Hai.
Aku balik lagi menulis tentang masa SMP-ku ya. Hahaha. Mumpung ingat.
Ini malam rabu, besok aku ada rapat. Huhu. Jadi aku mau mengumpulkan mood dulu dengan main laptop.
***
Di kelas tujuh, aku punya satu teman laki-laki yang cukup akrab.
Sejak aku TK, aku tidak bisa akrab dengan teman laki-laki. Jadi aku senang sekali bisa akrab dengan teman laki-laki. Maksudku, sungguhan teman ya.
Badannya termasuk pendek, seperti aku. Aku suka berteman dengan dia. Dia pun begitu. Anaknya juga pintar, lagi-lagi seperti aku.
Tapi karena terlalu akrab, seperti yang kita duga bersama adalah... teman teman yang lain mulai sering menjodohkan kami, dan cie-cie-in kami.
Hingga aku dan dia akhirnya merasa tidak enak dan saling menghindar.
Lama-lama kami jadi canggung dan asing.
Anehnya kami selalu satu kelas sampai kelas tiga, namanya juga SMP ya, kelas kan seringkali diacak, tapi kami selalu sekelas. Dan selama sekelas itu, kami tidak pernah ngobrol lagi. Kami juga sama-sama ikut drum band, tapi tidak pernah saling sapa.
Makanya aku tidak suka kalau ada orang yang cie-cie-in orang lain, karena aku pernah mengalaminya dan itu tidak enak.
Bahkan setelah lulus, kami pernah beberapa kali bertemu di event debat bahasa Inggris saat SMA, dan kami sama sekali tidak bertegur sapa.
Cie-cie teman teman di masa lalu membuat kami seasing itu.
Namanya juga anak anak ya, mungkin kalau sekarang kita bisa bodo amat saja, tapi dulu kan malu.
Sekarang aku dan temanku itu juga tidak saling follow di media sosial. Mungkin kalau ketemu juga tidak saling kenal.
Yah begitulah salah satu ceritaku yang setelah ku baca lagi ternyata nggak penting amat :p
Next time lagi kita cerita ya~
Komentar
Posting Komentar