Skip to main content

Jangan Panik!

Assalamualaikum Bloggers yang terlop lop~

Maaf baru bisa balik ke 'rumah'. Karena 'perjalanan' kali ini ternyata menyita banyak sekali perhatian dan waktu.

Berbekal pengalaman selama beberapa bulan terakhir (yang berdarah darah dan bercucuran air mata), saya akan berbagi beberapa hal seputar maag. Kalau kata orang, maag itu penyakitnya anak kos. Nggak salah juga sih. Tapi, nggak bener juga, soalnya saya kan bukan anak kos lagi.

Jadi 'perjalanan' saya beberapa bulan belakangan itu adalah sakit. Masya Allah. Kalau dihitung-hitung, saya seriiing banget sakit. Semoga temen-temen blogger nggak pada bosen ya baca postingan saya yang temanya ngulek disitu-situ aja.

Saya sakit maag. Seperti pernah dijabarkan di postingan kemarin (yang nggak tau kemarin yang mana sebenernya), saya punya riwayat luka lambung. Nggak cuma perasaan yang terluka, lambung saya juga saking setia kawannya, ikutan nimbrung.

Tepatnya tanggal 19. Sehari setelah nonton karnaval a.k.a pawai budaya yang diwarnai dengan panas-panasan, minum es tiga kali (salah satunya soda juga), jalan kesana kemari kayak anak ilang, dan kelelahan. Akibat fatalnya, tengah malam kebangun, tidur nggak nyenyak, badan masya Allah sakit semua.

Paginya, masih berpikir positif mau berangkat kerja. Tapi kok badan rasanya nggak enak banget. Dingin telapak kaki sama telapak tangan. Ya dengan terpaksa, minta ijin berhalangan hadir. Akhirnya, pagi itu dipijet sama minum parasetamol. Masih tetep mikir positif, 'besok sudah bisa kerja, sudah enakan'. Tapi Allah berkehendak lain, besoknya masih sakit. Sampai nyerah kalau cuman istirahat di rumah, dan terpaksa pergilah ke dokter, sama dokternya didiagnosa gejala tifus. Lega di satu sisi, alhamdulillah nggak sakit yang kenapa-kenapa (padahal kalau dipikir-pikir, tifus berat juga), pulang sambil bawa obat.

Unfortunatelly, 3 hari berlalu, masih belum sembuh betul. Mual, nggak nafsu makan, badan juga capek, lemes, dll. Akhirnya balik lagi ke dokter. Singkatnya, dalam satu bulan sudah ke dokter 4 kali, perawat sekali. Hampir mau nangis dan minta opname, karena bingung sama sakitnya. Satu bulanan juga sudah konsumsi 1001 macam obat. Mulai dari sejenis obat generik, obat rumahan, jamu, minuman alkali, dll. Kurang apa?

Sakitnya itu ya, rasanya bahkan tidur pun nggak nyaman. Tidur loh padahal. Apalagi makan. Makan udah kayak beban. Karena tiap makan, muntah. Menu makan pun terbatas.
Belum lagi pikiran yang serba cemas. Cemas mikirin sakit apa, cemas mikirin kerjaan gimana (karena sudah ijin sekitar 10 harian).

Dokter yang didatangin juga, nggak ada ngasih motivasi atau penenang. Yang padahal, itulah obat mujarab buat kesembuhan pasiennya.

Dan sayanya tuh sebenernya bukan tipikal orang yang suka minum obat, kecuali darurat banget. Akhirnya setelah ke dokter yang terakhir, saya 'nyerah'. Saya mulai beralih ke pengobatan ala Nabi. Di pikiran sudah kayak, "pasrah aja sama keputusan Allah" (walau aslinya nggak setegar ini bilang "pasrah"). Jadi apapun yang terjadi, ya terserah Allah. Maka, sebagai perwujudan dari pasrah itu, saya tetep ikhtiar, dan hasilnya saya limpahkan ke Allah.
Saya mulai konsumsi madu lebih intens (sebelum sakit juga sudah konsumsi madu), madunya saya campurin air hangat, terus saya minum juga habatusauda. Saya jaga pola makan, saya paksakan diri harus tidur jam 9, dan mengurangi banyak pekerjaan.

Saya mulai memberanikan diri kembali beraktivitas, kerja. Walau di tempat kerja cuman main di UKS dan jadi beban rekan kerja yang lain. Hehe.

