Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum bocil bocil.
Sudah lama ibu nggak nulis surat kelulusan lagi, karena memang lagi nggak pengen.
Tapi for some reasons, kenapa hari ini agak ada yang kurang ya kalau nggak nulis?
Jadilah diawali dengan basmalah, ibu mau menyampaikan beberapa hal untuk anak anak.
Tulisan kali ini nggak khusus buat nama nama tertentu, tapi buat semua anak aja.
Karena terlalu banyak namanya, nanti kalian bacanya sampai subuh kan ribet.
Seperti biasa, ibu akan memulai dengan permintaan maaf. Because I am imperfect for being a good teacher. Tapi sejujurnya, setiap pulang sekolah, ibu selalu introspeksi kekurangan ibu dalam mengajar atau mendidik anak anak. Dan sebelum masuk sekolah pun, ibu selalu memikirkan nanti mau bersikap bagaimana ke anak anak. Ibu selalu mengafirmasi diri ibu untuk bisa bijak menyikapi kesalahan anak anak, dan memaklumi segala hal ajaib yang bakal terjadi.
Tapi, kenyataannya sering unpredictable alias se-nggak kepikiran-itu. Anak anak bisa hadir dengan keajaiban yang membuat ibu beristighfar dalam hati.
Dan begitulah kemudian semua kesabaran dan maklum yang ibu bangun (sejak ibu membuka mata) mendadak runtuh.
But, that's okay. Yang penting ibu udah punya niat buat membaik, yang penting ibu sudah berusaha membaik. Karena kebiasaan itu perlu waktu yang nggak sebentar untuk ditanamkan. Tapi ibu selalu berjanji sama diri ibu, agar ibu bisa terus konsisten berusaha untuk baik bagi semua. Hihi
Ya, makanya ada satu waktu kesalahan anak anak ibu tegur. Di waktu yang lain ibu biarkan. Tapi apapun itu, semua untuk anak anak, semoga dengan semua teguran atau maklumnya ibu, anak anak tetap bisa memahaminya.
Bahwa, kadang dalam hidup, kesalahan kita perlu mendapat teguran agar kita bisa kembali ke jalan yang benar. Tapi kadang kita juga perlu disediakan waktu untuk menyadari kesalahan kita dengan sendirinya.
Tentunya selama tiga tahun ini pastilah ada hari yang nggak mudah. Memang hidup di dunia kan nggak mudah? (Kalau mau mudah mah di surga)
Jadi, selama waktu yang sudah kita lalui bersama, dengan semua jerih payah kita, semoga banyak hikmah dan ilmu yang bisa diambil.
Semoga anak anak bisa berlapang dada atas kekurangan ibu dan semua guru selama ini. Kekurangan kami dalam mengajar, kekurangan kami dalam menyediakan waktu untuk memperhatikan anak anak, kekurangan kami atas marah dan nggak sabarnya, bahkan kekurangan kami dalam ilmu yang kami miliki. Ibu harap, diantara semua kekurangan yang ibu dan guru lain miliki, semoga tetap ada kebaikan yang bisa diingat untuk anak anak.
Lalat itu, mau disediakan bunga atau sampah, dia akan memilih sampah.
Pun lebah itu, akan selalu mencari bunga walau di sekitarnya banyak sampah.
Dalam perjalanan menimba ilmu, selalu ada masalah yang menyesakkan dan melelahkan. Tapi tentu ada hikmah di dalamnya. Tinggal diri kita, mau mencari lelahnya saja, atau ibrahnya?
(Monmaap, kelingking ibu udah sakit :( huf )
Dan terima kasih juga untuk anak anak yang mendengarkan ibu dengan baik, yang nggak berprasangka buruk dengan ibu, yang telah menyelesaikan sekolah dengan baik.
Bahkan, kalau ada yang menyukai ibu, ibu juga berterima kasih (semoga ada) :3 tapi asalkan anak anak nggak membenci ibu, ibu sudah alhamdulillah.
Berarti kalian berhasil melihat ibu dari perspektif yang berbeda. Xixi
Anw, selamat menjalani hari baru. Hari yang selalu kalian tunggu di saat kalian sudah buntu sekolah. "Duh pengen cepet lulus" Mungkin kalian pernah menulis ini di stori WA pada penghujung malam, kan?
Hmm. Semoga kelulusan yang begitu diidamkan itu semenyenangkan bayangan kalian ya.
Kalaupun ternyata nggak sesuai dengan angan-angan kalian. Yah nggak papa.
Anak anak nanti kuliah atau nggak, mau kerja jualan cilok atau msglow. Selama itu halal, nggak masalah. Proud of yourself. Lakukan saja dengan semangat dan positive vibes selalu.
