Bismillah
Assalamu'alaikum
Saat ini pukul 1.27 dini hari :)
Aku menangis :) setelah menonton drama korea. Hehe
Alasannya, karena ada sebuah scene.. Seorang laki laki yang secara ajaib kembali menjadi pemuda berusia 18 tahun (drama 18 Again). Sedang duduk makan malam dengan seorang sopir bus, yang tak lain adalah ayahnya.
Namun ayahnya masih belum tau bahwa pemuda di hadapannya adalah anaknya, ya karena seharusnya saat ini anaknya berusia 30an.
Singkatnya, pemuda tadi bertanya pada ayahnya "bukankah berat menjadi sopir bus?"
Ayahnya berdehem,
"Berat, mencari nafkah memang tidak mudah" Lalu ia melanjutkan,
"Tapi semua pekerjaan memang berat" Kata sang ayah sambil tersenyum.
Aku sesenggukan. Membenarkan.
Iya. Disinilah aku dan usiaku yang hampir menyentuh angka 30.
Aku dan semua beban pekerjaanku yang ku pikul sampai tengah malam.
Saat kita sekolah dulu, kita mungkin mengeluh dengan tugas yang tidak pernah habis.
Tapi kita hanya mencemaskan hal tersebut. Sisanya pastilah drama remeh temeh anak remaja.
Namun ketika sudah beranjak dewasa seperti usiaku ini, kekhawatiran lain jauh lebih pelik.
Dunia kerja tak selamanya mudah. Bahkan sesulitnya sekolah, dunia kerja hampir 100 kali lebih menyulitkan.
Terlebih kalau kamu menjadi tulang punggung keluarga.
Kamu harus bertahan dengan pekerjaanmu... Padahal hampir setiap hari kamu direndahkan dan diremehkan orang lain, karena pekerjaanmu tak seprestisius mereka.
Kamu ada kalanya harus selalu menerima hinaan, wajah yang angkuh, dan penghasilan tak seberapa.
Namun kamu tak punya pilihan lain. Kalau kamu menyerah dan berhenti, maka keluargamu tak makan.
Banyak orang terjebak dalam pekerjaan mereka. Banyak yang bekerja namun tak bahagia disana. Semua karena alasan bertahan hidup.
Semua perlu makan dan tempat tinggal yang baik
Persetan dengan rasa malu atau gengsi. Selama pekerjaan itu halal, maka kamu tetap lakukan.
Bahkan kalau ternyata penghasilanmu tak cukup untuk membeli beras, kamu rela direndahkan demi mencari pinjaman, kesana kemari menjadi benalu bagi yang lain. Meninggalkan semua gengsimu.
***
Bertahanlah. Apapun pekerjaanmu, selama itu halal. Kerjakanlah.
Kalau ada orang bodoh yang merendahkan dan menghina pekerjaanmu, tutup saja telingamu. Tak usah hiraukan mereka. Pekerjaanmu mulia. Kamu hanya perlu meyakini yang kamu anggap benar. Lakukan pekerjaanmu dengan baik dan penuh tanggung jawab
Mereka yang menghinamu belum tentu mampu menjadi sepertimu
Mereka bahkan tak bisa memberimu sandang pangan, kenapa kamu meluangkan waktu untuk celotehan mereka?
Allah pasti akan melindungimu, merengkuhmu, dan menguatkanmu.
Bertahanlah seterjal apapun itu
Kamu telah melakukan hal yang benar.
Doaku, besok lusa, Allah lapangkan rejekimu, Allah buat kamu bangga karena kamu telah bekerja dengan baik, dan bertanggung jawab.
Ps: tulisan ini ku buat di fitur catatan pada tanggal 10 Oktober 2020
Comments
Post a Comment