Setelah kamu pergi,
keadaanku baik.
Karirku meningkat, aku jadi aparatur sipil negara. Memang tidak terlalu seprestisius itu, tapi aku bangga.
Setidaknya karir itu bentuk usaha terbaikku untuk menjadi seseorang yang bermanfaat.
Keadaan emosiku? Entah. Aku berusaha memperbaikinya, berusaha semakin menjaga lisan, dan jadi pendiam. Apalagi setelah dua teman kerjaku yang baik resign. Aku semakin ingin membaik, karena aku akan menjalani semuanya sendiri... Sebab itu aku harus menjadi baik, agar hidupku lebih mudah.
Setelah kamu pergi, aku menjadi penyuka warna gelap.
Bukan karena kamu aku menyukai gelap, hanya aku semakin tidak ingin 'terlihat'.
Aku semakin menyukai warna hitam, abu, atau semacamnya.
Mungkin karena aku semakin dewasa.
Setelah kamu pergi, aku mendengar sedikit tentangmu,
aku tidak mencari tau, hanya saja kabar itu selalu sampai padaku.
Aku lega hidupmu baik baik saja.
Setelah kamu pergi, aku tidak sesuka itu pada langit.
Ternyata karenamu aku menyukai langit.
Kini biasa saja.
Aku tidak lagi terobsesi mengabadikan gambar langit, tidak sespesial itu tanpamu.
Dulu aku suka membagikan gambar langit, berharap kamu juga menikmati pemandangannya. Sekarang semenjak kamu pergi, aku kehilangan tempat berbagi.
Aku tak lagi peduli apakah hari ini berawan atau kelabu.
Banyak hal berubah setelah kepergianmu.
Tak apa.
Aku bersyukur kita sama sama baik.
:)
Comments
Post a Comment