Kata Allah, bersama kesulitan ada kemudahan. Artinya, Allah sudah siapkan kesulitan yang kalian hadapi sepaket dengan kemudahannya. Jadi, bersemangatlah menemukan kemudahan itu!
Takdir Allah selalu baik, tidak pernah salah. "Boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu buruk bagimu, boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu baik bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui" Qs. Al Baqarah:216.
Penggalan kalimat Allah ini dengan jelas mengatakan pada kita, untuk menerima semua takdirnya. Tugas kita hanya berusaha sungguh sungguh, sisanya biar Allah yang menentukan.
💜💜💜
Dan yang nggak boleh tertinggal, shalat. Shalat itu ibadah yang bisa mencegah dari perbuatan keji dan munkar.
Shalat-lah agar anak anak bisa tetap baik, bahkan membaik.
Shalat-lah agar anak anak bisa memaknai hidup dengan baik.
Shalat-lah, kemudian berbakti pada orang tua. Setelah membaca ini, coba minta maaf pada bapak ibu kalian atas kekhilafan kalian. Semoga dengan ridho orang tua kalian, segala jalan masa depan kalian jadi Allah permudah. Minta maaf atas kenakalan kalian, minta maaf karena pernah menyakiti hati mereka. Kalau kalian hanya tinggal dengan nenek kakek, minta maaf saja pada mereka. Kalau tinggal dengan om tante kalian, minta maaf juga pada mereka.
Pada akhirnya, di antara semua pencapaian, cita cita, maupun target hidup. The most important thing yang menjadi tujuan hanyalah "ketenangan", bukan sekadar "kesenangan".
Dan ketenangan hanya didapat dengan cara yang benar.
Tenang, sudah pasti senang.
Senang? Belum tentu tenang.
Mencuri, senang. Dapat uang atau harta tanpa bekerja. Tinggal mencuri. Sat set sat set.
Tapi, apakah tenang? Nggak.
Cemas dan takut tentunya. Takut ketauan, takut dikejar massa, takut masuk penjara.
Korupsi, senang.
Pakai uang kantor untuk beli seblak atau jajan kopi. Pakai bensin kantor untuk traveling ke pinggir sungai, nonton buaya.
Dan mungkin... Kalian nggak terbersit kecemasan atau kekhawatiran ketika itu. Senang senang aja.
Tapi, Allah bisa saja mencabut keberkahan harta haram tersebut dengan cara lain.
Bisa jadi kalian sering jatuh sakit, keluarga nggak harmonis, ibadah nggak khusyuk, dsb. Naudzubillah.
Hidup itu bagai setetes air yang tersisa di jari, sebentar saja ia akan hilang menguap. Dibanding kehidupan akhirat yang selamanya, bagai luasnya lautan.
Jalani hidup dengan baik, yang jujur, yang sederhana.
Nggak perlu memuaskan pandangan mata orang lain, toh kita yang paling mengerti hidup kita sendiri. Nggak perlu memaksakan mengikuti hawa nafsu, toh nggak akan terkejar juga. Nggak perlu juga mencari jalan rejeki dengan cara yang haram, toh kalau memang rejekinya, nggak akan kemana.
💜💜💜
Dan terakhir, hiduplah dengan prasangka baik dan ringan mendoakan kebaikan bagi orang lain.
Kalau suatu saat nanti ada orang yang kurang baik dengan kalian, mungkin atasan, rekan kerja, pelanggan, teman sekampus, dosen, atau siapapun itu... nggak perlu repot berdoa pada Allah, meminta agar Allah mengazab dia. Tapi doakan semoga dia dapat hidayah.
Kalau kalian bertemu dengan pengendara ugal-ugalan di jalan, doakan saja agar ia diberi hidayah, sehingga nggak ada lagi yang dzalim di jalanan. Daripada kalian mendoakan dia jatuh? Belum tentu terkabul, malah doa itu bisa berbalik ke kalian :') rugi kan?
Semua doa baik anak anak pasti Allah kembalikan lagi ke hidup anak anak.
Lama kelamaan hati anak anak akan lembut, karena mudahnya mendoakan kebaikan bagi orang lain. Hihi
Udah ya, panjang sekali tulisan ibu.
Semoga nggak capek baca tulisan ibu ya, ibu aja capek sih. Hehe
Selamat menjadi manusia baik yang nggak pernah lelah menebar manfaat bagi semesta💜
Ps: ditulis ba'da ashar di hari jumat. Salah satu waktu mustajab yang disediakan Allah buat kita.
Comments
Post a Comment