Beberapa orang terlahir dari keluarga kaya, beberapa lagi terlahir untuk menjadi kaya, dan beberapa sisanya masih terus memimpikan untuk menjadikan keluarganya kaya.
Omong kosong.
Kenapa harus ambisius menjadi kaya? Pikirmu.
Namun pikiran itu tidak akan pernah bisa dijawab oleh seseorang yang dibesarkan dari keluarga berkecukupan.
***
Aku dilahirkan ketika keluargaku settle, mapan. Namun semakin usiaku bertambah, roda kehidupan berputar, dan keluargaku berhenti cukup lama di posisi ini. Posisi ketika semua hal terasa sulit karena hari terlalui tanpa ada uang untuk membeli makan malam esok hari. Posisi ketika sakit, tapi ditahan sebentar, karena obat dan biaya dokter begitu mahal. Posisi ketika berkendaraan tanpa ada uang sepeserpun yang dibawa, dan harus banyak berdzikir semoga tidak terjadi sesuatu hal urgent di jalan.
***
Tapi aku bersyukur,
Allah sebaik itu telah memampukan aku mewujudkan mimpiku menjadi anak yang memikul sebagian beban orang tuanya. Aku diberikan kesempatan untuk meringankan sedikit lelah orang tuaku. Aku diberi waktu sehingga bisa menjadi anak kebanggaan bagi mereka.
Aku anak yang sangat beruntung!
Aku tentu masih dan terus berjuang, dan Allah memberikan waktu yang luar biasa...sehingga ketika perjuanganku itu mulai terlihat garis finishnya, orang tuaku masih di sisiku ikut menyaksikan garis finish itu...
Sehat-sehat terus, Bapak Ibu...
Atas ijin Allah, aku akan memberikan hidup yang lebih baik dan layak, sehingga kalian tidak perlu lagi merisaukan urusan dunia ini.
Mari kita memperbaiki dan mempersiapkan bekal akhirat saja.
Bismillah
Comments
Post a Comment