Bismillahirrahmanirrahim
This is almost the end of the year.Hampir akhir tahun 2016!!! Sambil menulis ini, sambil ditemani bunyi berdentum-dentum kembang api. Suasana tahun baru seperti biasa~
Well.... Saya akan mengajak Anda untuk throwback, mengintip apa saja yang sudah dilakukan selama ini, dan karena hari ini usia saya tepat 23 tahun, mari melihat apa saja pencapaian yang sudah saya lakukan selama 23 tahun ini. (Kalian juga, silakan di sesuaikan dengan usia kalian)
Let's begin!
Cara paling mudah untuk bisa mengetahui sampai dimana pencapaian yang sudah kita lakukan adalah..dengan melihat resolusi yang sudah kita tulis sebelumnya. Ya, kalau punya sih, kalau ngga punya ya....susah :D
Saya punya banyak sekali target-target dan resolusi untuk tahun ini. Saya tulis di secarik kertas dan saya tempel di dinding, tepat di dekat laptop, jadi kalau buka laptop, harapannya saya bisa terus membaca target itu. Tapiiiii, saya malah lebih fokus sama laptop ketimbang dindingnya, hehe.
Dan ada juga target-target yang saya selipkan disana sini dan beberapa sudah terbuang. Hehe
Ah jadi, lupakan saja target tahun lalu itu, sudah raib semua.
Mari memulai dari... karir.
To be honest.. saya mengijinkan diri saya sendiri untuk mencari pekerjaan yang nyaman sampai usia 24. Jadi sebelum usia 24, saya masih bisa keluar masuk dari satu instansi ke instansi lain.
But fortunately, I've found pekerjaan yg settle dan comfort, jadi di usia ini alhamdulillah saya sudah berada di zona nyaman pekerjaan saya.
Kalau melihat ke belakang, lebih jauh lagi, ketika itu saya masih bingung dengan pekerjaan. Lulus kuliah mau jadi apa, mau kerja dimana, dsb. Bahkan walaupun saya sudah dapat pekerjaan ketika itu, saya masih malas bangun pagi, ngga semangat, dan bawaannya ngeluh terus,
Akhirnya, saya coba resign, resign, dan resign. Melamar lagi kesana kemari, mencoba peruntungan di tempat lain, hingga akhirnya saya ada disini, di pekerjaan ini.
Satu-satunya yang saya lakukan ketika bangun pagi hari ini adalah merasa bersyukur. Dengan pekerjaan yang saat ini saya tekuni, saya punya semangat di pagi hari, saya punya harapan baru, dan mimpi baru.
Yap! Kerja dengan passion! Itulah yang harus kita lakukan.
Karena hidup cuma sekali, maka mari bekerja dengan passion. Kerja yang semangat, yang bahagia. Jangan pernah terjebak di pekerjaan kita, walaupun gajinya selangit, tapi kalau hati kita tidak nyaman, untuk apa? Kerja yang seperti itu nggak mengenakkan sama sekali.
Jadi, pencapaian pertama saya adalah: saya sudah memiliki pekerjaan sesuai passion dan saya nyaman disini :) What about you, Guys?
Keluarga.
Ini pencapaian yang luar biasa susah. Sebenarnya targetnya mudah: make them proud and happy. Tapi setelah dijalani, susah ya :D
Pencapaian kedua, saya ingin membuat keluarga saya bangga dan bahagia telah memiliki saya. Tapi saya rasa, banyak hal yang belum saya lakukan, banyak hal yang belum terwujud, dan pencapaian ini masih on going. yah, doakan saja ya.
Susah bukan berarti mustahil, hanya saja banyak yang hal yang harus dikerjakan "lebih" lagi. Semoga tahun ini bisa, semoga di usia ini bisa.
Tapi, saya ingat satu kalimat sederhana ibu saya. Diucapkan tahun lalu di hari dimana saya diterima kerja jadi guru. She said, "Dek, mama sama bapak sudah bangga kok kalau kamu jadi guru. Ditekuni aja". Satu kalimat penghibur yang menyenangkan.
Bagaimana dengan kalian? Sudahkan membahagiakan keluarga kalian? Sudahkah mereka bangga telah memiliki kalian? :)
Jodoh.
