Langsung ke konten utama

Dari Seseorang yang Sedang Sama Khawatirnya denganmu

Assalamu’alaikum..

Bismillahirrahmanirrahim...

Belakangan ini saya merasa sedih, entah untuk alasan apa. Maka saya putuskan untuk merenung sebentar dan mencari tau apa yang salah dari diri saya.

Beberapa hari yang lalu, teman, sahabat atau apalah namanya itu, Eva Juliati Ningsih resmi menyandang gelar S.Pd. Saya terharu, masya Allah, tidak menyangka bahwa satu teman seperjuangan telah menyelesaikan strata 1nya. Tapi dibalik tawa dan senyum ini, ada sesuatu yang mengganjal pada diri saya. Bukan, bukan saya tidak senang akan pencapaiannya, tapi selesainya dia menandakan bahwa dia harus segera pergi. Pergi dari dunia kampus dan melangkah melanjutkan potongan baru dalam hidupnya.


Hampir semua teman saya, tidak hanya Eva, sudah menyelesaikan pendidikan kuliahnya. Satu lagi diantara semuanya yang membanggakan, yakni rekan saya satu kelas SMA, Pararawendy Indarjo meraih sarjana sainsnya dengan IPK sempurna, 4,00! Ya, untuk semuanya, saya turut berbahagia, tapi saya tetap tidak mampu menutupi kesedihan ini. Saya sedih, karena saya belum bisa jadi seperti mereka. Maka ini jualah yang tengah dirasakan sahabat-sahabat saya, Tarisna dan Dahlia yang belum seminar hasil, mereka bukan sedih karena sahabatnya sudah selesai. Tapi mereka sedih karena satu persatu dari sahabat mereka akan segera meninggalkan mereka. I know how they feel. I know it well.

Ya Allah, inikah skenario terindahMu? :’)

The most thing I am afraid is when they start to leave me alone.

Sahabat yang selalu bersama. Suka duka kuliah dilewati bersama.
Ingat ketika kali pertama kita saling menyapa? Itu saat kita ada di kelas Agama bersama pak Arifin. Kita mulai dekat saat kita mengetahui bahwa kita satu kontingen. Semester awal cuma saling menyapa, melempar senyum. Semester berikutnya, kita mulai saling dekat dalam hal apapun. Jajan di sela-sela jam kuliah yang menghimpit. Numpang memenuhi hak Allah ketika dosen belum datang di rumah Fatlia. Saling memprovokasi sahabat kita yang belum berhijab agar segera menutup aurat. Yah, semacam itu.
Apa hal yang paling menyebalkan? 

Hal yang menyebalkan adalah ketika sudah ada tugas kelompok dan maksimal hanya boleh berlima dalam satu kelompok. Sinis sekali kita memandang kelompok lain yang bersorak kegirangan atas pembagiannya. Dan kita harus berpisah karena overload. Membooking tempat duduk adalah hal yang wajib dilakukan oleh salah satu dari kita yang lebih dulu datang. Dimana pun, mau di belakang atau di depan, yang penting sebelahan.

Dan banyak hal lain lagi yang kita lakukan sama-sama.

Kini... tidak ada hal yang berubah, ya tidak ada, selain satu persatu dari kita mulai sibuk masing-masing dan meniti masa depannya. Dan itu yang menyesakkan saya.

Saya masih belum menyelesaikan tugas akhir saya, namun teman-teman yang lain sudah mulai pergi. Saya takut, saya takut menghadapi semua ini sendiri. Sidang skripsi sendirian, itu tidak menyenangkan. Dengan siapa saya akan menceritakan kegugupan saya, dengan siapa saya berbagi kecemasan saya, ya Allah, saya perlu mereka. Saya perlu sahabat-sahabat saya. Inilah saat akhir, saat penentuan, seharusnya mereka disini bersama saya. Saya tidak suka sendirian T-T

