat sampah.
Apabila kalian sedang dalam perjalanan dan tidak menemukan tempat sampah, kalian hanya perlu membawa sampah itu pulang ke rumah kalian untuk dibuang di tempat sampah di rumah.
Ini bukan hal yang mustahil ya.
Karena saya telah menerapkannya sejak lama, dan itu mudah saja :)
Hal ketiga. Mengurangi penggunaan kantong plastik sebisa mungkin.
Misalkan kalian ke mini market atau belanja ke beberapa tempat, pastikan untuk membawa tas sendiri. Atau kalaupun kalian tidak membawa tas, kalian bisa menggunakan satu plastik besar untuk membawa semua barang tersebut.
Jadi bukan seperti kalian belanja satu indomi diskonan dari Alfa*rt, lalu minta plastik, kemudian ketika kalian ke apotek membeli sebotol minyak kayu putih, kalian juga minta diplastikin, kemudian ketika kalian ke toko serba murah membeli masker kain, kalian juga minta masker itu diplastikin lagi. Sehingga total kalian sudah meminta tiga kantong plastik dari tiga tempat berbeda.
Bukankah semua barang tadi bisa dimasukan saja dalam tas atau satu kantong plastik?
Tapi bukan berarti kalau kalian mau membeli mi ayam take away, lalu kalian menolak diplastikin ya?
“Bang mi ayamnya tidak usah dibungkus plastik, sini tuang di tas saya saja”
Tidak begitu ya!
Kalau mau membeli makanan atau minuman, bukan dituang ke tas, tapi cobalah bawa tempat makanan/minuman dari rumah :)
Hal keempat. Memisahkan sampah.
Daur ulang bukan hal mudah, dan perlu biaya tambahan. Kalian boleh mendaur ulang dengan catatan hasil daur ulangnya bernilai ekonomis (bisa dijual). Jangan daur ulang sembarangan karena bisa menimbulkan sampah baru!
Coba mulailah memisahkan sampah. Terutama sampah botol, seperti botol sampo, botol kecap, atau air mineral.
Di rumah kalian, coba sediakan dua tempat sampah. Satu untuk limbah rumah tangga, satu lagi untuk barang yang masih bisa didaur ulang (botol, kaleng, baju bekas, dsb)
Bukan untuk kita yang daur ulang, tapi ketika nantinya kita buang di depo sampah, kita telah memudahkan pekerjaan pemulung dan memungkinan sampah botol kita untuk mereka jual/daur ulang :)
Apakah terasa sulit sampai disini?
Tenang saja, semua hal yang kita lakukan tidak akan sia-sia dan insya Allah bernilai pahala.
Jadi bersemangatlah!
Hal kelima. Memanfaatkan barang-barang yang ada, dan kurangi membeli baru.
Selain menghemat uang, ternyata menggunakan kembali barang-barang yang kita miliki merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Misalkan kalian punya tas sekolah masih bagus. Ya pakai saja, tanpa perlu membeli baru. Karena banyak sekali yang beli baru dengan alasan tas baru lebih lucu, lebih bagus, bosan dengan tas lama, malu kalau memakai barang lam, dan sederet alasan lainnya.
“Ada lingkungan yang perlu dijaga.
Ada keluarga yang perlu dicukupi kebutuhan primernya.
Bukan hanya mementingkan sebuah komunitas/sosial yang perlu dibuat kagum”
Paham maksudnya?
Jadi mengenakan barang itu-itu saja, selama barang tersebut masih layak adalah bentuk terkeren kita dalam menjaga lingkungan.
Kita tidak perlu malu kalau hanya mengenakan baju atau sepatu lama, kenapa harus malu?
Hidup ini kan tidak melulu masalah gengsi dan status sosial?
Apakah kalau mengenakan barang baru kemudian disanjung teman membuat kita bahagia?
Kita sendirilah yang lebih tau bahagia kita.
Mengenakan barang baru terkadang hanya menghadirkan kebahagiaan semu atau fana. Bahagia tidak bisa dibeli dengan barang, kan?
Hal keenam. Menanam pohon.
Tanamlah pohon buah di pekarangan kalian. Selain buahnya bermanfaat, menanam pohon juga sangat berguna untuk paru paru bumi ini dan mengurangi pemanasan global.
