Dewasa ini, mode pakaian makin beraneka macam.
Kemudahan bertransaksi juga semakin ugal-ugalan.
Semakin para perempuan berlomba menggunakan pakaian modis nan trend di jamannya, semakin aku juga sempat goyah dan menginginkan hal serupa.
Celana kulot, rok span, kemeja yang lengannya bisa digulung, sweater atau hoodie, kerudung yang hanya disampirkan ke pundak. Padu padan pakaian warna bumi yang lucu lucu itu.
Padu padan yang tetap sopan namun tidak syari. Kamu kira aku tergoda? Jelas! Tentu iya! Sebagai manusia dan perempuan yang menyukai keindahan.
Apalagi kalau IGS-ku isinya selebgram influencer yang pakaiannya begitu. Semakin menggebu keinginanku mencoba memakainya.
Begitulah ujian kehidupan. Sudah berpakaian syari, digempur dengan kerudung segiempat ukuran 115 cm corak warna warni.
Tapi beberapa bulan terakhir aku tersadar. Dan aku bersyukur mengikuti IG Natasha Rizky. Tiap kali ku lihat pakaiannya yang syari dan sederhana, masya Allah. Semoga Allah mencurahkan kasih sayang dan perlindunganNya pada Natasha. Aku semakin mantap dengan semua kesederhanaan pakaian yang ia tampilkan, dan aku tidak lagi menginginkan padu padan pakaian yang sempat membuatku oleng. Hehe
Kan?
Sudah ku bilang, bahwa berpakaian pun bentuk dakwah juga.
Huh.
Dulu sekali saat aku awal berhijrah, aku sangat suka berpakaian yang rapi dan sangat sangat memperhatikan pakaianku.
Karena di masa kuliah, aku kerap mempelajari para seniorku yang lebih dulu mengenakan pakaian syari tampak sangat cuek dan seadanya. Bukan sederhana, tapi seadanya. Pakaian yang dikenakan lusuh, bau, kumal, dan tentu tidak menarik. Belum lagi kerudungnya sering miring dan asal dikenakan.
Jelas bagi beberapa orang yang awam, hal ini akan menyiratkan bahwa berpakaian syari berarti lusuh seperti itu. Bahwa kalau pakaianmu syari, maka kamu akan terlihat tidak menarik dan terkesan tidak terurus.
Dan aku tidak suka, aku tidak mau Islam dipandang begitu.
Mulailah aku mencari dan membuat desain pakaian syari yang 'menarik'. Aku berpakaian yang bersih, rapi, dan cantik. Sehingga orang awam akan nyaman melihatnya, dan beranggapan bahwa walaupun syari, tetap bisa tampil indah. Tentu sedikit banyak, perempuan muslimah pun akan semakin mantap mengenakan pakaian syari. Dan banyak saat itu, teman perempuanku juga ingin memakai gamis dan kerudung lebar sepertiku. Mereka bertanya beli dimana, mereka minta digambarkan model gamis yang cantik, mereka minta ditemani beli kerudung lebarnya. Untukku, ini adalah sebuah kemajuan.
Aku jelas ingat sekali, dulu ada yang menyangkal dakwah dengan cara itu!
Padahal dakwah macam macam caranya, dan hidayah itu lewat pintu mana saja, menurutku, tidak semestinya kita menghakimi cara dakwah tersebut.
Dan hari ini aku juga semakin setuju dengan pandanganku dulu.
Iman itu naik turun, aku pun mengalaminya.
Coba saja Natasha berpakaian apa adanya, kumal, dan tidak terurus. Pastilah aku lebih tertarik dan semakin goyah ingin mengenakan pakaian yang tidak syari. Tapi karena ku lihat pakaian Natasha semakin panjang, semakin santun, semakin indah, aku menjadi tersadar. Dan kini aku beruntung merasa semakin nyaman dengan pakaian syariku. Justru aku semakin ingin lebih teduh dan bangga dengan pakaian syari-ku.
Istiqomah itu sungguh berat.
Alhamdulillah untuk perjalanan dakwah Natasha Rizky, aku mengambil banyak kebaikan darinya. Semoga aku juga kuat, semoga bisa memberikan semakin banyak manfaat.
Ditulis di malam 1 syawal.
PS: Apabila terdapat kekeliruan dalam cara berpikir dan berpandangan, sebagai manusia yang banyak alpa dan khilafnya, aku sangat meminta maaf. Ambil baiknya saja ya.
Comments
Post a Comment