Saya tidak menyalahkan mereka yang pergi mengejar mimpinya. Ini salah saya, murni salah saya. Saya-lah si pecundang yang terlambat untuk berhasil. Keadaan seperti inilah yang harus saya terima. :) Mahasiswi akhir yang tak kunjung bisa memastikan jadwal sidang skripsinya. (menghela napas) Ya Rabb, berikanlah saya kelancaran.. :(

Sekali lagi, ini skenario terbaik Allah untuk saya. Mungkin saya masih diperlukan sahabat-sahabat saya yang lain. Mereka masih butuh bantuan saya mengurus berbagai hal untuk skripsinya, menyiapkan seminar hasilnya, atau urusan sidangnya. Mungkin mereka masih perlu ditemani menyelesaikan beberapa hal yang tak bisa mereka selesaikan sendiri. Mungkin mereka masih perlu keusilan saya, saya yang suka mengikat ujung kerudung mereka, menendang jauh sandal mereka, menyelipkan gelas akua di motor mereka, memutar spion sepersekian derajat. Ah entahlah :) Allah Maha Tahu yang terbaik, I trust with Him. Bukankah semua hal terjadi untuk sebuah alasan?

Untuk Eva, jazakillah. Maaf tidak bisa menjadi sahabat yang baik. Maaf selalu terlambat menyadari hal-hal  yang hilang diantara kita. Terima kasih untuk semua pengorbananmu selama ini. Maaf maaf maaf. Selamat untuk S.Pd-nya, semoga kamu bisa meraih sebaik-baiknya masa depanmu. Saya tidak pernah mampu mengucapkan hal-hal seperti ini di depanmu, semoga kamu kebetulan membaca postingan ini. Terima kasih untuk semuanya, jika ada kata yang lebih baik selain terima kasih, saya akan ucapkan itu. But I think "jazakillah" is suitable for this moment.

Untuk Fatlia, langkah kita sudah sama. Entah bagaimana kerja kerasmu menyamakan langkah kita. Pasti lebih keras dari saya :) Jangan gugup untuk sidangnya, tim sidangmu bukanlah Avengers seperti tim saya :D

Untuk Tarisna dan Dahlia, don't be sad, jangan takut, jangan cemas, saya masih disini :) selama saya ada disini, saya akan berusaha membantu kalian. Jangan galau brohh :D Segera diurus skripsinya, nanti kita seminar hasil yaa :] kapan kapan kapan? :D

Untuk Wita, saya harap kamu membaca postingan ini. Wita, kami tidak pernah melepaskan genggaman kami padamu, tapi kamulah yang melepaskan kami. Ini saat dimana kamu harus khawatirkan skripsi dan kuliahmu. Kami sudah nyaris tidak ada kesempatan lagi untuk membantumu, selagi kami ada, ayo kita kerjakan sama-sama. Pertama, urus dulu laporan penelitian kimiamu yang mulai berlumut, wkwkwk... :p Kami tidak janji akan hadir di seminar hasilmu, setidaknya ijinkan kami hadir di seminar kimiamu.
Percaya kami Wita, walau kami sering terlihat sibuk dan lupa makan siang, setidaknya kami selalu memikirkan kamu. Kami ingin membantu, tapi...ah sudahlah, this is your choice. Segera ambil keputusan sebelum semuanya nyaris terlambat.

Untuk Irma (maaf ini siapa ya?)
Irma, jangan galau, jangan merasa seorang diri. Kami ini temanmu juga, walau nama belakang kami bukan -chan :p hahah.. ayo sama-sama kita perjuangkan skripsi kita, tidak perlu sungkan ya. Dan berhenti meneror hidup saya yang sudah kompleks ini :D

Sebentar lagi kita tidak akan saling bertemu. Sulit sekali untuk menjanjikan sebuah pertemuan dengan kalian.

