Aku berharap langkahku tetap kuat...
Rasanya air mata sudah ada di pelupuk, hampir saja tidak terbendung...
Tapi aku tidak ada waktu untuk itu :')
Semua beban terasa semakin rumit di kepala, bingung bagaimana menguraikannya.
Sesak di dada masih belum bertemu sang lega.
Kendati matahari semakin berani memancarkan sinarnya, pandanganku masih mendung dan berkabut.
Anehnya kakiku terus maju, sesekali tertatih, kehilangan pijakan, terjatuh, namun berdiri kembali.
Karena untuk diam di tempat terasa buntu, maka aku memberanikan diri tetap melangkah.
Aku gemetar, seandainya kamu ingin tau.
Beberapa kali aku terpejam menahan tangis.
Kakiku penuh sayat, namun kulitku terjahit rapi, seolah telah dirawat dengan hati hati.
Tanganku masih berpegangan pada apapun yang ada di depanku, sekalipun itu hanya tanaman yang merambat.
Aku ketakutan dan khawatir.
Aku menggigit bibir kelu.
Jemariku mati rasa, sebab ku rapatkan keduanya sampai buku jariku memucat.
Kakiku tak lagi kuat berdiri.
Aku melemah, seandainya kamu penasaran.
Tapi, aku percaya.
Bahkan... Bahkan dalam gelap gulitanya Yunus berdiam diri di dalam perut ikan, ia tak pernah mengeluh. Ia hanya bermuhasabah, tanpa sekalipun menuntut dikeluarkan dari kegelapan itu.
Bahkan Ayyub yang kehilangan harta, serta jiwa anak anaknya, tak sekalipun berburuk sangka pada Illahnya. Sampai ia sakit, ia tak jua berdoa meminta kesembuhan. Karena ia malu, Tuhannya telah mencukupkannya hingga puluhan tahun, apakah dengan 'sedikit' ujian itu ia sampai hati mengeluhkannya?
Namun akhirnya Ayyub...mengangkat tangan untuk memuji Rabbnya, dan mengadukan bahwa ia sakit. "Ya Allah hamba sakit, namun Engkau Maha Penyayang" titik. Hanya itu doanya.
Dan Ibrahim? Ia dilempar dalam lautan api yang membara. Ibrahim tidak gentar, karena ia bersama Tuhannya, "cukuplah Allah sebagai penolong kami, dan Allah sebaik baik pelindung". Maka api itu menjadi dingin bagi Ibrahim.
Bukankah semua keajaiban itu jelas diceritakan dalam kitab yang aku pun tak meragukan kebenarannya?
Atas semua gusar yang membuat tubuhku makin kritis... Semestinya aku hanya perlu berjuang lagi lebih keras, dan tetap berprasangka baik padaNya :')
Dengan menyebut nama Allah... yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Ya Allah... Disini... Di bagian paling gelap di bumiMu, ada seseorang yang membutuhkan pertolonganMu :]
Comments
Post a Comment