Hari demi hari, masih seperti itu. Wajah pucat, badan lemes. Tiap bangun pagi, hal pertama yang ada di pikiran adalah "badan saya enakan belum?", tapi qadarullah badan masih seperti sebelumnya, akhirnya cuman bisa senyum getir. Tidur siang yang padahal adalah hobi, saya hindari kala itu, karena takut sakitnya tambah parah setelah bangun. Tidur malam pun andai bisa dihindari, akan saya hindari. Karena takut. Sampai beberapa malam, sering ngerecoki ibu buat tidur bareng.
Ke kamar mandi ya, andai bisa, nggak akan saya kunci, saking takut collapse di kamar mandi.

Depresi, stres, cemas, dan semua ketakutan selalu menemani. Tiap hari nangis. Tiap hari ngeluh karena takut. Kerja juga nggak sampai jadwalnya pulang, pokoknya setelah jam ngajar habis, langsung pulang ke rumah. Di jalan pulang selalu nangis. Megangin perut, karena sakit terus. Masya Allah.

Dan semua itu berlangsung sekitar dua atau tiga bulanan. Seumur-umur sakit, baru kali ini sakitnya lama banget.

Sedih :')

Tapi beruntunglah, Allah masih memegang genggamanNya pada saya begitu erat.

Saya masih dikaruniai pikiran dan prasangka baik. Bahwa setelah ini, saya akan baik-baik aja. Setelah semua kesulitan ini, semua akan kembali menyenangkan.

Ceritanya Nabi Ayyub dijadikan motivasi. Bahwa setelah sakit yang sekian tahun itu, beliau sembuh seperti sedia kala. Walau minder juga, karena saya bukan Nabi. Tapi saya tetep percaya, Allah yang memberi sakit, Allah jualah yang akan menyembuhkan.

***

Balik ke pembahasan tentang maag. Maag atau tukak lambung, atau GERD juga, dan sebangsanya (yang semua bermula dari lambung), memang bukanlah penyakit yang sederhana. Sesederhana ketika kalian mulai merasakan perih di lambung, kemudian kalian minum prom*ag, lantas dalam hitungan menit sembuh seketika. Hm...nggak semudah itu Leonardo Da Vinci.

Beberapa kasus memang dapat diatasi dengan minum obat yang bersifat basa, yang bisa dibeli bebas di apotek. Tapi beberapa kasus agak berat, nggak bisa cuman dikasih obat semacam itu. Ada beberapa penanganan lanjutan.

Tapi, satu hal yang perlu dilakukan pertama kali, yakni "jangan panik". Modalnya itu dulu. Apapun, pokoknya jangan pernah panik. Keep calm. Santai.

Kedua. Ingat, bahwa yang memberi sakit itu Allah, yang menyembuhkan juga Allah. Maka, mintalah kesembuhan padaNya. Minta dengan penuh kesungguhan. Rayu Allah dengan berdoa di sepertiga malam. Rayu Allah dengan sedekah. Dan jangan lupa dzikrullah.

Ketiga. Ikhtiar. Minum madu hangat. Satu sendok makan madu, dicampurkan dalam air hangat. Minum sedikit-sedikit. Sebelum minum, baca bismillah, Al Fatihah, Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas serta ayat kursi (berlaku untuk semua minuman kita ya). Madu diminum tiga kali dalam sehari.

Keempat. Ikhtiar pakai habatusauda. Karena sesuai sabda Nabi, di dalam habatusauda terdapat kesembuhan untuk segala macam penyakit, kecuali kematian.

Habatusauda sama halnya dengan madu. Sama sama punya efek samping. Apalagi untuk orang yang memang sedang sakit. Efek sampingnya bisa perut tambah perih, diare, pusing, ngantuk, dll. Efek samping di tiap orang berbeda hasilnya. Tapi selama masih bisa ditahan, it's okay, nothing to worry. Sebenernya semua herbal ini, diminum sebelum makan. Tanamkan dalam diri, kalau herbal ini adalah sarana untuk menyembuhkan dan nggak akan membahayakan kalian. Tapi kalau kalian terlalu takut, silakan diminum setelah makan.

Kelima. Bekam. Carilah ahli bekam yang memang profesional ya. Bekam nggak sakit kok, cuman, perih iya. Hihi.

Keenam. 3P dijaga. Pola makan, pola tidur, dan pola pikir. Makan yang halal dan baik, tidur yang cukup, hindari begadang walau cuman nonton drama, dan bahagia.