Hanya rangkaian kata inilah yang masih bisa saya lukiskan untuk kalian. Malam ini saya pun sama khawatirnya dengan kalian. Tapi percayalah, percayalah, percayalah, ada Allah. Allah tidak pernah ingkar janji. Kalau sahabat kalian menjanjikan dia akan ada untuk kalian, dia belum tentu ada, semua bisa berubah. Tapi Allah, tidak akan ingkar janji. Saat ini yang perlu kita lakukan hanyalah berusaha, berdoa, berserah diri. Saling mendoakan, semoga kita semua diberikan yang terbaik. Setidaknya untuk menyelesaikan studi ini, itu dulu. Doa untuk impian lain bisa menyusul.


Tetap semangat. Kita hanya sedikit terlambat menyusun potongan hidup kita yang baru. Sebentar lagi, kita pasti bisa.

Hanya itu,
Hei, adakah dari kalian yang saya sebutkan namanya ini sedang membaca? Komentar ya. agar semua orang tahu keberadaan kalian. Agar semua tahu, ini loh sahabat yang sedang saya bicarakan disini :')

Sekian. semoga bermanfaat.
Dari seseorang yang sedang sama khawatirnya :D

Komentar

  1. Hai, mukti ceritanya cukup bagus. aku mau tanya nh kamu kan kenal sama pararawendy yah? dia itu teman q waktu ikut olimpiade sains wkt smp. selama ini aku kehilangan kontak sama dia. oh iya boleh minta nggak pin bbm atau almt facebook pararawendy. aku ne juga teman mbak fatlia. dia juga tahu siapa aku
    Dari Seriyani
    di Parenggean, kotim

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba Cerry :)
      Terima kasih sudah berkunjung.
      Ini FB-nya Parara: "Pararawendy Indarjo"
      Kalau pin BBM, silakan minta sendiri :D

      Hapus
  2. rasanya kalo bisa posting sebagus ini skripsi bukan hal yang sulit

    Kejadian aneh di PASAR LEGI SOLO

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah...wah..terlalu memuji :')
      By the way, trima kasih sudah mau mampir :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semua Aku Dirayakan💜

Terkadang hal sepele untuk kita, bisa sangat berharga bagi yang lain. Ditulis di hari jumat, sehari sebelum hari guru. Hari yang ku takuti :') Hari guru menjadi sakral untukku setelah aku jadi guru, 7 tahun yang lalu. Sejak itu, tiap bait lagu hymne guru selalu bermakna. Merayakan hari guru seyogyanya bukanlah kewajiban siswaku, tapi entah kenapa aku terluka bila mereka tak merayakannya bersamaku. Aku benci perasaanku ini. Aku minta maaf telah membebani mereka. Dan teman sejawatku pun begitu. Mereka bilang, "anak anak tidak perlu kasih hadiah, eh tapi kalau tidak dikasih kok sedih juga. Lihat yang lain dikasih, kok aku tidak". Begitulah hati guru, fragile nan rapuh.  Sebenarnya bukan kadonya yang membuat hari guru spesial, tapi melihat usaha mereka merayakan hari guru, membuatku terkesan. Anak anak boleh mengatakan, "ibu maaf tidak membelikan kado, kami sayang ibu, selamat hari guru", itu pun tak apa. Aku menyukainya. Anak anak boleh hanya mengucapkan, boleh mem

Paska Ujian Kompre

Bismillah... telah menyelesaikan ujian komprehensif selama tiga puluh menit dengan baik. You are really doing fine! :) Setelah menerjang badai di akhir desember sampai pertengahan maret, yang ternyata masih menyisakan hujan lebat hingga bulan mei kemarin, aku sungguh basah kuyup dan kedinginan. Tapi aku bertahan, bahkan dengan kekuatanku yang tidak seberapa, aku memberanikan diri ikut PPG. Masya Allah. Kalau diingat-ingat, kuasa Allah sangat besar padaku :') Perjalanan yang sangat sangat tidak mudah. Hm...sekian intronya ya. Hihi.  *** Anyway, sebelum ujian komprehensif hari ini, selasa malamnya temen temen di grup kim A ada beberapa yang bermaaf-maafan. Disitulah aku mulai sedih juga. Karena aku baru pertama kali menjalani pendidikan ini (dan ku rasa semua orang juga menjalani yang pertama dan terakhir kalinya), aku clueless untuk tau setelah ini tahapannya apa, setelah ini bagaimana, dll. Tapi sepertinya setelah ini ya kami akan pe-pe-el dan bakal masuk di kelompok yang lebih kec