Hal terakhir. Hemat dan jangan berlebihan.
Hemat dalam banyak hal.
❤Hemat air
Tenang saja, semua hal yang kita lakukan tidak akan sia-sia dan insya Allah bernilai pahala.
Jadi bersemangatlah!
Hal kelima. Memanfaatkan barang-barang yang ada, dan kurangi membeli baru.
Selain menghemat uang, ternyata menggunakan kembali barang-barang yang kita miliki merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Misalkan kalian punya tas sekolah masih bagus. Ya pakai saja, tanpa perlu membeli baru. Karena banyak sekali yang beli baru dengan alasan tas baru lebih lucu, lebih bagus, bosan dengan tas lama, malu kalau memakai barang lam, dan sederet alasan lainnya.
“Ada lingkungan yang perlu dijaga.
Ada keluarga yang perlu dicukupi kebutuhan primernya.
Bukan hanya mementingkan sebuah komunitas/sosial yang perlu dibuat kagum”
Paham maksudnya?
Jadi mengenakan barang itu-itu saja, selama barang tersebut masih layak adalah bentuk terkeren kita dalam menjaga lingkungan.
Kita tidak perlu malu kalau hanya mengenakan baju atau sepatu lama, kenapa harus malu?
Hidup ini kan tidak melulu masalah gengsi dan status sosial?
Apakah kalau mengenakan barang baru kemudian disanjung teman membuat kita bahagia?
Kita sendirilah yang lebih tau bahagia kita.
Mengenakan barang baru terkadang hanya menghadirkan kebahagiaan semu atau fana. Bahagia tidak bisa dibeli dengan barang, kan?
Hal keenam. Menanam pohon.
Tanamlah pohon buah di pekarangan kalian. Selain buahnya bermanfaat, menanam pohon juga sangat berguna untuk paru paru bumi ini dan mengurangi pemanasan global.
Hal terakhir. Hemat dan jangan berlebihan.
Hemat dalam banyak hal.
❤Hemat air
❤Hemat listrik
❤Hemat BBM
dll
Walau air hujan melimpah dan gratis, tidak berarti boleh kita buang–buang ya.
Sama halnya dengan listrik. Mungkin yang membayar tagihan listrik adalah ayah kalian, dan kalian hanya memakainya saja. Cobalah berhemat. Matikan lampu kalau tidak digunakan. Jangan biarkan kipas menyala tanpa ada orang yang memakainya. Matikan tv saat kalian sudah bosan dengan acaranya.
Satu hal saja yang kalian lakukan dari ketujuh tadi, sudah luar biasa!
Apalagi kalau kalian berkomiten untuk melakukan semuanya secara konsisten.
Yuk jadi bagian dari perubahan.
Dan siap-siap mendapatkan banyak pahala atas kebaikan yang kalian lakukan :)
Semangat berbuat baik ya orang-orang baik!
dll
Walau air hujan melimpah dan gratis, tidak berarti boleh kita buang–buang ya.
Sama halnya dengan listrik. Mungkin yang membayar tagihan listrik adalah ayah kalian, dan kalian hanya memakainya saja. Cobalah berhemat. Matikan lampu kalau tidak digunakan. Jangan biarkan kipas menyala tanpa ada orang yang memakainya. Matikan tv saat kalian sudah bosan dengan acaranya.
Satu hal saja yang kalian lakukan dari ketujuh tadi, sudah luar biasa!
Apalagi kalau kalian berkomiten untuk melakukan semuanya secara konsisten.
Yuk jadi bagian dari perubahan.
Dan siap-siap mendapatkan banyak pahala atas kebaikan yang kalian lakukan :)
Semangat berbuat baik ya orang-orang baik!
***
Nah jadi itu semua tulisan yang ku buat dalam PPT untuk ku bagikan di kelas besok. Weh. Lumayan bisa jadi cerpen saking pen...jengnya. Hehe
Nah jadi itu semua tulisan yang ku buat dalam PPT untuk ku bagikan di kelas besok. Weh. Lumayan bisa jadi cerpen saking pen...jengnya. Hehe
Sekarang jam 10:28 p.m aku mau bersiap bobok ya. Bye~
Comments
Post a Comment