Ketujuh. Paling penting diingat. Taubat. Benahi shalat, baca Al Quran, minta maaf dengan orang tua dan keluarga. Maafkan semua yang pernah salah sama kita. Ridho sama sakitnya, ridho sama hidup yang Allah kasih, ikhlas.

Kedelapan. Kalau terlalu berat melakukan ini sendirian, pergi ruqyah. Sakit maag 99% karena pikiran. Banyak orang sakit maag, karena terlalu banyak beban di pundaknya. Menyimpan banyak kesedihan. Memendam semua hal sendirian. Kalau mau sehat, kalian harus buang semua beban itu, dan berbahagialah sepenuhnya.
Sakit juga bisa disebabkan ada gangguan jin, entah dari kiriman orang lain atau bisa jadi dari diri sendiri. Bisa juga sakit karena penyakit 'ain. Pandangan orang-orang yang dengki dan hasad. Nggak ada yang nggak mungkin. Makanya, cara terakhir, ruqyah.

***

Saya sudah melewati banyak hal selama sakit ini, sekarang pun, kalau ditanya kabar, jawabannya "insya Allah selalu sehat". Karena bingung juga mau bilang apa. :')))

Dan disinilah saya hari ini.
Menuliskan semua hal yang saya alami, menuliskan semua cara yang sudah saya jalani. Banyak orang yang sehat di luar sana, tidak tau bagaimana rasanya jadi 'sakit'. Terlebih kalau kalian juga penderita maag. Mereka kira kita berlebihan. Tapi memang beginilah kenyataannya. Sakit dan cemas itu satu paket. Malangnya, sakit maag kita ini akan tambah complicated kalau kita cemas. Hingga kita sering kali ketakutan dengan pikiran "kok tambah parah", "kok belum sembuh", "duh aku sakit apa ya", dan beragam ketakutan lainnya yang berujung pada lamanya masa pemulihan kita.
Belum lagi kita yang kadang googling untuk tau kita sedang sakit apa. Nyatanya, justru di laman pencarian malah muncul banyak diagnosa penyakit yang menyeramkan. Bukannya sehat, malah menambah beban pikiran.

Jadi, jangan dibiasakan googling untuk diagnosa penyakit ya. Dilarang keras!
Tapi sekali lagi. It's okay, Dear. Nggak papa sakit. You'll get well soon. Sekalipun kalian belum juga membaik, tetaplah berprasangka baik pada Allah.
Kita ini titipan. Nyawa ini, sehat ini, semua ini hanyalah titipan. Sulit memang mengiyakannya. Tapi beginilah kenyataan pahitnya. Bukankah hidup mati kita milik Allah?
Bukankah semua milik Allah dan akan kembali kepadaNya?

Bersemangatlah. Berprasangka baiklah. Sehat dan berbahagialah selalu.

Semoga kalian yang sakit, diberikan Allah kebaikan dan segera disembuhkan.
Semoga kalian yang sehat, diberikan Allah hati yang peka agar bisa mensyukuri nikmat sehatnya dan agar menggunakan sehatnya untuk menghibur saudara-saudara yang Allah uji dengan sakit.
Sekian..semoga bermanfaat.

PS: Kadang kala, sakit ini, kecemasan ini, semua duka yang seolah-olah enggan pergi, mungkin hanyalah pengingat dari Allah. Mungkin Allah ingin membuat kita nggak betah di dunia. Mungkin Allah ingin kita lebih banyak mengingat akhirat❤

Comments

Popular posts from this blog

Semua Aku Dirayakan💜

Terkadang hal sepele untuk kita, bisa sangat berharga bagi yang lain. Ditulis di hari jumat, sehari sebelum hari guru. Hari yang ku takuti :') Hari guru menjadi sakral untukku setelah aku jadi guru, 7 tahun yang lalu. Sejak itu, tiap bait lagu hymne guru selalu bermakna. Merayakan hari guru seyogyanya bukanlah kewajiban siswaku, tapi entah kenapa aku terluka bila mereka tak merayakannya bersamaku. Aku benci perasaanku ini. Aku minta maaf telah membebani mereka. Dan teman sejawatku pun begitu. Mereka bilang, "anak anak tidak perlu kasih hadiah, eh tapi kalau tidak dikasih kok sedih juga. Lihat yang lain dikasih, kok aku tidak". Begitulah hati guru, fragile nan rapuh.  Sebenarnya bukan kadonya yang membuat hari guru spesial, tapi melihat usaha mereka merayakan hari guru, membuatku terkesan. Anak anak boleh mengatakan, "ibu maaf tidak membelikan kado, kami sayang ibu, selamat hari guru", itu pun tak apa. Aku menyukainya. Anak anak boleh hanya mengucapkan, boleh mem