Happy Graduation Kelas XII 2019

Ditujukan untuk anak anak baik yang berhati lapang dan berpikiran terbuka. Bagi yang hatinya sempit, pikirannya tertutup, emosian, sebaiknya tidak perlu membaca❤ hihi Bismillahirrahmanirrahim... Assalamualaikum... Memenuhi janji nulis tadi. Let me say this first ya, "Selamat perpisahan anak-anak!" Alhamdulillah hari kemarin nggak ada yang nangis. Semuanya happy. Semuanya cantik cantik dan ganteng ganteng as always. Sebenarnya cuman mau nulis "sorry and thank you" aja sih ini. Hehe. Sebelumnya juga ibu minta maaf, karena tulisan ini ditujukan untuk anak anak seangkatan, ibu nggak bisa kalau harus menuliskan nama kalian satu satu dan mengulasnya. Gimana ibu bisa nulis ulasan buat 199 anak? Too much ya, Nak. Bisa nangis jari jari ibu. Anyway. Ya, akhirnya kita sampai di hari ini. Ibu bahagia untuk kesempatan yang sudah Allah berikan pada ibu. Ibu bisa mengantarkan kalian sampai disini. Selesai sudah tanggung jawab ibu. Untuk beberap

Surat Terbuka untuk Kelas XII 2018

Demi menulis apa yang sedang menyesaki kepala, sampai rela meninggalkan soal ulangan yang padahal dikejar deadline. Bismillahirrahmanirrahim... Jadi, malam ini, Nak. Postingan ini ditujukan untuk kalian anak-anak ibu yang lucu dan menggemaskan (pada akhirnya kalian menjadi lucu dan menggemaskan bagi ibu). To be honest , jarang sekali momen paska perpisahan itu baper ya, sampai-sampai tertuang di blog ini. Tapi mungkin dua tahun cukup lah sebagai pertimbangan kenapa kalian agak berkesan hingga akhirnya ibu rela menuliskan surat ini disini.

Cerita Ramadhan

Minggu terakhir kerja... Setelah ini libur hari raya. Ah. Akhirnya terlalui juga masa masa ramadhan sambil bekerja. Setiap pagi berangkat dengan menggigil kedinginan. Perut begah, melilit, dan tidak nyaman. Tapi karena terus dijalani, ternyata dua minggu sudah berlalu. Dan kini memasuki minggu ketiga. *** Ramadhan ini selalu menyisakan gurat kesedihan dan banyak harapan. Kesedihan tersebab tidak maksimal menjalani ramadhan, dan harapan agar bertemu ramadhan berikutnya. Aku merasa aman di bulan ini, seolah bulan ini punya magis yang bisa menguatkan setiap keimanan manusia, menjadi tameng bagi hati hati yang rapuh, dan menjadi penyembuh bagi luka yang ada. Namun selama menjalani ramadhan, ternyata tidak mudah juga. Harus bergelut dengan rasa tidak nyaman karena maag, rasa mual dan sakit perut. Hingga untuk mendirikan shalat dhuha saja selalu banyak alasan. Atau kantuk yang tidak tertahankan ketika bangun sahur, lagi lagi mencari alasan untuk tidak shalat tahajud. Pikiran yang dipenuhi in

Tulisan oleh Ust. Salim A. Fillah

Tulisan ini keren dan heart warming. "Mainkan Saja Peranmu, Tugasmu Hanya TAAT kan?!" Oleh : Salim A. Fillah Ketika ijazah S1 sudah di tangan, teman temanmu yang lain sudah berpenghasilan, sedangkan kamu, dari pagi hingga malam sibuk membentuk karakter bagi makhluk yang akan menjadi jalan surga bagi masa depan. Mainkan saja peranmu, dan tak ada yang tak berguna dari pendidikan yang kau raih, dan bahwa rezeki Allah bukan hanya tentang penghasilan kan? Memiliki anak-anak penuh cinta pun adalah rezeki-Nya. Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?