Oke, ini pencapaian paling menyebalkan untuk dibicarakan. Karena tidak bisa diusahakan sendirian, tapi perlu kamu-iya kamu- hahahaaha
Saya masih ingat menuliskan masalah ini di lembaran resolusi saya, bunyinya kurang lebih seperti ini "menikah di usia 23 atau 24". Bunyi targetnya tidak memaksa, tapi masih memberikan pilihan. hahahahaha (I cant stop laughing). Di tahun ini, I've seen my friends got married. Oke, aku rapopo. Ketika melihat banyak rekan sebaya menikah, sebenarnya saya masih merasa baik-baik saja, karena saya tau menikah bukan hal mudah. Menikah itu...bukan seperti pacaran kan? Maksudnya, kalian menjalin ikatan dengan 'orang lain' yang kemudian ketika kalian merasa tidak cocok, kalian bisa memutuskan untuk berpisah. Menikah tidak sesederhana itu. Dan ketika menikah, kehidupan kalian akan berubah drastis. Kalian mulai hidup pisah dengan orang tua, kalian fokus dengan pasangan, kalian ah entahlah. It's hard for me. Saya harus banyak-banyak belajar dulu (eh tapi mungkin seru kalau belajarnya sama kamu) kekekekee
Over all, ini pencapaian yang tidak bisa saya lakukan sendiri dan belum banyak yang saya lakukan :p tapi mulai besok harus rajin nabung, buat persiapan resepsi. Paling nggak nyicil beli kerupuknya dulu, atau nyicil beli bulu mata. Hahahaah. Harapannya ya, semoga bisa menikah sesuai target usia, tapi biarkan Allah yang mengatur sisanya. Bukankah Allah penulis skenario terbaik?
Tapi di usia ini, sekali lagi saya merasa harus bersyukur, karena....saya tau kemana hati ini harus berlabuh. Walau masa depan masih terlalu abu-abu, minimal I have you :)
Diri sendiri.
Cukup penting tapi sering diabaikan.
Apa kabar kamu? ^-^
Yap, kita sering kali lupa bertanya pada diri sendiri. Lupa bahwa diri ini yang paling harus didahulukan bahagianya ketimbang orang lain. Kalau mau membahagiakan orang lain, paling nggak, kita wajib bahagia dulu. Kan?
Pastikan untuk selalu sediakan 'me time' once a day. Sebelum tidur, merenung dulu, apa yang sudah membuat kita bahagia hari ini, apa yang sudah membuat kita sedih hari ini?
Sebelum mengomentari hidup orang lain, komentari dulu diri sendiri, memang sudah sekeren apa kita? Makanya penting punya cermin, gunanya buat melihat pantulan diri, biar nggak lupa bahwa diri ini punya jutaan cela. Jadi masih kah pantas mencela orang lain?
Ada bagian dari diri kita yang wajib untuk selalu ditengok, diperhatikan kondisinya, dilihat sakitnya, apalagi kalau bukan hati?
Kalau hatinya baik-baik saja, insya Allah hidupnya akan baik-baik saja. Tapi kalau hatinya luka, kan galau jadinya. Oke? Jangan lupa bahagiakan diri kita ya? :*
Tuhan.
Pencapaian dan target paling penting dalam hidup. Siapapun kita, apapun kita, dimanapun kita, urusan sama Tuhan itu nomor satu. Karena kita dari Allah, untuk Allah, dan balik lagi ke Allah. Jadi lucu aja kalau kita banyak membuat resolusi, tapi lupa sama Sang Maha Esa.
Pencapaian yang harus dilakukan banyaaak sekali, yang pasti ini kaitannya ke iman. Iman adalah harta berharga yang harus dijaga. Iman, iman, iman. Kita bisa kehilangan apapun, tapi jangan Iman.
Resolusi tahun ini, ada banyak yang harus diupgrade, nggak usah muluk-muluk, just start from shalat. Mulai dari shalat. Kalau mau memperbaiki semua dalam hidup kita, awali dengan memperbaiki shalat. Kalau shalatnya bener, semua akan bener. Kalau shalatnya rusak, semua akan sia-sia. Kalau shalat wajibnya sudah baik, sudah terjaga, baru mulai pelan-pelan shalat sunnah, bisa tahajud, duha, atau rawatib. Jangan pernah menyepelekan sunnah, sunnah itu luar biasa pahalanya. :)
Kalau shalatnya sudah oke, baru belajar Al Quran, terus sambil baca-baca As Sunnah. Okee?
Pencapaian saya yang disini, hmm....rahasia :D
Jadi resolusi tahun ini seperti tahun-tahun sebelumnya, banyaak. Saya akan menuliskan resolusi saya di kertas dan menempelkan lagi di tempat kemarin wkwkwk. Silakan kalian juga melakukan hal yang sama. Tulis yang spesifik, biar lebih terarah. Dan berjanjilah sama diri sendiri, bahwa resolusi ada untuk dipenuhi, untuk diwujudkan, bukan cuma buat gaya-gayaan. Buatlah resolusi untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi :P
Saya rasa cukup nulisnya, saya harus nonton my lovely Gong Yoo oppa :D aaaakkkk!!!
Semoga tahun ini dan di usia kalian saat ini, kalian sudah melakukan banyak hal bermanfaat. Semoga tahun depan kalian bisa lebih dan lebih banyak lagi melakukan hal yang bermanfaat, aamiin. Kita tidak punya banyak waktu lagi, ayo berbenah dan jadikan hidup lebih terarah (sambil memotivasi diri sendiri). Start from now, alhamdulillah, astaghfirullah, and BISMILLAH! ^____^
Comments
Post a Comment