Paska Ujian Kompre

Bismillah... telah menyelesaikan ujian komprehensif selama tiga puluh menit dengan baik. You are really doing fine! :) Setelah menerjang badai di akhir desember sampai pertengahan maret, yang ternyata masih menyisakan hujan lebat hingga bulan mei kemarin, aku sungguh basah kuyup dan kedinginan. Tapi aku bertahan, bahkan dengan kekuatanku yang tidak seberapa, aku memberanikan diri ikut PPG. Masya Allah. Kalau diingat-ingat, kuasa Allah sangat besar padaku :') Perjalanan yang sangat sangat tidak mudah. Hm...sekian intronya ya. Hihi.  *** Anyway, sebelum ujian komprehensif hari ini, selasa malamnya temen temen di grup kim A ada beberapa yang bermaaf-maafan. Disitulah aku mulai sedih juga. Karena aku baru pertama kali menjalani pendidikan ini (dan ku rasa semua orang juga menjalani yang pertama dan terakhir kalinya), aku clueless untuk tau setelah ini tahapannya apa, setelah ini bagaimana, dll. Tapi sepertinya setelah ini ya kami akan pe-pe-el dan bakal masuk di kelompok yang lebih kec

Happy Graduation Kelas XII 2019

Ditujukan untuk anak anak baik yang berhati lapang dan berpikiran terbuka. Bagi yang hatinya sempit, pikirannya tertutup, emosian, sebaiknya tidak perlu membaca❤ hihi Bismillahirrahmanirrahim... Assalamualaikum... Memenuhi janji nulis tadi. Let me say this first ya, "Selamat perpisahan anak-anak!" Alhamdulillah hari kemarin nggak ada yang nangis. Semuanya happy. Semuanya cantik cantik dan ganteng ganteng as always. Sebenarnya cuman mau nulis "sorry and thank you" aja sih ini. Hehe. Sebelumnya juga ibu minta maaf, karena tulisan ini ditujukan untuk anak anak seangkatan, ibu nggak bisa kalau harus menuliskan nama kalian satu satu dan mengulasnya. Gimana ibu bisa nulis ulasan buat 199 anak? Too much ya, Nak. Bisa nangis jari jari ibu. Anyway. Ya, akhirnya kita sampai di hari ini. Ibu bahagia untuk kesempatan yang sudah Allah berikan pada ibu. Ibu bisa mengantarkan kalian sampai disini. Selesai sudah tanggung jawab ibu. Untuk beberap

Cerita Ramadhan

Minggu terakhir kerja... Setelah ini libur hari raya. Ah. Akhirnya terlalui juga masa masa ramadhan sambil bekerja. Setiap pagi berangkat dengan menggigil kedinginan. Perut begah, melilit, dan tidak nyaman. Tapi karena terus dijalani, ternyata dua minggu sudah berlalu. Dan kini memasuki minggu ketiga. *** Ramadhan ini selalu menyisakan gurat kesedihan dan banyak harapan. Kesedihan tersebab tidak maksimal menjalani ramadhan, dan harapan agar bertemu ramadhan berikutnya. Aku merasa aman di bulan ini, seolah bulan ini punya magis yang bisa menguatkan setiap keimanan manusia, menjadi tameng bagi hati hati yang rapuh, dan menjadi penyembuh bagi luka yang ada. Namun selama menjalani ramadhan, ternyata tidak mudah juga. Harus bergelut dengan rasa tidak nyaman karena maag, rasa mual dan sakit perut. Hingga untuk mendirikan shalat dhuha saja selalu banyak alasan. Atau kantuk yang tidak tertahankan ketika bangun sahur, lagi lagi mencari alasan untuk tidak shalat tahajud. Pikiran yang dipenuhi in

Surat Terbuka untuk Kelas XII 2018

Demi menulis apa yang sedang menyesaki kepala, sampai rela meninggalkan soal ulangan yang padahal dikejar deadline. Bismillahirrahmanirrahim... Jadi, malam ini, Nak. Postingan ini ditujukan untuk kalian anak-anak ibu yang lucu dan menggemaskan (pada akhirnya kalian menjadi lucu dan menggemaskan bagi ibu). To be honest , jarang sekali momen paska perpisahan itu baper ya, sampai-sampai tertuang di blog ini. Tapi mungkin dua tahun cukup lah sebagai pertimbangan kenapa kalian agak berkesan hingga akhirnya ibu rela menuliskan surat ini disini.