Sebait Kesan untuk Dikenang dan Dibawa Pergi

Bismillahirrahmanirrahim Dibuat jauh jauh hari, biar nggak lupa. Bukan tradisi yang tiap taun akan ibu lakukan, kalau lagi pengen aja. Kebetulan taun ini nulis, yaudah di-publish. Nggak tau taun depan. Hanya ada beberapa nama disini. Don't take it too serious❤ Apaya ini, cuman sepenggal kesan kesan aja kok. Kadang dalam waktu 3 tahun itu, ada beberapa hal yang nggak sempat tersampaikan secara langsung, jadi di kesempatan kali ini, ibu akan menulis sedikit kesan tentang kalian dari sudut pandang ibu. Ibu tulis yang baik aja. Bukan kapasitas ibu menilai kejelekan orang lain. Ibu juga banyak jeleknya :( Eh tapi sebelumnya, selamat ya udah lulusan tanpa banyak mengikuti ujian! Kalau kata orang di Twitter, angkatan tahun ini lulusnya bukan jalur berprestasi apa gimana, tapi lulus jalur covid19 hehe. Entah apa harus senang atau sedih. Senang mungkin kalian nggak perlu menyelesaikan serangkaian ujian (cuman sempat UNBK), sedihnya ya karena ini musibah yang merenggut banya

Mood Booster❤

Bismillahirrahmanirrahim Sebaik-baik mood booster, adalah kalimat Allah. Buat kalian yang sedang bersedih. Semoga membantu. Terjemahan Al Quran, surah Fushilat. 30. Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: " Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu " 31. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. From me, with a lot of love❤❤❤

Kos Putri 165

  Assalamu'alaikum, Blogger...   Tidak terasa sudah 3 tahun saya tinggal di kota cantik ini. Menjadi pendatang memang bukan h al yang mudah, karena selain kita harus bisa beradaptasi, kita juga harus bisa menemukan tempat tinggal yang cocok dan nyaman. Selama ini saya sudah 3 kali pindah kos-kosan. Mulai dari di daerah Yos Sudarso, Pangeran Samudera, dan yang terakhir di Borneo. Alhamdulillah, sekarang saya sudah menemukan kos yang sesuai dengan keinginan saya. Nah, dengan segala kerendahan hati saya :D Hari ini saya akan berbagi pengalaman selama berada di kos saya ini, yaitu Kost Putri 165. Yuk disimak!

V untuk Virzha!

Dulu masa kecilku suka Ari Wibowo. Kayaknya jaman aku belum sekolah kali ya? Jadilah aku suka minta rambutku diikat kayak gaya rambutnya Ari Wibowo. Terus aku beralih ke Jerry Yan, jamannya Meteor Garden. Aku koleksi tuh foto, binder, stiker, kipas dan semua pernak perniknya. Lama kelamaan aku suka nonton FTV dan suka Adi Firansyah. Beralih lagi ke Stefan William karena manis banget, hihi Dan buanyak sih lagi...biasalah. (banyak juga ya yang aku suka). 2013an aku suka sama Kim Woo Bin setelah nonton The Heirs. Aku sempat juga suka Song Jong Ki, gara gara nonton Running Man. 2019 kemarin aku suka Taehyungnya BTS, atau kita sebut nama panggungnya V. 2024 ini aku suka Virzha. Setelah mendengar dan menonton performance-nya dia sama Dewa19. Sebenarnya aku suka Dewa-nya sih, tapi karena vokalisnya Once. Beuh cakep banget suara dan kharisma mereka di panggung. Liriknya juga keren keren. Aku juga suka Tyo dan Andra.  Kemudian aku lihat belakangan Dewa merilis MV sama Virzha, agak sad juga, seb