Tulisan oleh Ust. Salim A. Fillah

Tulisan ini keren dan heart warming. "Mainkan Saja Peranmu, Tugasmu Hanya TAAT kan?!" Oleh : Salim A. Fillah Ketika ijazah S1 sudah di tangan, teman temanmu yang lain sudah berpenghasilan, sedangkan kamu, dari pagi hingga malam sibuk membentuk karakter bagi makhluk yang akan menjadi jalan surga bagi masa depan. Mainkan saja peranmu, dan tak ada yang tak berguna dari pendidikan yang kau raih, dan bahwa rezeki Allah bukan hanya tentang penghasilan kan? Memiliki anak-anak penuh cinta pun adalah rezeki-Nya. Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?

Mood Booster❤

Bismillahirrahmanirrahim Sebaik-baik mood booster, adalah kalimat Allah. Buat kalian yang sedang bersedih. Semoga membantu. Terjemahan Al Quran, surah Fushilat. 30. Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: " Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu " 31. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. From me, with a lot of love❤❤❤

Sebait Kesan untuk Dikenang dan Dibawa Pergi

Bismillahirrahmanirrahim Dibuat jauh jauh hari, biar nggak lupa. Bukan tradisi yang tiap taun akan ibu lakukan, kalau lagi pengen aja. Kebetulan taun ini nulis, yaudah di-publish. Nggak tau taun depan. Hanya ada beberapa nama disini. Don't take it too serious❤ Apaya ini, cuman sepenggal kesan kesan aja kok. Kadang dalam waktu 3 tahun itu, ada beberapa hal yang nggak sempat tersampaikan secara langsung, jadi di kesempatan kali ini, ibu akan menulis sedikit kesan tentang kalian dari sudut pandang ibu. Ibu tulis yang baik aja. Bukan kapasitas ibu menilai kejelekan orang lain. Ibu juga banyak jeleknya :( Eh tapi sebelumnya, selamat ya udah lulusan tanpa banyak mengikuti ujian! Kalau kata orang di Twitter, angkatan tahun ini lulusnya bukan jalur berprestasi apa gimana, tapi lulus jalur covid19 hehe. Entah apa harus senang atau sedih. Senang mungkin kalian nggak perlu menyelesaikan serangkaian ujian (cuman sempat UNBK), sedihnya ya karena ini musibah yang merenggut banya

Kos Putri 165

  Assalamu'alaikum, Blogger...   Tidak terasa sudah 3 tahun saya tinggal di kota cantik ini. Menjadi pendatang memang bukan h al yang mudah, karena selain kita harus bisa beradaptasi, kita juga harus bisa menemukan tempat tinggal yang cocok dan nyaman. Selama ini saya sudah 3 kali pindah kos-kosan. Mulai dari di daerah Yos Sudarso, Pangeran Samudera, dan yang terakhir di Borneo. Alhamdulillah, sekarang saya sudah menemukan kos yang sesuai dengan keinginan saya. Nah, dengan segala kerendahan hati saya :D Hari ini saya akan berbagi pengalaman selama berada di kos saya ini, yaitu Kost Putri 165. Yuk disimak!

V untuk Virzha!

Dulu masa kecilku suka Ari Wibowo. Kayaknya jaman aku belum sekolah kali ya? Jadilah aku suka minta rambutku diikat kayak gaya rambutnya Ari Wibowo. Terus aku beralih ke Jerry Yan, jamannya Meteor Garden. Aku koleksi tuh foto, binder, stiker, kipas dan semua pernak perniknya. Lama kelamaan aku suka nonton FTV dan suka Adi Firansyah. Beralih lagi ke Stefan William karena manis banget, hihi Dan buanyak sih lagi...biasalah. (banyak juga ya yang aku suka). 2013an aku suka sama Kim Woo Bin setelah nonton The Heirs. Aku sempat juga suka Song Jong Ki, gara gara nonton Running Man. 2019 kemarin aku suka Taehyungnya BTS, atau kita sebut nama panggungnya V. 2024 ini aku suka Virzha. Setelah mendengar dan menonton performance-nya dia sama Dewa19. Sebenarnya aku suka Dewa-nya sih, tapi karena vokalisnya Once. Beuh cakep banget suara dan kharisma mereka di panggung. Liriknya juga keren keren. Aku juga suka Tyo dan Andra.  Kemudian aku lihat belakangan Dewa merilis MV sama Virzha, agak sad juga, seb